Camping Ground: Bukit Sempu Paralayang, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan

Ini adalah tempat yang saya kunjungi dan dipilih sebagai lokasi untuk healing ringan, kemping di akhir pekan bersama teman, orang terdekat dan keluarga.

Saat ini, pilihan liburan, healing ke tempat² perkemahan lagi hits. Banyak orang sebenarnya ingin pergi ke gunung, kemping di gunung, menikmati alam di sana, tapi apa daya kesanggupan untuk itu sangat minim, alhasil kemping di bumper dengan view ala² pegunungan jadi pilihan.

Yups seperti yang saya lakukan belakangan ini, hobi kemping di spot² camping ground jadi pilihan.

Beberapa waktu lalu, Camping Ground Bedengan, Kabupaten Malang sudah saya cicipi. Kali ini saya mencoba datangi camping ground terdekat dari Pandaan.

Masih di Kabupaten Pasuruan, nama tempatnya adalah Bukit Sempu Paralayang Camping Ground, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.


Untuk menuju lokasi dari Pandaan saya dibantu dengan GMaps. Tapi jika tanpa GMaps bisa pakai ancer² tertentu juga bisa koq.

Jadi jika dari Pandaan, patokannya adalah pertigaan arah Nongkojajar, jika lurus ke Malang, kita belok kiri arah Nongkojajar. Ikuti jalan itu terus, nanti setelah melewati sungai besar, lalu melewati pabrik besar kiri jalan berwarna biru, nanti gak jauh sebelah kanan jalan akan terlihat gapura, bertuliskan Wisata Desa Cowek, seperti yang terlihat pada foto dokumentasi di bawah.

Ini foto saya ambil dari seberang jalan, sebelah kiri foto itu arah ke Nongkojajar, sedangkan sisi sebaliknya adalah arah Purwodadi (pertigaan jalan rayang Malang - Surabaya).

Setelahnya ikuti saja jalan tersebut ke arah atas dan terus menanjak. Masalahnya, jalanan di sana sempit, hanya cukup satu mobil, jika volume kendaraan naik, papasan akan jadi kesulitan tersendiri, karena harus gantian dan space untuk gantian jalan itu sedikit.

Untuk mobil kecil seperti Datsun saya masih oke, tapi kalau ketemu mobil macam Fortuner, Strada, bahkan Innova hingga Expander saja sudah cukup merepotkan jika berpapasan. Kalau pengunjung tidak ramai, tidak ada masalah, apalagi kalau pengunjungnya hanya pemotor tentunya bukan masalah.

Kontur jalannya menanjak tapi gak begitu curam menurut saya, masih bisa dilalui, hanya lebar jalan terbatas hanya cukup 1 mobil saja, jika papasan harus gantian.

Sampai nanti sebelah kanan jalan ketemu gapura kayu, bertuliskan tempat yang kita tuju. Patokannya ketika ketemu bangunan seperti pendopo padepokan yang belum jadi (ketika saya lewat ya belum jadi).

Saya menyempatkan ambil dokumentasi sebelum meninggalkan lokasi.

Setelah gapura kayu bertuliskan "Bukit Sempu Camping dan Para Layang", masuk ke arah bumper itu jalannya juga sempit, hanya bisa satu mobil, repot kalau papasan harus bergantian. Karena area ini belum punya akses masuk dan keluar di tempat berbeda, jadi satu jalur untuk keluar dan masuk, masalah ketika load kendaraan pengunjung tinggi, repot sendiri.

Masuk ke lokasi, ada saung bambu di pintu masuk, tiket untuk mobil parkir Rp 10.000,- dan untuk tiket menginap/ nge-camp itu Rp 25.000,- per malam.

Di sini tersedia beberapa fasilitas glamping 2 unit, cafe, kamar mandi 2 set, area camping ground yang relatif luas.

Itu view pos tiketing masuk area camping ground, di bagian depannya ada cafe bambu, sisi lainnya adalah area glamping unit, gak jauh dari situ ada toilet khusus glamping ground. Jadi dua set toilet, toilet untuk camping ground dan glamping.

Jadi setelah mobil atau motor masuk bayar tiket masuk, entah kunjungan atau nginap, kendaraan bisa masuk ngikutin setapak jalan yang diberi paving. Terus parkir di area parkir yang ada.

Mobil² bisa diparkir agak dekat dengan area kampung, tapi tidak terlalu dekat ke bibir jurang, karena kontur tanah agak menurun hati³ untuk selalu memasang rem tangan atau diberi ganjelan, buat antisipasi saja.


