All You Can Eat Mr. Sumo, Surabaya

Setelah kali pertama nyobain makan ala all you can eat di Kintan beberapa waktu lalu, kini saya berhasil nyobain resto berbeda dengan model yang sama.


Kali kedua kulineran all you can eat saya nyobain ke Mr. Sumo. Sebenarnya resto ini pernah mau saya kunjungi waktu di Jakarta, karena iming-iming Rp 99.000,- all you can eat. Harga yang jauh berbeda waktu nyobain all you can eat di Kintan Buffet. 


Kulineran kali ini pas banget lagi tanggal 'tua-tuanya', pas banget akhir pekan, menunggu gajian yang tinggal 1-2 hari lagi, tapi berhubung momennya pas diakhir pekan September ini, maka dipaksakanlah pergi nyobain Mr. Sumo, di Surabaya.

Mr. Sumo, Surabaya ini terletak di Jalan Maguharjo. Tidak jauh sih kalau start dari Pandaan, Pasuruan menuju lokasi, bisa akses via tol, bisa jalur biasa.

Tiba di Mr. Sumo, sore itu lumayan rame, untungnya tidak sampai inden, jadi datang langsung kita dapat slot. Kami langsung ditanya, untuk berapa orang dan 'crew' menanyakan kuah menu rebusan mau yang kuah tomyam, kuah ayam, sapi lada hitam. Itu sih yang saya ingat, soalnya cepet ngomongnya. Setelah dipilih, 'crew' ini menjelaskan rulesnya, makan 120 menit, kalau over time kena charge, begitupun jika ada makanan tak dihabiskan alias sisa juga kena charge yang dihitung per gram.

Setelah semua disiapkan, saos buat bakar kemudian dituang di mangkok kecil yang sudah tersedia di meja. Bara tungku dipasang, kemudian kuah dipanaskan. Saya langsung menuju lokasi pengambilan bahan-bahan makanan untuk dibakar.

Dokumentasi ketika modelnya masih berhubungan, saat catatan ini saya post (5/11) kondisinya sudah tidak bersama lagi, jadi buat kenang-kenangan hehehe

Banyak sih pilihan bahan-bahan makanan untuk dibakar, berisi ada berbagai jenis potongan daging ayam segar (dominan), daging sapi itu ada tapi gak banyak, saya ingat paling 3 jenis; ada juga bahan makanan untuk rebusan, seperti jamur, sawi, terus berbagai jenis kaya tahu, bahan tomyam, banyak macamnya yang saya pun tak tahu apa nama mereka semua. Kemudian lanjut lagi makanan sumber karbohidrat, seperti spagethi, kentang goreng, mie goreng dll. Untuk minuman tersedia orange jus, tea lemon dll., soda juga ada tapi sore itu kosong terus, air putih ya ada, es batu juga ada, ada juga menu disert, es cream, waffle, hingga es campur. Itu yang sempet saya lihat selama di sana.

Saya seperti biasa, milih makanan secukupnya, tidak masalah harus bolak-balik ambil makanan, karena saya memang sangat hati-hati kalau makan sistem all you can eat. Porsi perut ini tidak ada yang tahu, jadi beresiko jika memilih makanan atas dasar pengen-pengen mata saja, tapi gak kemakan.

Ini menu lauk yang saya pilih pertama kali, saya ambil secukupnya yang bisa saya habiskan sekali makan, jangan sampai ambil banyak tapi tak termakan, itu namanya bunuh diri

Dari kesemua bahan makanan yang tersedia, saya suka dengan slice daging yang ada tiga jenis, yang murni daging, ada yang buntel jamur dan ada yang buntel brokili. Kemudian, beberapa potongan daging ayam segar saya juga suka, kecuali yang bumbu pedas itu saya kurang suka.

Untuk kuah, dipilihlah sapi lada hitam. Nah ternyata, pilihan kuah ini kalau buat saya pribadi menjadi batu sandungan membuat perut cepat kenyang. Kuahnya enak gak ada komplain. Tapi untuk makan all you can eat begini, kuah yang dipilih itu sangat amat bikin cepat kenyang. Sudah gitu, lada hitamnya yang bikin sensasi pedas. Panas kuah itu juga bikin gas, yang membuat sensasi kenyang.

Salah satu bagian dari resto ini yang menyajikan hidangan pencuci mulut, seperti salad, es campur dan pencuci mulut lain, sebelahnya ada es cream juga.

Kalau saya saran, kalau mau all you can eat bakaran, ya mending bakaran saja, hindari menu kuah. Entah mungkin jika pakai kuah gurih lain ya, tapi pengalaman pertama ini saya rasa menu kuah tidak saya butuhkan. Tapi berhubung, rate harga dari tempat ini worth it, jadi masih oke. Tapi jika makan dirate lebih mahal, saya akan pikir-pikir memilih menu kuah spicy.

Pada akhirnya, sore itu saya dibuat kenyang luar biasa, bener-bener saya dibuat 'semlekher', apalagi kalau cium aroma bakar-bakar, rasane blenger. Andaikan, tidak ada menu kuah itu, mungkin kenyangnya akan lebih maksimal kali ya.

Ya itulah hasil catatan jalan-jalan kuliner saya sore ini, nyobain all you can eat lain. Pastinya, suatu waktu saya akan ke sini lagi. Oh iya, sayangnya beberapa dokumentasi saya di tempat ini terhapus, jadi ya yang bisa saya tampilkan hanya segini. Pas di sini, yang dipentingkan adalah efektifitas waktu bisa nyobain apa yang kita suka, jadi kadang melupakan buat dokumentasi. Sekian dulu, lain waktu saya lanjut lagi catatan kalau lagi kuliner di lain tempat. Bye. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar