Birthday Trip 2019: Ziarah GM - Cirebon

Sudah dua kali birthday trip terlaksana, dan ketiga saya berhasil melaksanakan birthday trip tahun ini. Birthday trip tahun ini tujuan saya adalah ke Gua Maria Sawer Rahmat, Cisantana, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat dan main di Cirebon.





Sebenarnya Gua Maria ini sudah sering saya kunjungi, karena berada 'dekat' dengan area saya tinggal. Hanya kunjungan terakhir sudah beberapa tahun yang lalu. Orang Katolik Cirebon, Kuningan dan sekitarnya hampir semua tahu tentang GM ini.

Plan trip kali ini saya rencanakan sebulan sebelumnya, jauh-jauh hari. Awalnya diperkirakan banyak yang mau ikut, pada akhirnya dihari H, yang hadir justru yang tidak diperhitungkan sejak awal.

Trip kali ini diikuti oleh saya sendiri, Mba @chatarinatee, Mas Dwi dan Ka Lina. Khusus Mba Yanti ini start dari Pandaan langsung ke Cirebon. Jadi kami dari Jakarta bertemu di Cirebon.


16 Agustus 2019
Saya dari Jakarta berangkat sekitar pukul /9 malam, start dari Office Palem. Perjalanan dipilih untuk tidak memakai tol, karena alasan macet. Akhirnya dimulai dari dalam kota, via Cawang, coba GT Becakayu, nyobain tol yang beberapa periode presiden mangkrak tapi bisa realisasi pas jaman Jokowi.

Perjalanan mulai tersendat keluar tol hingga Karawang Barat, bahkan hingga Pamanukan. Seharunya saya bisa lanjutkan perjalanan, tapi saya buat keputusan salah masuk tol. Dan di tol terjebak macet tiga titik karena perbaikan di tol Cipali. Zonk, sampai Cirebon jam 6 pagi.


17 Agustus 2019
Sampai Cirebon saya antar Ka Lina dan Mas Dwi ke hotel dimana mereka akan menginap, yaitu di Neo Hotel, Samadikun. Dari situ saya lanjut pulang ke rumah untuk bersiap-siap, pergi ke Kuningan untuk ziarahnya.

Start dari rumah itu sekitar pukul 10. Kebetulan bertepatan dengan hari kemerdekaan, dan pas selesai upacara, jadi jalanan cukup macet pagi, bubaran upacara, belum lagi pawai 17an yang diadakan tiap kecamatan, semakin membuat jalanan menuju daerag Cigugur makin terhambat.

Sampai di Desa Cigugur, saya langsung meraba-raba ingatan, lokasi yang sudah beberapa tahun lalu tidak pernah saya datangi lagi. Seingatan saya, dulu pernah ke sini saat masih kuliah, datang ke sini bersama pacar saat itu #memorialisblack

Setelah parkir, lanjutlah misi trip kali ini yaitu ziarah. Meski saya ke sini hanya bertiga yakni dengan my mom @christinasrisetiowati dan mba @chatarinatee. Kami tetap melakukan jalan salib. Start dari Taman Getsemani, di sana ambil buku doa jalan salib dan dengan buku itu kita mulai jalan salib. Perhentian demi perhentian kita lalui, dengan lantunan Doa Salam Maria.

Dengan nawas terengah-engah, akhirnya sampai juga ke atas, Gua Maria. Di sana setelah menghela nafas, kami lanjutkan rosario. Lagi-lagi hanya bertiga, ya karena personelnya hanya ini.


Setelah selesai berdoa, kita sempatkan berfoto-foto dulu. Ya buat kenangan-kenangan. Oh ya, meskipun tadi sudah terengah-engah, panas terik siang ternyata tidak membuat suasana di tempat ini gerah lho. Pepohonan hijau dan rindang di kawasan Gua Maria ini membuat tetap sejuk, ditambah lagi memang hawa khas lereng gunung yang sejuk. Bikin betah di sini.


Setelah selesai misi ziarah, kami putuskan untuk turun, berhubung perut sudah lapar juga. Bekal yang dipersiapkan dibawa pun terpaksa harus dibawa turun lagi karena tidak diperbolehkan makan di area Gua Maria. Akhirnya, kami baru bisa makan di parkiran, bermodalkan rindangnya pohon pinus di halaman parkir.