Note:
Untuk mobil² dengan bemper pendek/ ceper seperti Jazz, Yaris, Datsun, Ayla dll., agar hati² gasruk bempernya karena kontur jalannya yang gak begitu rata dan batuan, sehingga rawan gasruk. Bemper saya sampai jepat karena terantuk oleh batuan yang gak rata.

Mobil bisa diparkirkan diantara pepohonan pinus di sini yang jarak antar pohon satu dengan yang lain kurang lebih 3 meteran.

Pohon² pinus di sini merupakan pohon pinus produktif, artinya getah² pinus masih disadap setiap periodik sekali, biasa sebulan sekali getah pinus disadap.

Ada beberapa catatan jika nge-camp di sini, yakni di sini punya karakteristik angin yang cukup kencang ketika malam, karena posisinya di area terbuka, hempasan angin dari arah luar (arah Gunung Arjuna) ke area camping ground sangat memungkinkan.

Semalam info dari yang kemping di sana, ada angin besar, jadi ada tenda yang patah karena terpaan angin. Kebetulan juga memang pengelola berikan info, kadang kalau malam memang anginnya relatif kencang, tapi hanya saat² tertentu saja.

View yang ditawarkan di camping ground ini adalah view area Kecamatan Lawang dan daerah Purwodadi, Pasuruan dan view lalu lintas jalan tol Pandaan - Malang, dan view Gunung Arjuno dan bukit kecil, yang saya tidak tahu apa namanya.

View makin indah ketika malam hari, cahaya lampu dari rumah² penduduk dan lampu kendaraan di jalan tol membuat suasana malam makin indah, syahdu deh pokoknya, romantis kalau ke sini dengan orang terkasih, pacar sendiri atau pacar orang 🤫.

Yups kedatangan saya kali ini sekedar survei lokasi sih, ingin tahu kondisi langsung seperti apa. Karena dalam waktu dekat ke depan, pertengahan Juni saya ada berencana kemping di sini.


Informasi yang saya peroleh dari penjaga di area kemping ini, ke depannya memang akan dibuatkan akses untuk dua arah, sehingga kendaraan yang keluar masuk tidak melalui jalur yang sama, ada rencana juga dibuat area wisata air di sini dan pembukaan area lahan kemping baru.

Intinya adalah tidak menghilangkan atau membabat pepohonan pinus yang ada saat ini, sehingga pengembangan boleh dilakukan dengan tetap menjaga keasrian area.


Kalau catatan saya sih soal akses saja, ya itu tadi, karena jalannya sempit jadi kalau buat papasan kendaraan jadi kesulitan tersendiri, kalau gak mahir² bisa keperosok atau bemper² gasruk².

Suasana di lokasi mungkin bisa lihat video singkat yang saya ambil ketika di lokasi. Video saya ambil sekitaran pukul 09:00 pagi di lokasi.


Pas kebetulan ada beberapa pengunjung yang sudah bermalam di sana dan beberapa pengunjung yang baru datang, untuk sekedar menggelar tikar, makan siang atau piknik di sana.

Nampak juga beberapa pengunjung yang siap² untuk pulang, beres² tenda untuk kembali pulang. Masa kempingnya sudah selesai karena besok harus kembali bekerja ke ativitas normal harian.


Sekedar informasi, area kemping ground ini dikelola oleh pengelola yang menyewa lahan ke pihak Perhutani, nampaknya begitu. Penyewa ini eks orang Angkatan Udara dan telah menyewa lahan ini beberapa waktu lalu, dan akhirnya dimanfaatkan untuk lahan bumper. #justinfo #intermesso

Ya segitu saja sih catatan saya soal camping ground yang bisa dipilih untuk menghabiskan akhir pekan dengan teman², pasangan, keluarga atau solo camp.

Tempat ya rekomended dan menurut saya ini oke, karena memenuhi persyaratan yang saya inginkan, yakni tenda yang saya buat bisa dekat dengan parkiran mobil, jadi dimana saya parkir disitu tenda saya, tidak jauh.


Catatan selebihnya tentang tempat ini mungkin saya bahas di lain kesempatan ketika saya sudah nyobain kemping di sini, kalau ini kan baru survei dulu.

Sampai jumpa di catatan lainnya, membahas hal lain lagi yang menarik untuk dibahas. Bye. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar