Nge-Camp #2 Bukit Sempu Paralayang, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur

Ini realisasi nge-camp #2 lokasi ini sudah saya survei beberapa waktu sebelumnya dan kali ini adalah waktu realisasinya. Sabtu - Minggu, 17-18 Juni 2023 berlokasi di Bukit Sempu Paralayang, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.


Tim ngecamp kali ini ya masih sama seperti ngecamp yang #1, masih dalam naungan grup Quantum Camp, beranggotakan Mr. Onay, Mr. Kris, Mr. Angga dan Mr. Cooper, ada satu Mr. Enggar gak bisa hadir karena ada acara lain.

Kami berangkat menuju lokasi sepulang kantor. Langsung menuju lokasi. Barang² bawaan sudah disiapkan sejak pagi, diamankan di mobil saya, SiDat ikut menemani saya selalu ke tiap perjalanan.

Tiba di lokasi sekitar pukul 14:40, sebelumnya kami menyempatkan isi perut dulu makan siang disalah¹ warung mie pangsit di jalur menuju lokasi. Setelah itu mampir dulu mini market beli kebutuhan yang kurang untuk di TKP.

Tiba di lokasi, bayar parkir untuk mobil parkir membayar Rp 20.000,- sedangkan motor Rp 10.000,- untuk sekali parkir. Kemudian untuk bermalam dikenakan biaya Rp 25.000,- per orang untuk ngecamp di lokasi, dapat gratis air mineral botol kecil, brand Cheers.

Sampai di lokasi karena masih siang jadi masih bisa memilih lokasi dengan mudah, walaupun saat kami datang sudah ramai dengan para campinger yang sudah lebih dulu mendirikan tenda, mungkin sudah sejak Sabtu pagi mereka tiba, menghabiskan akhir pekan hingga awal pekan di sini.

Pertama ya parkirkan SiDat dulu di posisi yang sekiranya strategis, gak terlalu jauh dengan lokasi ngecamp. Kondisi sudah ramai jadi mobil gak bisa terlalu dekat dengan tenda ⛺.

Setelah lokasi ditentukan, baru kita satu² membawa peralatan yang dibutuhkan untuk ngecamp. Pertama yang dibangun adalah tenda ⛺.

Saya sendiri mempersiapkan meja dan barang pendukungnya, galon, kompor, perabotan pendukung lain, ransum.

Tidak ketinggalan adalah kursi lipat (malas) singgasana santai saya yang ini adalah kali kedua saya bawa ketika ngecamp. Kursi yang juga saya gunakan di rumah untuk me time sekedar ngeblog dan sambil mendengarkan musik.


Saat pembuatan tenda kita tidak sempat dokumentasi, karena kita sibuk masing² dengan jobnya, ada yang mendirikan tenda, ada yang bawa perabotan.

Kalau gak salah sekitar /4 sore tenda itu sudah siap digunakan. Beberapa barang kecil² mulai dibawa ke sekitar tenda, sampai akhirnya jam 4 sore itu kita sudah duduk menikmati suasana sore.


Setelah semua sudah on site, baru saya bisa ambil dokumentasi, seperti yang bisa dilihat didokumentasi dibawah ini. Gitar juga sudah bisa dikeluarkan untuk mengisi waktu sore di perbukitan dengan view jalan tol Surabaya - Malang dan Gunung Batok.


Menjelang sore, magrib kita baru menyadari ada barang bawaan yang kurang. Apa itu? Beras! Rencananya pagi itu kita sarapan penyetan, magicom yang sudah dibawa tidak terpakai karena apa yang mau dimasak coba #tepokjidat


Malam hari yang niatnya mau makan mie atau makanan lain akhirnya harus batal, karena mau gak mau mie yang dibawa itu digunakan untuk menggantikan asupan karbohidrat sarapan esok pagi. Alhasil, menjelang magrib kita memutuskan makan malam dengan nasi goreng dan sedikit lauk yang kita bawa, yaitu tempe goreng dan sambel kecap.

Ketika muda-mudi jam segini asyik pacaran di cafe, saya lebih memilih menikmati suasana yang natural seperti ini. Ya maklum, duit pas², cara ini paling murah menikmati hidup.

Mr. Onay dan Mr. Kris akhirnya turun bukit ke luar area kemping untuk cari makanan, dan gula pasir, soalnya pas mau buat teh, nyari gula gak ada, kita lupa. Jadi ada dua barang yang kita lupa, gula pasir dan beras.

Sehabis magrib, tim pencari makan tiba, sambil membawa nasi goreng 4 bungkus untuk santap makan malam.


Kebetulan ransum untuk besok hari itu ada tempe dan tahu, nah tempenya ini kerendem air dari tahu, alhasil jika tidak diolah malam ini bisa rusak, eman2 gak kemakan. Akhirnya ya, malam ini kita mulai ngolah tempe goreng dan sambel kecap untuk teman makan nasi goreng, oh ya plus tambahan kol goreng juga.



