Taman Budaya Hati yang Tersuci, Kota Cirebon

Liburan Natal 2017 tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Saya jadi punya tujuan dalam liburan Natal kali ini, pastinya ya bertemu keluarga, bonusnya adalah berkunjung ke Taman Budaya Hati yang Tersuci, yang baru diresmikan tanggal 13 lalu.

Tahun lalu, sepertinya belum ada taman ini. Proses pembangunan yang cukup cepat, membuat saya kagum akan kemampuan finansial umat di Paroki Bunda Maria, Kota Cirebon, dan support donatur lainnya. Yups, taman budaya ini masuk dalam area lingkungan Paroki Bunda Maria, lebih dikenal Paroki Dukuh Semar, masuk lingkup Keuskupan Bandung.

Proses pembangunannya sudah diposting beberapa waktu sebelumnya oleh panitia dichannel Youtube, beberapa web rohani juga ada yang membagikan video proses pembangunannya. Beberapa foto pembangunan juga sudah diupload ke Google. Saya sendiri mendapat informasi dari ibu saya, yang kebetulan aktif dalam kegiatan gereja.


Umat Paroki Bunda Maria patut bersyukur, punya gereja yang masih dikelilingi lahan kosong yang cukup luas, sehingga masih memungkinkan untuk mengembangkan gereja lebih luas lagi. Dibandingkan dengan gereja lain yang kesulitan memperoleh lahan untuk mengembangkan gerejanya, atau sekedar menambah lahan parkir. Saya juga termasuk warga paroki ini, karena KK gereja saya belum berpindah, jadi saya termasuk yang merasakan bangga akan hal ini, ikut senang lah gitu.

Dengan adanya taman budaya ini, Paroki Bunda Maria sudah pasti akan jadi tujuan wisata rohani umat-umat paroki lain. Biasanya, ziarah rohani umat paroki lain seringnya menuju Kuningan, Gua Maria Cisantana. Tapi dengan adanya taman budaya ini, umat bisa mampir berkunjung ke sini, membuat Paroki Bunda Maria lebih dikenal.

Baik, kembali ke topik. Taman budaya ini dibangun dengan mengakulturasi budaya dari Cirebon sendiri. Ditunjukan dengan bentuk gapura di taman ini yang umum kita lihat pada bangunan kuno kesultanan di wilayah Cirebon. Taman yang disertai pendopo-pendopo juga jadi ciri khas taman yang ada di area istana/ keraton Cirebon.



Taman budaya yang dibangun di atas lahan 1Ha, dibangun di belakang gereja. Lokasinya percis di belakang Taman Doa Regina Rosari yang dibangun lebih dulu untuk kebutuhan umat paroki dan umat sekitar wilayah Cirebon. Total lahan yang digunakan untuk membangun taman budaya ini sekitar 4.000 m2, sisanya sekitar 5.800 m2 untuk lahan parkir. Kekurangan lahan parkir jadi masalah di beberapa gereja Katolik belakangan ini, dimana ketika umat meningkat tidak mampu menampung kendaraan umat, namun tidak berlaku di paroki ini.


Tampak umat hendak berkunjung ke Taman Budaya Hati yang Tersuci, dari arah Taman Doa Regina Rosari

Taman Doa Regina Rosasi, saat malam hari

Taman budaya ini dibangun menyerupai pola hati, jika dilihat dari udara melalui drone. Konsepnya adalah mengangkat kearifan budaya lokal Cirebon diakulturasi dengan iman keyakinan akan Hati Kudus Yesus. Tembok yang mengelilingi taman budaya ini menggunakan bata merah halus, konsep gapuranya pun mengingatkan kita seperti bangunan tembok keraton seperti yang sudah saya singgung di atas.


Landmark dari taman budaya rohani ini disambut dengan patung Malaikat Mikael yang sedang mengalahkan iblis. Landmark lainnya adalah patung perunggu salib Yesus yang berada pusat "altar" utama. Diceritakan ketika patung ini dibawa ke lokasi penempatannya, perlu usaha extra, karena begitu beratnya patung yang terbuat dari perunggu ini.