Setelah selesai makan, kami putuskan turun, untuk kembali ke Cirebon. Tujuan kami berikutnya adalah mampir ke Taman Budaya Hati Tersuci di komplek Gereja Katolik Bunda Maria Cirebon.


Sampai di Gereja Bunda Maria, yang kami tuju adalah halaman belakang dimana terdapat taman doa. Di sana kami duduk di altar utama taman doa, dimana terdapat patung Yesus tersalib. Kebetulan ada patung Bunda Maria yang digunakan ketika arak-arakan 1000 lilin pada pesta hari ulang tahun Paroki Bunda Maria ke-25 seminggu yang lalu.

Di sini kami tidaklah lama, karena harus segera kembali ke rumah untuk ambil barang, mau check in ke hotel. Rencananya kan sebenarnya yang akan tinggal di hotel adalah mba @chatarinatee dan Mba @heny4813, tapi pas hari H ybs. berhalangan ikut. Jadi akhirnya mba @chatarinatee ditemani my mom @christinasrisetiowati.

Sekitar pukul /5 sore, saya antarkan mereka ke hotel dan check in. Rencana malam ini, mau nonton kita. Karena hotel kita ini ada di komplek CSB mall, jadi akses ke mall dekat cukup jalan kaki sudah tiba. Sekitar pukul 19:15 kita nonton deh, nonton film Mahasiwa Baru (2019).

Sekitar jam 9 malam baru selesai nonton. Habis nonton, saya coba hubungi Ka Lina dan Mas Dwi, karena memang sudah schedulenya, ajak makan, niatnya ya kulineran cari Mie Koclok. Eh tapi pas keliling cari, habis dan banyak yang sudah tutup, lihat jam sudah pukul 10 malam. Inilah Cirebon, kota kecil, jam 10 dimalam minggu sekalipun merupakan jam malam untuk istirahat. Akhirnya, iseng nyoba kuliner Docang, untuk membayar rasa penasaran mba @chatarinatee sama kuliner ini. Jadi kita mampir penjual docang di Kesambi, dekat rel kereta.

Habis itu masih putar lagi cari Mie Koclok, tapi gak ketemu juga. Akhirnya, kita coba Nasi Jamblang warung depan Grage Mall, kebetulan masih buka.

Menikmati nasi jamblang malam-malam, di malam minggu

Setelah selesai makan, saya antar para penumpang ini kembali ke hotel masing-masing, Ka Lina dan Mas Dwi saya hantar ke Hotel Neo di Samadikun, dan kemudian mba @chatarinatee dan my mom @christinasrisetiowati saya antar ke Apita Express CSB. Setelah itu barulah saya pulang ke rumah, untuk istirahat.


Minggu, 18 Agustus 2019
Keesokan harinya, pagi hari sekitar jam 6 saya sudah bangun dan bersiap berangkat menjemput. Rencana pagi ini adalah misa di Gereja Bunda Maria jam 8. Jadi saya harus jemput mba @chatarinatee dan my mom @christinasrisetiowati di hotel, baru lalu kita ke gereja.


Selesai misa, kami bertiga tidak langsung pulang. Saya sendiri sempatkan berdoa di Taman Doa Regina Rosarii. Biasa mohon berkat, karena sore ini saya harus pulang ke Jakarta.


Kebetulan menunggu Ka Lina dan Mas Dwi siap-siap check out, kami bertiga memanfaatkan waktu berkeliling komplek gereja. Saya menemani mba @chatarinatee berkeliling, jadi guide lokal.

Setelah jam 10, kami keluar dari komplek gereja untuk menjemput Ka Lina dan Mas Dwi. Setelah mereka dijemput tujuan selanjutnya adalah kulineran, yaitu Empal Gentong. Yang kami tuju adalah Empal Gentong Krucuk.

Ini pas lagi kulineran di empal gentong di daerah Krucuk

Habis makan empal gentong, kami lanjut cari oleh-oleh ke Kanoman, menuju Manisan Shinta, tempat oleh-oleh terkenal di Cirebon. Habis dari sana, kita mampir kuliner ke Es Oyen di Pekiringan.

