Gelombang Ke-3 Covid19, Ditemani Omicron

Tiba juga akhirnya gelombang ke-3, ditandai dengan kenaikan penderita positif covid19 (lagi). Pada gelombang ke-2 lalu cukup banyak korban berjatuhan. Saat itu ramainya varian delta. Hampir tiap hari berita duka cita tersiar, suara ambulance hilir mudik setiap saat.

Kali ini gelombang ke-3 ditemani oleh varian omicron. Apakah akan separah gelombang sebelumnya?

Beberapa bulan lalu kita mengalami suasana yang lebih kondusif, penderita positif melandai. Eh belakangan mulai naik lagi. Masyarakat ya sudah agak normal, walau tetap gak bisa normal seperti dulu. Eh, ternyata itu gak bisa bertahan lama, kembali lagi suasana seperti dulu.

Ilustrasi, bahwa gelombang ke-3 akan segera datang atau bahkan sudah datang di tengah² kita. Siapa korban berikutnya? Gambar diambil dari Google.

Sejauh ini belum ada pembatasan seperti awal² dan pada gelombang kedua yang lalu. Saat ini masih dianggap 'normal'.

Nah ada yang gak normal, berita yang kurang mengenakan nih. Apa itu? Ya ada reka seatap yang positif covid19 dari hasil test swab rutin yang dilakukan di perusahaan dimana dia bekerja. Kena 2 orang sekaligus pula, sama² satu atap. Memang tiap kali berangkat kantor ya berdua, jadi memungkinkan kontak erat. Tapi siapa kena dulu gak ada yang tahu.

Sebut saja A dan B. Si A ini beberapa waktu lalu sudah pernah positif dan sudah sempat sembuh, gejala ringan sewaktu kena yang pertama itu. Kalau si B ini belum pernah kena, soal vaksin sudah full 2x plus booster. Si A pun juga sama, sudah vaksin juga sih.

Ini jadi perhatian bahwa jika prokes tidak taat, atau juga apes² bisa saja kena covid19, tanpa diketahui.

Kemarin kan ada libur panjang, imlek. Libur bisa dimulai sejak Sabtu, Minggu, Senin, Selasa dan baru masuk di Rabu. Pas masuk Rabu, ada swab rutin, eh delalah hasilnya mereka + covid19. Libur panjang kemarin mereka masing² ya bener² menikmati liburannya. Bisa saja mereka kena masing², tidak saling menulari. Itu sih dugaan saja.

Yang jadi masalah adalah kita² yang tinggal satu atap. Karena mereka dianggap mengalami gejala ringan, sehingga tempat isolasi hanya menerima pasien² yang statusnya bergejala agak gawat. Otomatis, yang gejala ringan pasti dikembalikan isolasi mandiri di tempat masing².

Karena keterbatasan, mau gak mau ya isolasi di kosan. Nah lalu, bagaimana kita² ini yang seatap.

Biasa kalau di kos kita ya lepas masker, kaya di rumah. Tapi sejak ada info begini mau gak mau maskeran, masak maskeran, cuci piring maskeran dll.

Jujur sih saya cukup tersugesti dengan kabar ini. Psikologis jelas terganggu.

Pasien A dan B ya aktivitas bermasker dan lebih banyak menghabiskan waktu di kamar masing². Hanya saja jika ke kamar mandi ya menggunakan fasber, mereka ya lewat² seperti biasa, hanya bermasker saja. Ini kan menjadikan peluang buat virus bermain di sekitar.

Lalainya saya, pas keluar kamar lupa pakai masker, eh delalah pas si B keluar kamar dan berpapasan. Jiah, sudahlah pasrah saja jika virus sudah main² ke saya.

Setelahnya saya mulai tersugesti pusing, kepala koq gak enak. Tapi ya sudahlah, jika kena, berharap yang terbaik saja. Jika kena, saya berharap lebih baik dirawat di RS atau tempat isolasi. Saya berharap tidak harus membayar PCR, itu yang memberatkan dan jadi beban saya. Jika semua digratiskan saya oke² saja.

Jika harus tamat dengan cara ini ya sudah. Sekalian juga menguji vaksin yang telah saya terima, 2 dosis sinovac dan 1 dosis moderna sebagai booster.




Saat saya ketik catatan ini saya sedang merasa pusing. Suhu badan masih normal, tidak berbatuk, saya batuk jika tekanan stres saya lagi naik. Pilek pun tidak hanya sesekali agak mampet hidung. Ini kabar yang bisa saya informasikan.

Ini hari pertama A dan B isolasi mandiri untuk serangan covid19 pada gelombang ke-3. Updatenya mungkin bisa saya tuliskan dikolom komentar atau dipostingan terpisah. Tapi untuk saat ini saya cukupkan sekian dulu. Sampai jumpa dicatatan berikutnya. Semoga yang terbaik, jika yang terburuk pun saya coba persiapkan diri. -cpr-

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Saya coba konsumsi mixagrib flu dan batuk untuk mengurangi pusing di kepala. Semoga hanya sugesti karena stres, kepikiran. Yang saya pikirkan banyak, kerjaan, pribadi dan lain². Jadi secara psikis saya lagi terganggu alias disorder.

