Selamat Jalan Bapak, Bambang Haryono, Rest in Peace

Semalam, saat sebelum tidur, ku dengar ada nada panggil dismartphone, tertulis Adi, dengan background seseorang yang terbaring di tempat tidur rumah sakit.

Seketika saya ingat, saya kenal siapa beliau. Langsung saya angkat, dan ternyata kabar tidak baik yang saya dengar, "Bapak masuk ICU, bapak kena stroke, dan sampai sekarang belum sadarkan diri." Langsung shock, badan rasanya lemas.

Baru beberapa hari lalu saya lihat beliau sedang bermain dengan cucu kesayangannya, Princes Raya, Raya nampak senang bermain dengan eyang kakungnya. Begitu pula dengan bapak, sehat-sehat saja, ada raut bahagia di sana. Tapi kenapa malam ini saya dengar kabar begini.


Bapak ternyata terkena serangan stroke, sejak Jumat, mungkin sebelumnya bapak sudah rasakan badan tidak enak, tapi bapak hanya menganggapnya biasa saja, sakit biasa karena lelah. Kepalanya pusing, vertigonya kambuh katanya, bapak juga sempat beberapa saat pikun. Namun bapak tetap berusaha baik-baik saja di depan mantu @dyana_sapta7 dan cucu kesayangannya Princes Raya. Tawa dan senyum digunakan bapak mengilangkan rasa sakitnya.

Sabtu sebenarnya jadi waktu ketika bapak dan ibu akan dijemput mantunya ke Purwokerto, untuk istirahat dan berlibur, biar lebih dekat dengan anak dan cucunya di sana. Namun ternyata, Tuhan berkata lain, Bapa menjemputnya dengan sakit berat, ada sumbatan atau jepitan pembuluh darah di batang otak, sehingga darah tidak bisa mengalir ke otaknya. Bapak pun koleps, tak sadarkan diri, segera diberi penanganan di ICU di salah satu rumah sakit di Kota Solo.

Pagi ini, sekitar pukul 06:50, saya dapat kabar, bapak sudah tidak ada. Mendengar ini, badan pagi ini langsung lemas, sedih, entahlah, ironis, bapak yang selama ini nampak sehat, setia urus ibu (istrinya) yang sakit dengan telaten, tanpa kenal lelah, selalu support ibu, buat ibu senang, meladeni ibu yang kerap pikun, semua dilakukan dengan sabar. Tapi, Bapa punya cara sendiri dalam hidup umat Nya. Bapak lebih dulu dipanggil Bapa. Entahlah apa maksud Bapa dengan ini semua. Yang pasti cara Tuhan tidak pernah salah.

Meski tidak banyak waktu saya mengenal, bersama dengan bapak, tapi saya percaya bapak orang yang baik. Pada awalnya hanya kenal by telepon, ketika kami (saya dan @waluyaadikiswanto) menimba ilmu di Purwokerto. Meski beda angkatan, kami sebenarnya sepantaran, saya lebih muda beberapa bulan. Hanya sesekali ketemu ketika berkunjung.

Request foto berdua, ternyata jadi foto kenangan setelah tiga tahun berlalu

Saya sempat bertandang ke rumah @waluyaadikiswanto ketika trip saya ke Boyolali, akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015, saat itu kami bertiga, saya @mayta_naibaho@awijiastuti08 dan @waluyaadikiswanto trip liburan ke sana. Saat itu, sayang @dyana_sapta7 tidak bisa ikut karena kesibukan pekerjaan di Surabaya. Kala itu, kami bisa kenal bapak lebih dekat dan tahu sedikit aktivitas bapak di rumah.

Request foto bareng, Adi yang ambil gambar, ternyata jadi foto kenangan setelah tiga tahun berlalu

Request foto bareng, saya yang ambil gambar, ternyata jadi foto kenangan setelah tiga tahun berlalu


Kami sempatkan juga pergi bersama, makan di sebuah rumah makan ala saung, di Tlatar, masih di wilayah Kabupaten Boyolali. Saya ingat bapak bilang, ayo diatur kapan lagi kita kumpul seperti ini dengan lengkap (maksudnya ada @dyana_sapta7) calon mantunya. Kala itu @waluyaadikiswanto dan @dyana_sapta7 sedang persiapan mau menikah. Momen saat itu pula, bapak berpesan, supaya saya cepat nikah, "bahan jas buat mu sudah bapak simpan." Saya sempat ditunjukan, karena saat itu @waluyaadikiswanto anaknya akan lebih dulu menikah, jadi duluan dijahitkan. Kita sempat pergi ke tukang jahitan langganan bapak untuk antar bahan.

Lanjut ketika waktu pernikahan @waluyaadikiswanto dan @dyana_sapta7, bapak nampak bahagia plus tegang, akhirnya bisa melihat anaknya menikah. Tangis haru bahagia, pecah ketika bapak memberikan restu saat pemberkatan nikah di Gereja Katedral Kristus Raja, Purwokerto, pada anak-anaknya, saya ingat dan rekam momen itu. Dengan suara terbata-bata menahan haru bahagia. Saya pun terharu saat momen itu, saya sempat meneteskan air mata sambil merekam momen itu. Meski begitu, itu haru yang menggembirakan buat beliau dan istrinya (ibu). Saat itu bapak tetap setia mendorong kursi roda ibu, bahkan ketika saat di aula belakang saat tanda tangan catatan sipil. Saya beruntung sempat berfoto dengan mereka berdua, meski fotonya gelap.