Taman budaya ini pun menyediakan relief perjalanan kisah sengsara Yesus, dalam relief jalan salib, yang ada di sekeliling jalan petak yang membentuk pola hati. Jalan salib dimulai dari altar utama, bergerak ke arah kiri, kemudian memutar dan diakhiri kembali ke posisi asal dari sisi sebelah kanan altar.


Terdapat dua pendopo utama berukuran besar di kiri dan kanan awal pintu masuk dan empat pendopo kecil di area taman doa ini, yakni di sudut taman ini. Pendopo-pendopo ini bisa difungsikan sebagai hall mini serbaguna untuk pendalaman iman, atau hal lainnya guna mendukung penguatan iman umat.

Taman ini juga punya lorong/ koridor di sisi taman yang tertutup atap, bisa dijadikan tempat berteduh ketika hujan atau panas.


Oh iya, ada dua buah batu prasasti besar, beratnya kurang lebih 12 ton masing-masing, sebagai pertanda dibangunnya taman doa ini.

Taman ini dihiasi beberapa tanaman-tanaman, yang nantinya akan membuat tempat ini jadi rindang. Namun karena baru ditanam, jadi masih baru proses tumbuh. Dihiasi pula dengan lampu taman, yang menjadi penghias taman diwaktu malam.



Taman Budaya Hati yang Tersuci diresmikan menjelang Natal 2017, tepatnya tanggal 13 Desember 2017 oleh Mgr. Antonius Subianto, Uskup Bandung dan Sekjen KWI. Pemerintah daerah Kota Cirebon diwakili oleh Walikota Cirebon Bpk. Nasrudin Azis, pun sangat mendukung dalam pembangunan taman budaya rohani ini, itu dengan dibuktikan dengan dukungan serta kesediaannya meresmikannya. Bentuk pengayoman terhadap seluruh warga kota meski berbeda keyakinan.


Acara pemberkatan dan peresmian Taman Budaya Hati yang Tersuci dilakukan dengan meriah, dilakukan dengan misa pemberkatan kemudian dilanjutkan acara ramah tamah. Tamu-tamu undangan datang dan masyakarat sekitar diundang untuk merasakan sukacita umat Paroki Bunda Maria, Cirebon.


Harapannya dengan adanya fasilitas rohani ini, umat Paroki Bunda Maria khususnya dan umat Katolik lain sekitar Cirebon dan wilayah lain bisa memanfaatkan taman rohani ini untuk meningkatkan iman, sebagai sarana menyampaikan wujud syukur atas karunia Alla pada kita.

Catatan saya kali ini saya cukupkan sampai di sini, sekiranya cukup memberikan informasi tentang tempat ziarah rohani yang bisa dikunjungi ketika melintas di sekitar wilayah Cirebon, tepatnya di wilayah Kota Cirebon, Jl. Dukuh Semar No.34. Lokasinya sudah tercatat di Google koq. Jadi tidak akan kesulitan mencari, ditambah posisi tempat yang strategis.

Berkah dalem, Tuhan memberkati kita semua. Amin.cpr

Posting Komentar

22 Komentar

  1. Wooww!! Tempat yang Fantastis syahdu dan menarik 😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang diperuntukan untuk berdoa di sana, sarana penguatan iman. Ditambahkan sarana yang bermanfaat ;p

      Hapus
  2. Kira-kira Harga tiketnya berapa itu, jadi tertarik ingin berwisata kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blog satunya selalu nembak ke situs yylix. Gimanan ini???

      Hapus
    2. Iya ni, sy gk ngerti, udah coba dikotak-kutik, hasilnya sama, entah ada yang selalu membawa ke alam astral ckckckck ;p, mungkin sy harus ikut jadi partisipan acara #karma wkwkwkwkwk


      Itu Taman Budaya, area wisata rohani di Gereja Bunda Maria Cirebon ;p jadi tidak ada tiket masuknya

      Hapus
    3. Barangkali @djangkarubumi bisa membantu menerawang .. ;p

      Hapus
  3. Cirebon bisa dibilang kaya akan bangunan bernuansa sejarah ya bang
    sudah gitu semua terjaga kondisinya dnegan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, untuk bangunan model dulu, msh bnyk di Crb, ya stdkny msh ad ciri khas nya.
      Yg d tmpat ini, mrupakan tmpat bru yg dbangun dg tetap mencirikan khas dri monumen2, atau arsitektur yg umum di Crb.

