Menguap Terlalu Sering, Menandakan Apa?

Belakangan, saya jadi sering menguap. Dibanyak kesempatan, entah bekerja, diskusi, atau bahkan lagi santai menguap selalu jadi teman. Bahkan ketika baru bangun tidur, mandi dan mengawali aktivitas, selalu dengan menguap.

Menguap biasanya adalah tanda ketika tubuh kita mulai lelah dan sudah mengantuk. Menguap ketika sedang beraktivitas itu menandakan apa? Menguap pun tidak melulu menandakan kita lelah atau mengantuk, bisa jadi ada hal lain yang memicunya. Apa saja itu? Ini yang ingin saya kepoin. Mari kita simak!

Saya pernah baca, bahwa keseringan menguap itu menandakan bahwa otak kekurangan oksigen. Wah, jika begitu berbahaya sekali jika otak sampai kekurangan oksigen. Apakah itu penyebab daya ingat parsial saya berkurang belakangan ini? Bahkan ketika untuk mengingat istilah-istilah sederhana ketika berbicara sering sekali tiba-tiba blank, seperti tidak fokus. Maka dari itu saya coba cari tahu, kenapa dan apa sih sebenarnya permasalahan menguap ini terjadi.

Menguap adalah tindakan yang tidak kita sadari, terjadi begitu saja, biasa disebut  gerakan involuntary. Ada penelitian menyebutkan bahwa menguap merupakan cara alami untuk 'mendinginkan' otak.

Mekanisme menguap sendiri terjadi seperti ini, ketika rahang meregang, saat itu pula meningkatkan aliran darah ke leher, wajah dan kepala. Secara tidak sadar, akan menarik nafas dalam-dalam dan membuat cairan tulang belakang serta darah mengalir dari otak ke tubuh bagian bawah. Udara yang masuk ketika rahang terbuka inilah juga yang mendinginkan otak. Itu kenapa, ketika udara dingin kita akan lebih sering menguap daripada ketika udara panas.

Kapankah menguap dikatakan tidak wajar? Jika menguap terjadi dalam frekuensi sering direntang waktu satu menit.

Ketidakwajaran ini punya beberapa dugaan penyebab, kita sebutnya sebagai gangguan, karena terjadi suatu aktivitas yang tidak normal. Apa saja gangguan itu?


Central Sleep Apnea
Istilahnya lebih sering kita dengar sehari-hari itu tidur mendengkur atau ngorok. Terjadi ketika tidur kita kesulitan bernafas atau nafas terhenti sejenak. Gangguan pernafasan ini terjadi karena ada masalah pada otak, yang 'lupa' memberikan respon pada otot-otot untuk bernafas saat tertidur.

Orang yang mengalami central sleep apnea tidak mengalami sumbatan pernafasan, masalahnya hanya pada koneksi otak dan otot-otot pernafasan.

Jika masalah ini terjadi pada anda, wajar jika anda mengalami kebiasaan sering menguap, karena kualitas tidur menjadi berkurang, otomatis ketika terbangun dari tidur masih akan selalu merasa mengantuk.


Stroke
Stroke bisa terjadi karena beberapa hal. Tapi secara umum, stroke terjadi karena rusaknya jaringan otak akibat pembuluh darah pada otak tersumbat plak, yang menyebabkan aliran darah ke otak yang mengangkut oksigen dan asupan makanan tidak sampai.

Plak ini bisa disebabkan oleh luka yang kemudian menjadi iritasi pada sistem saraf, hal ini meningkatkan suhu pada otak. Peningkatan suhu di otak inilah yang memicu tubuh melalukan aktivitas menguap.

Baca juga: Stroke

Serangan Jantung
Ini merupakan gangguan kesehatan yang punya resiko cukup tinggi terhadap kematian. Banyak sekali kabar kematian di sekitar kita disebabkan dari serangan jantung, kita kenal juga sebagai silent killer.

Serangan jantung atau bahasa ilmiahnya infark miokardium, merupakan suatu kondisi dimana fungsi jantung terganggu akibat jantung tidak mendapatkan aliran darah yang mengandung oksigen dan zat makanan, guna memompa darah.

Disebabkan oleh aterosklerosis, dimana pembuluh darah tersumbat akibat plak-plak yang terbentuk dari lemak, yang menghalangi peredaran darah, sehingga membuat peredaran darah ke jantung tidak lancar.

Gejala yang ditimbulkan salah satunya adalah kelelahan, inilah yang membuat timbulnya kondisi kita menguap, disamping ada gejala lain seperti sakit pada bagian dada, berkeringat, mual hingga gangguan pernafasan.


Multiplesclerosis
Merupakan masalah kronis yang menyerang sistem saraf sentral. Dimana sistem kekebalan tubuh, menyerang selubung jaringan saraf, yang kemudian menimbulkan peradangan dan menimbulkan luka pada jaringan.

Gejala yang timbul dari gangguan kronis ini adalah kelelahan dan keletihan yang berat. Kondisi ini memaksa tubuh melakukan 'penguapan'.

Orang yang menderita gangguan ini, membuat tubuh kesulitan mengatur suhu tubuh, sehingga membuat tubuh menguap supaya menyeimbangkan ke suhu normal.


Beberapa kemungkinan gangguan medis di atas merupakan dugaan awal ketika kita menguap. Tapi ada penelitian juga, menguap itu terjadi karena suatu kebosanan. Menguap merupakan ekspresi diri secara tak sadar ketika tubuh mengalami kebosanan.

Selain itu, menguap berlebihan bisa jadi juga akibat efek konsumsi obat-obatan yang memberikan efek samping mengantuk. Tapi jika tidak mengkonsumsi obat-obatan seperti ini, dugaan menguap berlebihan ini bisa dikesampingkan.


Menguap Itu Menular
Ternyata di dunia ini, bukan hanya penyakit saja yang bisa menular. Menguap itu juga bisa menular lho, meski menguap bukan penyakit.

Cobalah, ketika kita berada di dekat orang yang menguap, selang beberapa detik atau menit, kita secara tidak sadar akan menguap juga. Sadar atau tidak hal ini terjadi koq dikeseharian kita. Kedekatan itu baik secara fisik memang dekat secara jarak, bahkan jauh melalui sambungan telepon, jika lawan bicara kita menguap, secara gak sadar kita juga akan terasa seperti diajak menguap juga.

Di sini, menurut penelitian, menguap yang menular ini disebabkan oleh adanya empati antara manusia satu dan lainnya. Tingkat stres yang tinggi juga memungkinkan orang menguap lebih dari frekuensi orang normal. Pelepasan dopamin yang tinggi juga memincu frekuensi penguapan yang tinggi pula.

Kedekatan relasi emosional juga sangat berpengaruh terhadap menularkan atau ditularkan menguap ini. Misalkan ada teman akrab  dan teman baru kenal kita menguap, dalam waktu yang berbeda, penularannya akan lebih cepat pada teman akrab kita, dibandingkan pada teman baru.


Cara Menahan Menguap
Ada kalanya kita berada di situasi yang harus minim menguap, misalkan acara rapat meeting, presentasi dan lain hal. Meskipun menguap ini terjadi secara alamiah, tapi kita bisa menahannya saat rasa ingin menguap muncul.

Beberapa caranya adalah sebagai berikut:
- Mengambil nafas dalam-dalam | Hirup udara dari hidung lalu keluarkan secara perlahan melalui mulut. Lakukan beberapa kali hingga reflek menguap itu hilang. Logika dari cara ini, ketika kita menghirup udara saat itu kita sedang memberi asupan oksigen yang seharusnya diasup dengan menguap tadi.
- Meregangkan tubuh | Lakukan peregangan tubuh ringan, tujuannya memberikan rileksasi pada tubuh. Karena ketika tubuh sudah mulai letih, lelah dan bosan, reflek menguap biasanya muncul.
- Konsumsi makanan dan minuman dingin | Kita tahu, menguap terjadi sebagai respon alamiah tubuh untuk mendinginkan otak. Makanan dan minuman dingin memberikan efek tersebut pada otak.


Menghindari menguap diwaktu yang tak diinginkan, maka kita perlu membiasakan diri melatih otot-otot pernafasan. Nafas yang pendek juga jadi salah satu faktor pendorong menguap. Maka dari itu perlu beberapa latihan pernafasan, seperti:
- Posisikan tubuh serileks mungkin, tempatkan satu tangan di dada, dan satu tangan lainnya di perut (kiri kanan bebas tentukan sendiri).
- Lanjutkan dengan tarik nafas dalam-dalam, sambil bernafas kita pastikan tangan yang berada di perut ikut naik dan turun mengikuti kontraksi tekanan nafas, sementara tangan di bagian dada harus tetap/ tidak bergerak.
- Ulangilah latihan ini selama beberapa kali, (10x) setiap hari.
- Tambahkan dengan pola tidur yang cukup, 7-8 jam dengan jadwal teratur normal.

Setelah kita bahas tadi di atas, menguap punya efek mendinginkan otak. Ternyata menguap itu juga adalah reflek tubuh supaya membuat terjaga setelah kita mendapatkan serangan kantuk. Ketika kita menguap, otot-otot disekitar telinga bergerak, hal ini memicu pengaturan ulang rentang gerakan dan sensitifitas gendang telinga dan pendengaran. Kemudian, ketika kita menguap otot di sekitar mata bergerak, ini menekan kantung air mata untuk melumasi mata sehingga visual mata lebih jelas.

Menguap selain punya efek alamiah tubuh, menguap juga bisa jadi indikasi tubuh punya masalah, jika menguap terjadi terlalu sering. Jadi, jangan sepelekan soal menguap ini. Itu jadi catatan penting bagi saya yang punya masalah seperti ini. Semoga catatan ini jadi pengingat dan jadi catatan kesehatan saya, untuk mencegah atau antisipasi penyakit berat ke depannya. Sekian, sampai jumpa dicatatan kesehatan lainnya. -cpr-


Sumber:
Halo Sehat. Fakta Unik Sering Menguap Tanda Penyakit | diakses tanggal 24 Oktober 2019
Alodokter. Menguap Belum Tentu Mengantuk | diakses tanggal 24 Oktober 2019

Posting Komentar

0 Komentar