    Mudah²an pusing karena sugesti. Jika tidak?

    Lihat saja updatenya ...

    BalasHapus
  2. Pagi bangun normal, sudah gak pusing lagi. Kondisinya lebih baik, gak seperti semalam.

    Tapi pagi ini normal sih.
    Hanya siang ini mulai pusing tapi kayanya ini sih efek dari cimol atau baso goreng pedes gitu, jadi hidung meler dan kepala seperti ada 'berat' gitu.

    Mungkin ini sugesti saja sih ya, dan kebetulan ada masalah psikologis yang saya alami.

    BalasHapus
  3. Malam ini, jam 22:06 sebelum tidur beberapa jam terakhir yang dirasakan adalah kepala pusing seperti semalam, agak bindeng sedikit. Sebelum tidur saya doping dengan mixagrip saja, kita lihat besok pagi gimana.

    Secara umum memang psikis saya juga lagi terganggu, jadi memberikan tambahan mental drop juga. Semoga bisa bertahan gak drop.
    3x vaksin semoga bisa membantu, "Sinovac-sinovac, Moderna! Yes"

    Kalau pun kena, gejalanya ke arah sana, skenario saya drama spy bisa dirawat di RS atau di isolasi pemerintah lah. Sxan sy butuh waktu menyendiri untuk beberapa waktu. Seperti kucing, yang menyendiri sebelum waktu ..

    BalasHapus
  4. Yang digambarkan dari perkembangan kesehatan sejauh ini "mendem".
    Semalam sy sempat merasakan pusing lagi, tapi sy paksakan tidur dan gak ngobat.
    Agak mampet memang hidung, dan bindeng.
    Bangun pagi yg dirasakan itu seperti mendem, fisik nampak tk sprti biasa.
    Memang juga kesehatan mental sy jg lg trganggu.

    BalasHapus
  5. Kesehatan sy sore ini terpantau menurun, imun lg drop.
    Menjelang magrib sy rasakan pusing, mungkin entah masuk angin atau apa, atau tlt makan. Batuk mulai sering.

    Pagi dan siang berjalan flat. Siang sy tak sempat tidur, sempet merem, kebangun karena notifikasi online jadi terbangun hingga sore.

    Ini pengaruh psikologis anggaran belanja yang sekarat sepertinya.

    BalasHapus
  6. Per kemarin pasien terakhir yang kena + covid19 dinyatakan negatif atas hasil test intern di pabriknya. Sayangnya angka + ini tidak masuk daftar data pemerintah, hanya terbatas di kalangan perusahaan dimana dia bekerja. Karena seharusnya kalau + biasa kan dapat obat dari pemerintah sedangkan dia ini tidak.

    Kebetulan pagi ini ada teman dari teman sekantor saya dapat hasil PCR +omicron.
    Hari ini sore akan dievakuasi untuk menjalani isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Mudah²an omicron tak terbawa sampai sini (tempat saya).
    Meskipun tidak tahu sy ini suspect atau tidak akibat paparan rekan seatap yang + covid19 hasil test swab intern tersebut.

    Saat ini kondisi masih stabil, pusing disaat tertentu, pilek sesekali kalau kondisi badan mulai drop, dan hidung mampet ketika menjelang subuh. Dugaan karena udara dingin. Sama sesekali nyeri dibagian dada kiri dan tengah.

    BalasHapus
  7. Makin banyak yang + covid19 di sekitar sy. Mulai kemarin sy mulai mau merasakan ke arah sakit tenggorokan, tetapi imun sy msh bisa bertahan.

    Pusing terus-menerus sy rasakan belakangan.
    Begitu jg dengan hari ini, sy rasakan pusing di kepala. Habis makan sy konsumsi mixagrib untuk ngurangi pusing.

    Entah, apakah sy ini +?
    Sy ingin menghilang sj, jujur sy lelah dan mulai lelah dg smw.

    Seperti orang sedang kecanduan narkotika, dia bisa melukai tangannya untuk dimasuki jarum suntik, hanya untuk kepuasaan sesaat. Mirip seperti sy, berusaha terus-terus merasakan sakit, sudah tahu sakit masih bertahan dan justu cari penyakit.

    BalasHapus
  8. Hari ini sy merasakan badan tidak enak, ya gregesan, agak pilek tapi sedikit dan kambuhan, ada yang aneh di tenggorokan juga, tapi belum ke radang baru ada gejala, tapi timbul tenggelam.

    Lalu kemudian ada iritasi di bagian lidah.

    Di kos ada alat swab mandiri, tapi belum dicoba sejauh ini.

    BalasHapus
  9. Hari ini swab antigen mandiri dan hasilnya negatif ... walau masih belum yakin, tapi hasil ini cukup membantu saya menenangkan hati dan pikiran, setidaknya lebih jaga diri supaya gak nulari orang yang dikasihi.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6