      Hapus
  4. Keren taman paroki ini, kak ....
    Ada patung malaikat yang artistik ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya paroki di Kota Cirebon sedang berkembang. Bisa jadi sarana ibadah yang baik, dan mempercantik.

      Hapus
    2. Senang lihat taman bagian dari rumah ibadah ini dibuka untuk umum, ngga dikhususkan untuk umat saja.
      Seperti di taman Buddhist Monastery Magelang,siapapun diperbolehkan memasukinya buat travelling disana 👍

      Berkah dalem juga.
      Tuhan memberkati kita semua.

      Hapus
    3. Iya sejauh ini sih dibuat untuk intern umat, krn lokasi nya memang di bagian dalam.

      Ya sama seperti Gua Maria yang ada di setiap daerah, mungkin serupa. Hanya, kalau Gua Maria itu lebih sedikit umum, bisa siapa saja datang, karena umumnya Gua Maria lokasinya lebih terbuka.

      Dan datang ke sana umumnya lebih untuk ziarah batin sih, jarang yang untuk sekedar rekreasi.

      Agak sedikit berbeda dengan Basilika di Vatikan sana yang bisa jadi tujuan wisata juga dan lebih terbuka dengan tetap menjaga norma sih sbnr nya.

      Tp mungkin lbh open, dan tdk trllu ekslusif juga.

      Hanya saja, hrs lbh dipahami untuk fungsi yg sbnrnnya dri suatu tmpat dibuat, agar tdk melenceng. Maklum, jaman skr kreatifitas manusia meningkat pesat jauh melampaui norma2 khdpn yg sdh brjln lbh dlu.

      Hapus
    4. Siapapun yang berkunjung ke taman untuk intern umat Katholik, terutama untuk sekedar melihat-lihat taman ini wajib menjaga tata peraturan dan menjaga sikap ya,mas.

      Met merayakan Paskah ya,mas.

      Hapus
    5. Terima kasih mas ;)

      Iya betul, siapapun hrs khidmat jika berkunjung ke tmpat ziarah.

      Untuk tidak merokok dan tidak buang sampah sembarangan.

      Hapus
  5. Selain tertata rapih, bersih juga ya, Mas. Bikin betah pastinya ya..he
    Btw, lengkap banget nih postingan, ada videonya juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mdh2n sllu trjaga. Krn msh bru jg. Tp emg di sana dlarang makan dan merokok si, krn itu yg buat suatu tmpat cpt terkesan kumuh. Emg si soal perawatan jg pnting.
      Tp sy yakin psti terawat, krn ad jdwl rutin umat di sana per lingkungan untuk krj bakti jaga kbrshan. Krn jg lokasi ny d dlm kompleks gereja.

      Klo video itu emg dri awal proses pmbngunan sdh direport, jd kbtln ad link ny, jd sxan d sajikan, bwt nostalgia gt mksd nya

      Hapus
    2. Iya sih dari merokok aja kadan gjadi beda tempatnya ya, dan aku sendiri memang nggak merokok jadi sebisa mngkin kalau tempat itu dijaga dan dirawat.
      Dengan dirawat kalau orang yang datang juga betah pasti kita juga betah plus senang..

      Hapus
  6. Bagus tempatnya Mas, enak Kalo sore2 kesini kayaknya heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, saat2 teduh bisa ke sini :) namanya juga taman doa

      Hapus
  7. Buka dari jam brp sampai jam brp ya taman doanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setau saya pagi, sampai malam, tapi itu pun mungkin jam akhir bagi yang memanfaat waktu teduh untuk doa. Umumnya yang malam pun paling umat paroki. Kalau tamu biasanya jam normal (siang/sore). Soalnya taman doa ini kan ada di komplek Gereja BM, Cirebon, tidak terlalu bebas juga, demi alasan keamanan juga kan.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6