Beberapa dokumentasi suasana saat kami masak ini bisa dilihat divideo pendek di atas ya.

Video itu direkam sekitar pukul 18:26 ya selepas magrib menjelang malam, sambil ditemani suasana perbukitan dengan view lampu² rumah penduduk dan view lampu lalu traffic lalu lintas jalan tol di bawah.


Jadi semakin malam, pengunjung bumper ini makin banyak, tadinya itu diterasering atas kami tidak ada tenda, makin malam akhirnya makin banyak tenda dibuka, makin banyak pula pengunjung justru datang ketika hari sudah gelap.

Kebanyakan sih keluarga, 2-3 keluarga kumpul bikin tenda dan menikmati suasana malam ngecamp. Seru si lihat suasananya. Hampir slot terasering untuk ngecamp di punggung bukit Sempu ini terisi, bahkan sampai di area untuk paralayang juga sampai dipakai untuk mendirikan tenda. Parkiran motor dan mobil pun nampak penuh dengan pengunjung bumper.

Tenda² dihiasan lampu warna-warni, belum lagi sayup² lantunan musik dari masing² tenda, musik dari cafe yang dikelola area bumper juga tak kalah nyaring.

Ada beberapa catatan ketika ngecamp di sini, suasana dingin khas pegunungan tidak begitu terasa, mulai sejak siang menjelang sore, hawanya cenderung panas seperti suasana di bawah (bukan bukit). Kemudian, anginnya pun berhembus seadanya, padahal dikenal di sini anginnya kencang, tapi ketika saya camp di sini tidak merasakan angin kencang sama sekali.

Bahkan saking hawanya panas itu bikin gerah dan lengket karena keringat. Untungnya ya masih ada angin dikit khas bukit, tapi tetap tidak terlalu sejuk, malah komentar kami, suasana khas kemping itu biasa saja. Yang jadi pembeda hanya view lampu² perumahan dan cahaya kelap kelip dari jalan tol karena traffic lalu lintas kendaraan yang melintas.

Suasana dingin baru mulai terasa itu menjelang jam 9an menuju jam 10an malam sepertinya dan itu dikarenakan oleh kabut yang mulai menyerang wilayah bukit, itu baru mulai agak dingin.

Saat sudah mulai terasa dingin itu saya baru mulai open sleeping bag dan bersiap tidur. Yups saya yang paling cepat siap² tidur daripada yang lain.

Berbeda dengan camp #1, di sini saya tidak terasa terlalu kedinginan menyengat seperti yang sebelumnya. Bahkan kabut dingin malam tidak menembus sleeping bag, saya bisa tidur tanpa harus kedinginan terlalu. Suasana malam memang dingin, tapi kami anggap dingin biasa saja khas dingin suasana malam.

Bahkan saya masih bisa menahan kencing karena tidak terlalu dingin itu. Beda banget sewaktu di Bedengan, camp yang #1.

Catatan lainnya adalah kurangnya kamar mandi atau toilet ya, menurut saya sih kurang banyak toilet atau kamar mandinya. Malam itu saya gerah banget, inginya mandi, tapi kamar mandi ya penuh terus, untuk kencing saja itu ya antre. Oh ya di sana untuk menggunakan kamar mandi itu ada kotak 'seiklasnya', harapannya sih kalau bisa ini gratis lha, klo ada kata 'sekiklasnya' itu seperti dipaksa membayar.


Hal lain yang mengganggu sih tidak ada, di sana relatif aman koq, malah aman lah bisa kita bilang. Diketahui area itu juga ada cctv nya lho, di pintu masuk itu ada cctv terpasang, entah berfungsi atau tidak tapi ada.

Kemudian dari sisi keamanan juga relatif baik, dimana keluar area camp kendaraan harus menunjukan tiket parkir, kalau tidak kena denda. Ini sangat membantu dalam memberi rasa aman.

Tapi hati² buat yang suka lupa, tiket parkir itu disimpan yang benar ya, jangan sampai hilang.

Untuk ngecamp juga kita diminta meninggalkan KTP selama kita camp di sana tapi hanya perwakilan kelompok saja si sesuai data yang ngecamp diwakili satu orang. Mr. Kris yang jadi 'tumbal' KTP nya nginap di pengelola. Saat pulang baru diambil kembali, KTP dititipkan itu saat bayar registrasi.

Secara umum nyaman sih ngecamp di sini, misalkan ingin cari tempat camp yang tidak terlalu jauh dari Pandaan, misalnya, bumper ini bisa jadi pilihan.



Pagi hari, saya bangun sekitar jam 5 pagi, terbangun, terganggu karena weker rutin harian yang berbunyi jam 5 pagi, ditambah kantung kencing sudah penuh, beser ingin buang air kecil.

