Tiba juga waktunya vaksin kedua, tanggal 29 Juli 2021. Pada vaksin pertama saya gagal mempersiapkan diri, tapi untungnya semua lancar, walau tak sarapan, tidak mandi, karena kesiangan bangunnya, tidak sesuai dengan rencana.
Kali ini saya persiapkan lebih baik saya bangun lebih awal, bisa sarapan, bisa masak air "biar mateng", kemudian bisa siap² jemput kawan² tidak tergesa-gesa. Untuk tiba ke lokasi saya menyetir lebih lambat dikarenakan jalanan cukup padat dan lampu jalanan dimatikan efek PPKM.
Tips bangun pagi biar gak kebablasan:
Sebelum tidur persiapkan weker setel diwaktu perkiraan anda akan bangun. Setelah itu pastikan pintu kamar anda terbuka atau jendela lah minimal. Karena itu kuncinya 😂. Ketika pintu kamar atau jendela terbuka, itu peluang untuk anda diganggu makluk² tak kasat mata dalam mimpi, dan itu yang buat anda terbangun pada waktu atau jam mimpi buruk. ☺️, dan itu terjadi pagi ini.
Terbangun sekitar jam 3 lewat, saya bangun langsung masak air buat indomie telor, kemudian masak air untuk mandi karena beberapa hari terakhir dingin sekali.
Saya start keluar kos sekitar /5, langsung jemput kawan, langsung cuss arah Malang. Tiba di RSSA, Malang sekitar /6 pagi, langsung naik ke lokasi seperti vaksin pertama. Ruang Majapahit di lt.3 RSSA, Malang.
Suasana pagi ini lebih sepi dibandingkan dengan waktu kedatangan saat vaksinasi pertama, di lobi RS hanya ada bangsal² kosong. Padahal berita yang didengar sore kemarin di televisi katanya RSAA itu lagi overload pasien covid19, tapi pagi ini semua nampak kondusif.
Di lantai 3 Ruang Majapahit, kursi untuk antrian vaksin berbeda dengan yang awal, kursinya diberi jarak lebih, ya agak renggang, ada pemangkasan. Coba baca catatan saya divaksin yang pertama.
Baca juga: Pejuang Vaksin, Menghantar Takdir (2)
Prosedur vaksinasi kedua ini hampir sama dengan yang pertama, dimana ya isi form manual juga dan mengisi form google di link yang baru dibuka sekitar pukul 07:00.
Kali ini saya dapat lebihan kertas formnya, ya saya simpan saja lah buat jaga², siapa tahu ada yang membutuhkan dilain kesempatan untuk vaksinasi ini.
Pagi ini yang saya rasa, agak batuk sedikit (ringan) tanda stres, kemudian ada nyeri² sedikit dibagian dada kiri. Semoga nanti tensinya normal, ya setidaknya dibawah saat tensi saat vaksinasi pertama.
Vaksinasi pagi ini agak lebih lambat dari yang pertama, petugas kesehatan baru nampak siap² alat itu sekitar jam 7 lewat, baru mulai keluarkan alat, baru standby di depan pc membuka portal registrasi google form.
![]() |
Vaksinasi ini tidak disponsori oleh Citra ya, ini hanya wadah form dan sertifikat saja, supaya simpel bawanya. Kebetulan plastiknya adanya dari punya Citra Bakrie |
Sekitar pukul 08:00, proses mulai dijalankan, kali ini tidak pakai nomor urut, langsung berdasarkan nomor kursi. Kali ini saya dapat urutan ke-4. Meski begitu, urusan antrian pasti selalu saja oknum yang ingin duluan diproses, jadi kan nyelak antrian.
Setelah verifikasi pendaftaran, saya lanjut ke pemeriksaan medis. Cek suhu dan tensi. Pada tahap ini tensi saya diangka 127/82 normal lah ini tensi saya kondisi baik² saja. Suhu badan masih diangka normal juga, 36°C lah.
Habis itu lanjut ke screening dimeja selanjutnya. Di sana biasa dipastikan vaksin keberapa, kemudian screening efek vaksin pertama ada atau tidak, lalu apa yang dirasakan saat ini, jika semua oke gak ada masalah mereka rekomendasikan untuk lanjut vaksinasi (penyuntikan).
Pada penyuntikan yang kedua ini ternyata tidak dilakukan oleh ibu² yang waktu vaksin pertama. Kali ini dilakukan nakes pria. Sampai di ruang suntik itu gak langsung disuntik, tapi tunggu dua orang lebih dulu. Nah kesempatan itu jadi saya bisa lihat suntikannya sedalam apa, ternyata dalam sekali. Wah, lihat begitu bikin panik dan tegang. Akhirnya berimbas kurang rileks. Akhirnya pas disuntuk ada sedikit darah gitu deh. 😭.
Pas suntikan kedua ini saya bisa merasakan jarum ditusuk dan dicabut, kemudian pas cairan vaksin masuk ya kerasa. Waduh rasae kemeng gitu deh. Ini hampir mirip ketika lengan kiri saya ditusuk entah sama serangga atau sama apa, sampai membiru dan menghitam berbekas. Nah kemengnya hampir sama, bahkan sampai sehari setelahnya masih berasa.
Vaksin kedua ini jauh lebih cepat daripada vaksin pertama, sekitar pukul /9 itu sudah selesai, saya sudah bisa berjemur di tempat biasanya.
Selesai semua teman divaksin, kita pulanglah. Karena saya harus kembali ke kantor untuk bekerja, berusaha sebelum jam 10 harus sudah tiba di kantor.
Tiba di kantor sih pas, masih kurang 15 menit sebelum jam 10. Langsung lanjut kerja. Efek yang dirasakan itu ya ngantuk, badannya agak kurang enak kaya sewaktu vaksin pertama, jadi agak gimana gitu. Entah ini ngantuk karena saya bangun jam 3 pagi, atau gimana. Ya g jelas sih kemeng dan rasa gak enak di lengen kiri berasa terus. Sampai malam hari ya rasanya sama.
Kemudian hal lain yang dirasa adalah seperti ada gak enak ditenggorokan, sesekali berasa kaya ada umbel di pangkal hidung, tapi gak lama ya langsung hilang gitu saja. Kemudian sesekali ada rasa bindeng seperti mau flu. Tapi ya hanya saat² tertentu saja, entah sugesti atau gimana ya. Kalau nyeri dada ya terus-terusan berasa nyerinya.
Tidak ada panas atau demam, semua masih dalam kondisi terkendali. Hanya saja badan rasae beda banget, kaya gimana ya, yang jelas ini berbeda dengan vaksin pertama. Kalau lapar, iya memang pengennya makan, tapi karena gak da makanan tiap saat ya makan yang ada saja deh.
Kira² begitulah catatan saya soal vaksin kedua. Dan catatan ini, menjemput takdir dalam rangka vaksi telah selesai tinggal menunggu waktu efektifitas vaksin bekerja.
Vaksin ini bukan sarana suntik kita anticovid19 ya, bukan dan tidak sama sekali. Vaksin ini yang mengurangi efek keparahan dari virus covid19. Jadi, prokes harus tetap berjalan dan mengurangi resiko tertular adalah lebih penting.
Sudah banyak korban yang berjatuhan setiap hari. Coba deh lihat lingkungan sekitar mu, berapa kali dengar berita duka karena covid dalam sehari? Entah kolega, kerabat, hingga orang terdekat kita. Mau sampai kapan? Ya cobalah kita lawan dengan prokes, setidaknya mengurangi kemungkinan parah.
Selalu sedia tabung oksigen di rumah, obat antivirus, muktivitamin dan dopping pendongkrak imun, supaya ketika memang harus terjangkit, semuanya itu bisa untuk melawan virus covid19.
Mari kita jaga kesehatan kita dan sesama dengan taat prokes. Salam sehat, mari sukseskan vaksin dua dosis! -cpr-
1 Komentar
Hari ini, jam ini saya posting komen ini, bekas suntikan vaksin nyeri, gak tau kenapa padahal gak diapa-apain, nyeri tiba². Tercatat mulai nyeri pada jam 17:41, berlangsung selama beberapa menit 😣
BalasHapusTinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6