Nasib Kurang Beruntung Marc #93 di Mandalika

Marc beruntung sudah mengunci gelar juara dunianya di seri sebelumnya, Motegi, Jepang. Karena kalau di Indonesia nasib Marc memang tidak atau sampai saat ini belum baik ketika di seri Mandalika, Indonesia. 

Sejak Mandalika menggelar seri MotoGP, Marc belum bisa menampilkan sesuatu yang epic, yang ada Marc kesulitan menyesuaikan riding stylenya dengan sirkuit ini. 

Pada gelaran MotoGP Indonesia 2025 ini Marc justru apes lagi, dia sempet crash beberapa kali saat sesi latihan, bahkan saat race utama dia mengalami crash dan harus cidera patah kecil pada tulang selangkanya. Mirip seperti yang dialami Jorge Martin hanya tidak terlalu parah. 

Apesnya ini bukan karenanya, tetapi efek tersenggol oleh Marco Besz. Ya tentunya ini insiden balap. Ini yang jadi alasan saya buat postingan ini, bukan soal nasib sial yang Marc alami, tetapi soal bagaimana Marc menanggapi insiden sangat berbeda dengan rider lain ketika menghadapi insiden, reaksi Marc justru lebih patut dicontoh dibandingkan rider lain ketika mengalami crash apalagi ketika diakibatkan rider lain. 

Sering saya berkomentar soal ini, soal reaksi rider² yang 'cengeng', alhasil mereka yang berkomentar jadi korban, eh delalah mereka saat yang lainnya mendapatkan karma menjadi pelaku yang mengakibatkan rider lain crash. 

Beberapa rider yang pernah saya komentari ada Jorge Martin, Aleix Espargaro, Fabio DiGiantonio, 




Baca juga: 

Untuk itu ada baiknya memang tidak perlu reaktif ketika mendapatkan insiden balap, itu normal dalam balapan. Karena satu hal yang harus diketahui bersama bahwa tidak ada rider yang berusaha mencelakai rider lainnya hanya untuk menang. 

Dalam balapan insiden apapun bisa terjadi, dari yang ringan hingga yang berat hingga menyebabkan cidera. Hal ini bisa dialami rider siapapun yang berlaga di MotoGP. Insiden ringan misalnya saat lagi overtake menyenggol sedikit karena demi menyelamatkan diri hampir jatuh jadi terjadi senggolan dan insiden lainnya. 

Pada kasus terbaru adalah Marc #93 ketika mendapatkan nasib sial karena kesialan Marco, sehingga membuat dia cidera. Lalu apa komentar Marc? 


"Bukan cara terbaik untuk merayakan gelar juara, tetapi inilah balapan. Hari ini kami akan terbang ke Madrid untuk evaluasi medis."

"Tolong, jangan ada yang marah pada Marco Bezzecchi. Tidak ada yang melakukannya dengan sengaja. Terima kasih atas semua dukungan."

Padahal crash ini menyebabkan dia cidera dan jelas akan mengganggu performanya dibalap yang akan datang, tapi apa, komentar dewasa Marc lebih dari siapapun rider yang berlaga saat ini, bahkan dari sekelas legenda VR46. 

Marc memang multi talenta, dia punya potensi kemampuan balap yang gak biasa serta kedewasaannya yang berbeda daripada rider lainnya. Walupun dia suatu waktu sering jadi public enemy, tapi dia selalu punya cara untuk membungkam banyak pihak yang 'tidak suka'. 


Sebenarnya ini yang perlu dicontoh rider lain, supaya jangan cengeng, ayolah, yang perlu dijunjung adalah sportifitas dan respek antar rider, jangan terbawa permasalahan kepahitan pribadi hingga akhirnya terbawa sampai saat ini. Sampai anak buahnya diikut sertakan dalam kebencian. 

Pada akhirnya semua orang bisa menilai bagaimana kedewasaan rider di atas sirkuit ketika menghadapi situasi yang tidak mengenakan dikarenakan rider lainnya. Tidak semuanya mampu bereaksi dengan baik, bahkan rider yang sudah berumur sekalipun. Tapi rider² muda bisa belajar bagaimana harus bersikap, supaya jadi rider yang matang secara skil dan emosional. -cpr

#onedayonepost
#opini
#olahraga
#motogp
#mandalika
#apesmarquez

Posting Komentar

0 Komentar