Saya ingin mengenalkan, nama "es oyen" yang sesungguhnya adalah ini. Menunjukan bahwa nama "es oyen" yang dijual di Pandaan adalah palsu, namanya menjebak/ menipu, karena pada dasarnya yang mereka jual hanya es campur biasa.


Tujuan selanjutnya adalah pulang ke rumah saya. Mempersiapkan bekal buat makan mba @chatarinatee makan di kereta. Jadwal kereta pulang ke Surabaya sekitar pukul 1an. Setelah semua siap, saya antarkan mba @chatarinatee ke stasiun, karena dia harus kembali ke Surabaya.

Setelah menghantar, saya kembali ke rumah. Ka Lina dan Mas Dwi stay di rumah saya selagi saya menghantar. Sampai rumah saya ngobrol sejenak, lalu saya sempatkan tidur siang, istirahat, charge body sebelum kembali ke Jakarta.

Mba @chatarinatee sudah melintas di peron Stasiun Prujakan, menunggu kereta tiba

Kepulangan kami tertunda sejenak karena ada satu misi yang belum terlaksana, yaitu makan mie koclok. Jadi ya menunggu waktu bukanya sore hari, kami habiskan waktu istirahat. Sekitar pukul 5, saya start meninggalkan rumah, pamit pulang.

Kami sempatkan mampir ke toko Aneka Kue, untuk beli oleh-oleh. Eh kebetulan samping toko oleh-oleh ini ada penjual mie koclok, akhirnya setelah belanja oleh-oleh kami mampir untuk makan. Lumayan untuk mengobati kangen dan sekalian mengganjal perut sebelum perjalanan kembali ke Jakarta.

Setelah selesai makan, baru kita lanjut berangkat, start mulai dari Pasar Jagasatru, lanjut menuju arah GT Ciperna, lanjut menuju Jakarta. Perjalanan pulang mau tidak mau langit sudah gelap, jalanan tol juga gelap gulita, hanya terang dari lampu kendaraan saja. Speed SiDat saya pacu diatas 8o km/jam terus, bahkan digeber hingga 120 km/jam. Banting kiri-banting kanan, pokoknya trip kali ini saya mengemudi dengan cara berbeda dari biasa. Lumayan memang bisa mempersingkat waktu, total habis tiga jam full.

Macet mulai terasa selepas Tol Cipali habis, masuk wilayah Cikampek mulai tersendat, perlahan demi perlahan jalanan menyebalkan ini menemani perjalanan, hingga akhirnya sampai di Jakarta dini hari.


18 Agustus 2019
Sampai di Jakarta saya terlebih dahulu menghantar Ka Lina dan Mas Dwi ke kosannya di daerah Bangka. Setelah itu saya lanjut menuju kantor. Tapi karena masih pagi buta, akhirnya saya menepikan SiDat di SPBU Pos Pengumben, di sana untung masih ada slot parkir. Saya tidur di sana sampai akhirnya saya kesiangan bangun, jam/7 pagi saya baru bangun setelah dibangunkan oleh operator nitrogen. Saya kaget, terbangun dan langsung cabut menuju kantor. Karena saya buru-buru harus mandi, repot kalau kesiangan mandi pas orang kantor sudah pada datang.

Dengan mandinya saya pagi itu, berakhirlah perjalanan saya dalam #birthdaytrip tahun ini. Perjalanan saya selesai dengan selamat, menyisakan catatan cerita yang panjang ini dan kenangannya. Ya sekian catatan birthday trip saya tahun ini. Semoga bisa menjadi catatan hidup untuk waktu yang akan datang. Beberapa bagian catatan ini, saya bagikan juga pada tautan yang terlampir pada catatan ini, ada yang berhubungan dengan saat kejadian, ada yang sekedar informasi saja. Dokumentasi singat terlampir. Sekian, sampai jumpa pada birthday trip tahun depan, semoga ada catatan menarik lagi dimasa depan. Terima kasih buat mba @chatarinatee, Ka Lina dan Mas Dwi. -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6