Lanjut waktu berjalan, hingga akhirnya cucu pertama lahir, Rayaditya Adyana Putri, cucu perempuan yang diidamkan. Ya bapak dan ibu memang mengidamkan cucu perempuan, dan inilah kebahagiaan setelah momen menghantarkan anak satu-satunya ke altar Tuhan, mengucapkan janji sakramen pernikahan. Bapak sangat sayang pada cucunya, juga pada mantunya @dyana_sapta7. Bapak pun ingin menghantar Raya nanti sekolah.

Momen terakhir kebersamaan bapak dan cucu kesayangan, Princes Raya

Namun, apa yang direncanakan manusia ternyata belum tentu sesuai dengan rencana Tuhan, Dia yang punya kehidupan, punya rencana lain. Hari ini bapak dipanggil Bapa, melalui sakit yang semuanya berlangsung sangat cepat. Seakan-akan Tuhan tidak memberikan waktu buat bapak menderita, namun itu membuat kami semua, keluarga dekat, termasuk saya yang bukan siapa-siapa, teman/ sahabat @waluyaadikiswanto yang mengenal bapak jadi sangat sedih mendengar bapak pergi.

Tidak ada yang bisa diperbuat, kecuali hanya iklas, tabah dan mempercayakan semua perkara pada Nya. Hanya lantunan doa yang bisa mengiringi kepergian bapak.

Bapak bagi saya memberikan contoh yang baik, bagaimana menjadi seorang bapak, bukan bapak yang killer, pemarah, emosi. Tapi jadi bapak yang tenang, pengayom. Bapak juga ngajarin kami yang muda-muda, tentang bagaimana memegang komitmen, janji suci di depan altar, hidup baik suka duka, susah senang, untung malang hingga maut memisahkan. Ditengah ibu yang sakit berat, butuh pendampingan setiap saat, bapak tetap setia menemani, ngopeni ibu, sabar meski kadang kondisi ibu yang pikun membuat mendampinginya jadi tidak mudah. Bapak tetap sabar, seperti yang saya selalu lihat.

Meskipun ada kalanya bapak lelah, letih dengan semua rutinitas itu, bapak tidak mengeluh, tidak menunjukan raut sedihnya, tetap berusaha jadi bapak yang kuat di depan anaknya, mantunya dan cucunya, juga adik-adik dan keluarga besar. Inilah pula yang menghantarkan bapak pada sakitnya. Mungkin ini sudah jalan Tuhan, semua perkara hidup ada ditangan Nya.

Selamat jalan bapak, @cocoper6 tidak bisa menghantar bapak diperistirahatan terakhir, tapi suatu saat @cocoper6 akan ke sana, tengok. Bahagia selalu di surga, bersama Bapa, Yesus dan Bunda Maria serta semua orang yang berkenan kepada Nya. Bapak akan selalu jadi panutan, buat saya pribadi dan teman-teman yang kenal bapak.


Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, ketabahan dan dihibur, bahwa bapak pergi bukan akhir dari hidup, tapi awal menuju kehidupan kekal.

Catatan ini saya buat untuk mengenang, momen yang sempat diabadikan bersama bapak Bambang Haryono semasa hidup. Ini juga bahan nostalgia. Tepat di minggu awal November untuk mendoakan arwah orang beriman. Doa mengiring kepergianmu. Tuhan memberkati bapak selalu. Selamat jalan bapak. -cpr-

Posting Komentar

17 Komentar

  1. sedih kalo sa yg alami kayak gini. ya, semoga diberi tempat baik. amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua dari kita pasti akan mengalami fase ini, kehilangan itu bikin sedih

      Hapus
  2. Saya turut berduka cita, semoga beliau diberikan tempat yang sebaik - baiknya tempat di SisiNYA.

    Semoga amalan baik beliau selama hidup menjadi pengantar ke Syurga.

    Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.

    BalasHapus
  3. Ikut berduka cita, mas Christ.
    Memang sedih rasanya ditinggalkan selama-lamanya dengan orang yang dekat di hati kita.
    Kewajiban kita mendoakan saja agar bahagia disisiNya.
    Yang tabah ya, mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, doa adalah cara yg trbaik agar sllu dekat, dekat dg Tuhan juga

      Hapus
  4. Turut berduka cita Mas
    Semoga ini yang terbait buat Bapak Bambang dan keluarga serta orang-orang yang mengenal beliau

    Amin

    BalasHapus
  5. Turut berduka cita ya mas.. semoga tuhan memberkati arwah beliau..

    Sebenarnya tidaj jauh beda dengan kisah aku mas..

    31 juli 2017,
    Ketika di sela2 pekerjaan sebagai karyawan pabrik sawit (waktu itu aku lagi mengelas / welder listrik di pabrik), tiba2 seorang teman datang ngasih kabar mengejutkan bahwasanya ayah gak bangun2 dr tidurnya sejak malam.

    Dan akhirnya berpulang pada jam 18.30 malam harinya..

    Tetap tabah dan sabar mas.. semua sudah digoreskan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sy bs bnyk bljr dri momen2 ini, krn suatu saat sy akan mengalami hal yg sm jg. Bahkan smw org

      Hapus
  6. Dan satu hal yang pasti dari penggalan kisah ini, kita pasti akan menemui yang namanya kematian dan bakalan mendapatin gelar ALM hehe

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6