Intervensi Belgia ini dalam wujud dukungan mereka kepada Provinsi Katanga yang menyatakan kemerdekaan dari Kongo pada 11 Juli 1960 di bawah kepemimpinan Moise Tsombe.
Perdana Menteri Kongo Patrice Lumumba mengadu kepada PBB, menginginkan wilayah Katanga kembali bersatu dengan Kongo. Diceritakan perdana menteri Kongo ini tewas dibunuh oleh kelompok pro kemerdekaan Katanga. Oleh karena itu Hammarskjöld kemudian mengirim pasukan perdamaian ke Kongo. Lumumba turut meminta bantuan Uni Soviet untuk memberi bantuan logistik dan mengirim pasukan ke Katanga.
Perdana Menteri Lumumba ini tewas dibunuh setelah dilantik sebagai kepala pemerintahan Kongo, Namanya pernah dijadikan nama suatu jalan di daerah GunungSahari, Jakarta, oleh Presiden Soekarno sebagai tanda solidaritas negara-negara Asia-Afrika. Namun, pada masa Orde Baru nama jalan ini diganti menjadi Jalan Angkasa, karena Patrice Lumumba dianggap beraliran kiri. Sekarang Namanya masih dijadikan Nama Jalan Di Kota Surabaya, Kota Padangsidempuan & Kota Medan.
Namun jika mendapatkan serangan seperti alteri berat, RPG dan mortir pastinya akan kewalahan juga, karena markas PBB di Jadotville ini sangat terbuka. Kebetulan pasukan Katanga saat itu tidak mempunyai persenjataan yang cukup mumpuni untuk memborbardir markas PBB ini.
Sebenarnya pasukan Pat Quinlan bisa dikatakan berhasil dan menang, karena 156 prajuritnya harus melawan 3000 pasukan Katanga dengan segala keterbatasan, tanpa korban jiwa.
Dalam cerita difilm, penghentian pertempuran ini adalah siasat dari pasukan Katanga, ambulans mereka memang memindahkan jenasah dan prajurit terluka, namun ternyata ambulans itu juga membawa pasukan² mereka yang siap tempur pada titik² dimana prajurit yang tewas dan terluka itu diambil, mereka sembunyi di sana untuk persiapan serangan selanjutnya.
Alhasil, pasukan di Jadotville bertahan tanpa adanya bantuan sama sekali dengan tertahannya pasukan bantuan oleh serangan terhadap konvoi bantuan.
Namun pada akhirnya, mendiang Komandan Pat dan veteran perang Jadotville mendapatkan haknya, kebenaran dan keadilan.
Sejumlah fakta sejarah membuktikan Komandan Pat dan pasukannya menghadapi pertempuran dengan gagah berani, dan sama sekali tidak melakukan pelanggaran militer. Medali MMG pun dianugerahkan kepada Komandan Pat dan pasukannya pada 2005. Untuk mengenang perjuangannya dibangunlah monumen peringatan Kompi "A" di Custume Barracks, Athlone. Monumen itu jadi pengakuan pemerintah Republik Irlandia, atas jasa-jasa Quinlan dan pasukannya.
1 Komentar
Oh ya, yang baca catatan di atas, perlu dicatat ya, Republik Kongo dan Republik Demokratik Kongo adalah dua negara berbeda ya.
BalasHapusSaya baru tahu, jadi catatan di atas itu tidak saya revisi, saya revisi di bawah ini di kolom komentar, nanti akan coba dibuatkan catatan soal perbedaan keduanya .
Jadi jika ada yang baca catatan di atas agak ambigu dan membingungkan, maka bacalah komentar ini, karena keduanya berbeda, dicatatan itu dianggap sama saja, tapi ternyata keduanya adalah berbeda, hanya namanya sama. Masing² punya sejarahnya, dan yang dibahas di sini adalah yang bersinggungan dengan Republik Demokratik Kongo.
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6