Jadi jam segitu saya sudah bangun dan kebetulan Mr. Kris juga bangun dan sama, beser juga ingin kencing. Pagi² ternyata kamar kecilnya ramai antre orang² yang serupa dengan kita ini, alhasil saya dan Mr. Kris harus cari kamar mandi lain. Kebetulan kita ketemu kamar mandi di area glamping yang tidak digunakan (lagi tidak digunakan), pas ada kamar mandi terbuka dan ada air di sana, walaupun gelap, kami pakai saja kamar mandi itu untuk buang air kecil. Legah deh, habis itu langsung kembali ke tenda, untuk buat seduhan pagi sambil menikmati suasana pagi, menghabiskan sisa view kelip lampu perumahan penduduk yang ada di bawah.



Saya sendiri pagi ini menyiapkan menu sarapan. Ransum bawaan saya adalah roti maryam, pas tersisa 4 keping bisa untuk ganjelan sarapan pagi, sambil menunggu mempersiapkan makan beratnya.




Sempet nyaris tragedi mie tumpah, gara² wajannya jomplang, untung saja stok mienya masih cukup untuk kami berempat makan, alhasil saya jadi assiten koki Mr. Onay masak mie goreng, megangin wajan biar gak jomplang lagi.

Untuk makan berat, menu yang kita buat adalah tahu goreng, terung goreng, sambal terasi dan karbohidratnya dari mie goreng yang diolah dengan bumbu sederhana (bamer, baput, cabe, tomat, kobis).

Ini suasana pagi sekitar jam 09:14, saat sedang proses finishing memasak. Nampak beberapa tenda yang semalam ada di sekitar kita sudah mulai kosong karena sudah pada pulang.

Ini sisi tenda kita difoto dari arah samping belakang, di lokasi saya ambil foto ini semalam diisi tenda pengunjung lain.

Start masak sekitar jam /8 pagi, baru selesai bisa siap menu tersaji jam /10 pagi, lumayan lama juga kita masak, ya goreng tahu ini yang paling banyak makan waktu.

Sebagai pencuci mulut ada mangga muda, uenake rek menu makan ala survival armagedon.

Habis setelah makan, sambil bersantai menunggu makanan turun, kita duduk² di luar tenda, mencari teduhan pohon, soalnya lagi setelah matahari bersinar, jam /8 lewat itu matahari sudah menyetrong ke tenda kita karena tidak tertutup pepohonan.

Setelah kenyang, kita duduk di sisi terasering yang lain untuk cari peneduh sambil nikmati silir angin.

Sekitar jam 11 siang kita baru mulai persiapan pulang, bersih² perabotan makan, buang² sampah, ringkes² barang dan bongkar tenda.

Sekitar jam 12an lah kami meninggalkan lokasi bumper dan kembali ke tempat masing², kami berpencar pulang masing². Mr. Onay menuju Lawang. Sedangkan saya, Mr. Kris dan Mr. Angga go to Pandaan. Tapi kami bertiga isi perut dulu makan siang di Warung Nasi Padang Roda Baru Sukerejo baru akhirnya pulang.

Camp #2 ini kami tutup dengan cerita dan kenangan² yang gak terlupa. Salah¹ nya saya menyimpan dokumentasinya diblog ini.

Ditunggu trip camping selanjutnya, lokasi selanjutnya belum ditentukan, entah nanti edisi selanjutnya bisa saja saya lakukan solo camp atau entah bagaimana nanti.

Sekian cerita camp edisi #2, suasana ini akan selalu kita ingat, karena bisa saja dilain waktu belum tentu bisa seperti ini lagi, ketika sudah pada sibuk masing². Tapi untuk saat ini, obat healing seperti ini jadi solusi ditengah pekerjaan yang crowded oleh karena pihak² yang kurang memikirkan mental karyawannya yang butuh hiburan.

Sekian catatan kali ini, sampai jumpa dicatatan lainnya, tetap di Naturality Channel Blog. -cpr-

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Apa saja hal (+) dan (-) ketika ngecamp di sini?
    Berikut ini hal² (+) antara lain:
    (+) View city light ketika malam hari itu memberikan suasana syahdu, sambil ditemani suara² Senda gurau campingers
    (+) Kamar mandi yang bersih
    (+) Sinyal internet dan komunikasi full, jadi jangan khawatir lost signal
    (+) Kamar mandi bersih
    (+) Akses ke lokasi tidak terlalu jauh masuk ke dalam
    (+) Rimbunan pohon masih ada untuk berteduh ketika siang terik
    (+) Anginnya full silir

    Selain hal tersebut diatas, ada hal (-) yang perlu diketahui:
    (-) Pakai kamar mandi bayar meski hanya 2K
    (-) Ada serangga walau cuma semut
    (-) Listrik colokannya terbatas dan jumlah colokan tidak banyak
    (-) Jam listrik pun berjadwal
    (-) Tidak terdapat tempat cuci² yang nyaman
    (-) Kalau lagi apes anginnya kenceng sekali

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6