Back Again ke Mr. Sumo, Surabaya

Malam ini, sepulang kerja, melepas penat saya, @nirmalasari_siska dan @yanti_subijanto kulineran ke Mr. Sumo, Surabaya. Iya melepas lapar sih lebih tepatnya, kalau lelah sih gak terlepas kalau tidak istirahat.
Awalnya saya kira bakalan sepi, eh ternyata pas sampai di TKP itu sudah 7 malam, karena sebelumnya mampir ke Batik Benang Raja, Sidoarjo dulu. Di TKP itu ramai sekali ternyata, sampai harus inden, tunggu empat customer baru bisa masuk. Sekitar /8 baru bisa masuk dan dapat slot.

Lanjutlah pilih-piih lauk. Seperti biasa, saya jaga kandang dulu selagi yang lain ambil makanan. Rencana saya ke sini hanya ingin menikmati makan, bukan ingin makan sekenyang-kenyangnya seperti waktu awal kedatangan.

Ketika meja masih kosong, tungku belum menyala, kuah belum dituang, piring, mangkok, sendok belum tersedia, semua lagi disiapkan, yang lain sudah siap ambil lauk-pauk, saya menunggu giliran

Saya pun ambil tak terlalu banyak ambil lauk dirit pertama ini dan pastinya saya menghindari menu rebus-rebusan, karena saya tahu itu sumber kekenyangan hakiki bagi saya. Oh iya, kuah yang dipilih adalah tomyam.

 Ini dia lauk pauk yang saya ambil di sesi pertama, niatnya sih begini terus sampai 5 rit, tapi sayangnya diluar rencana, karena saya harus habiskan lauk yang diambil tapi tak terhabiskan

Nah inilah lauk yang nantinya saya perlu habiskan, sisa yang tak termakan. Jadi PEER itu makan paru, kebetulan ditumpukan itu ada beberapa paru, yang ternyata alot, tapi terlanjur sudah dipilih, akhirnya saya yang menghabiskan

Mulailah bakar-bakar. Yang lain ternyata ambil menu rebusan dan ternyata tidak dimakan pada akhirnya. Padahal saya sudah hindari menu rebusan, tapi apa boleh buat daripada tak kemakan dan kena denda, jadi saya habiskan juga. Untungnya tidak ambil banyak.

Mba @yanti_subijanto dan mba @nirmalasari_siska sempat ambil beberapa menu pencuci mulut, ada puding dan salad. Saya padahal berencana mencobanya, tapi karena mereka juga tak habis, jadi saya lanjut menghabiskannya.

Saya lihat stopwatch menunjukan baru 45 menit berlalu, tapi nampak mereka sudah kekenyangan. Untunynya mereka tak ambil terlalu banyak lauk. Saya sendiri sempat ambil lauk rit kedua, ya tak banyak sih. Kedatangan saya kali ini memang mau menikmati menu lauk yang tersedia, meski ya tetep saya memilih.

Ada beberapa dagingnya ternyata bikin saya sulit menelan dan itu memang bikin perut jadi cepat kenyang lho. Ada lagi yang dagingnya liat dan ada sensasi tengik ketumbar angus, iya karena dagingnya dibalur tumbukan ketumbar. Lauk dagingnya yang saya suka itu yang daging dililitkan di jagung muda, itu saya suka.

Ini menu yang saya suka, empuk dan gurih, file daging ayamnya ini juga saya suka, favo. Kalau dikunjungan sebelumnya ada yang kombinasi brokoli dan jamur variasinya

Kalau ini daging yang pakai ditabur ketumbar, ketika dibakar tercium dan terasa aroma sangit dari ketumbar, saya kurang begitu suka, kemudian dagingnya relatif kenyal dan liat, jadi susah nelennya, lain kali bukan pilihan untuk saya

Lauk yang saya hindari kali ini selain rebusan adalah seafood. Kalau rebusan saya sempat memakannya, tapi kalau seafood sama sekali tidak saya pilih.

Sekitar 60 menit berlalu, tingkat kepuasan kami sudah maksimal, yups saya sendiri mulai berhenti makan, hanya sesekali bolak-balik minum air. Karena nampaknya air itu yang menjadi pelepas dahaga tersendiri dan menutup kepuasan saya malam ini.

Dirit kedua, ini lauk yang saya ambil, tidak bisa ambil banyak karena pikiran saya terpecah harus menghabiskan yang tidak habis. Saran, kalau ke tempat makan all you can eat begini, minimal ada 2 orang tim sapu bersih, itu akan membuat tenang ketika ada makanan sisa. Saya termasuk tim sapu bersih, tapi kurang partner pendukungnya.

Belum genap 2 jam, kami putuskan untuk pulang, karena sudah cukup gerah, hawa panas dari tungku api dan kuah tomyam bikin suasana makin panas. Setelah ke kasir bayar dengan total Rp 328.000,- kami pun keluar dan menikmati kesegaran angin sepoy-sepoy.

Meski tidak makan banyak, tapi perut saya rasa kenyang sekali. Ya rasanya untuk beberapa waktu ke depan saya tidak mau makan-makanan model all you can eat. Karena sepertinya kapasitas perutnya belum bisa dimaksimalkan oleh karena pilihan menu yang kurang tepat. Jadi mungkin, lain waktu jika mau makan lagi, pastikan memilih menu lauk yang tepat, untuk memaksimalkan protein, hindari perkuahan yang bikin gas/ uap sehingga membuat kenyang.


Segitu saja catatan soal jalan-jalan di Senin malam kali ini. Catatan ini bisa jadi pengingat sebagai kunjungan kedua saya ke Mr. Sumo, outlet Surabaya. Sampai jumpa lagi di lain waktu. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar