Pejuang Vaksin, Menghantar Takdir (1)

Setelah mencari tahu tempat mana saja yang akan kita datangi untuk vaksin besok, persiapan semua siap, masing² personel yang berencana vaksin besok mempersiapkan diri. Mereka istirahat lebih cepat supaya besok bisa bangun lebih awal.

Hanya saya saja rupanya yang tak istirahat cukup. Jam segini saya masih di kantor. Saya malas saja pulang lebih awal, saya mau menikmati hari² sebelum tanpa covid19, jika memang besok jadi vaksin. Jadi saya mau menikmati hari ini seperti biasa, siapa tahu besok setelah vaksin saya malah drop.

Ilustrasi, sumber Tirto.Id

Malam ini, seperti biasa saya dan sahabat/ brother agen G makan soto langganan. Tapi entah ini habis makan soto, pulang balik ke kantor saya tiba² mulai batuk².

Di kantor saya hanya ngeblog, karena kalau ngeblog di kos pasti ngantuk dan tidur. Saya mau coba ikut doa novena yang jam 10, ya mau melawan diri sendiri juga sih dari godaan setan.

Yang pasti besok saya harus bangun pagi, jemput teman² yang lain jam 4 pagi, kita start sepagi mungkin sudah di tempat tujuan vaksin. Semoga semua dilancarkan.

Saya agak khawatir sama kondisi saya. Ini masalah batuknya koq tiba² kambuh, kemudian kepala pusing dan dada nyeri². Jujur saya sangat tak bersemangat dan ya weslah pasrah saja. Semoga ketika besok discreening awal lolos.

Saya sudah lelah ...


Catatan untuk hari esok saya akan lanjutkan pada postingan berikutnya. Soal besok, cerita² soal pejuang² vaksin akan saya sharing besok.

Semangat untuk diri sendiri, "Siapkan mentalmu menjemput takdirmu!" -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar