Stroke


Stroke, sering saya dengar kata itu. Ya itu salah satu jenis penyakit yang berhubungan dengan kinerja otak. Saya sering lihat orang yang terkena stroke biasanya ‘menyong’, atau ada organ tubuh yang tidak berlaku sebagaimana mestinya. Seperti mulut yang berubah bentuk (bergeser ke samping kiri atau kanan), bentuk tangan ‘ngampleh’, kemudian kita lihat orang yang terkena stroke tidak bisa berjalan dengan normal (seperti rada pincang). Semua itu akibat dari serangan penyakit yang namanya stroke.
Dulu stroke hanya dialami oleh orang yang berusia 40 tahun ke atas, namun sekarang stroke sudah tak mengenal umur. Tua atau muda bisa saja terserang stroke, dari ringan sampai berat. Sehingga stroke kini menjadi penyakit yang bisa dialami siapa saja, tidak kenal umur dan jenis kelamin.
Seperti apakah stroke itu? Saya penasaran dengan penyakit ini. Maka saya coba cari informasi mengenai penyakit yang satu ini, untuk menambah informasi dan pengetahuan saya. Saya mencari informasi ini dari berbagai sumber.
Sebagai pengantar  : Hari ini (19/3), saya merasakan gejala yang aneh dengan diri saya. Pagi hari, saat sedang aktivitas (ceremonial pagi), kebetulan saat itu sedang berdiri cukup lama. Tiba-tiba badan terasa lemas, mulai dari pandangan berkunang-kunang, semua terlihat putih, tak lama berselang mulai bagian leher kram sampai ke kepala. Rasa pusing mulai terasa, meski bukan pusing seperti biasa, pusingnya tidak begitu mengganggu namun rasa kram dan kunang-kunangnya yang membuat saya jadi sulit menopang tubuh. Beberapa detik saya coba bertahan di posisi berdiri. Mulai tangan kanan dan kiri kram, hingga sampai kedua kaki saya. Kram ini berlangsung terus dan merata, keringat dingin mulai keluar. Kramnya itu mulai berasa keseluruhan tubuh, dari kaki sampai kepala terutama tengkuk. Kaki bagian kanan terasa mengalami kram berlebih. Jari-jemari tangan mulai menekuk ke dalam, seperti orang mengalami ‘ngampleh’. Saat kondisi seperti itu saya masih sempat berpikir, apakah peredaran darah saya tidak mengalir, sampai saya seperti ini. Lama-kelamaan saya pun menyerah, akhirnya saya memutuskan untuk bersandar dan duduk. Untung saja saya tidak langsung ambruk, sisa tenaga saya sisakan untuk duduk. Setelah duduk, kram itu masih saja berlangsung, kalau saya hitung ada sampai 60 menit kram itu masih berasa, sampai akhirnya berangsunr-angsur menghilang. Selama kram itu terjadi badan saya dingin. Setelah keadaan itu, badan terasa pegal-pegal. Saya bingung apa yang saya alami itu.
Kalau tidak salah beberapa bulan lalu saya pernah mengalami hal serupa, ketika saya selesai dipijat dibagian kepala, sewaktu setelah pangkas rambut (dapat dibaca di Resiko Pijat di Sekitar Kepala). Apa saya mengalami gejala stroke ringan? Jawaban mengenai pertanyaan saya itu memang hanya dokter yang bisa menjawab. Saya tidak bisa menerka-nerka. Tetapi sebagai penambah informasi dan pengetahuan, saya mencari tahu seperti apakah stroke itu. Mari kita simak.
Ilustrasi
[Sumber : Google]
Stroke merupakan penyakit yang menyerang organ bagian tubuh vital, yaitu otak. Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa disebabkan adanya sumbatan penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
WHO (world health organizatation) mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke yang terjadi adalah stroke jenis ini. Stroke iskemik sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

  1. Stroke Trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
  2. Stroke Embolik : tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
  3. Hipoperfusion Sistemik : berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemorragik adalah stroke yang disebabkan  oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemorragik sendiri ada dua jenis, yaitu :

  1. Hemorragik Intraserebral : pendarahan yang terjadi di dalam jaringan otak.
  2. Hemorragik Subaraknoid : pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut :

  1. Bagian sistem saraf pusat : kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik.
  2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial : menurunnya kemampuan membau, mengecap, mendengar dan melihat parsial atau keseluruhan refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
  3. Cerebral cortex : aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu kurang dari 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.

Transient Ischemic Attack (TIA) atau serangan iskemik sesaat adalah suatu serangan stroke yang berlangsung singkat, (kurang dari 24 jam) merupakan gangguan sementara pada otak yang disebabkan oleh suatu kehilangan suplai darah. Serangan iskemik sesaat ini menyebabkan kehilangan fungsi pada area tubuh yang dikontrol oleh bagian otak yang terpengaruh.
Menurut dr. Hermawan Suryadi, Sp.s dari Karmel Stroke Center, menyatakan bahwa TIA adalah suatu pertanda bakal ada serangan penyakit stroke.
Presentase penyakit stroke yang didahului dengan TIA berkisar 20-40 persen. Gejala-gejalanya antara lain :

  • Muncul tanda kehilangan rasa pada bagian muka, bahu atau kaki. Terutama bila hanya terjadi pada separuh badan.
  • Sulit bicara atau sulit menangkap pembicaraan lawan bicara.
  • Kesulitan melihat pada sebelah mata atau keduanya.
  • Secara tiba-tiba sulit berjalan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan.
  • Sakit kepala berat tanpa sebab yang jelas.
Stroke dapat disebabkan dari pola hidup yang tidak sehat, dan juga bisa dari keturunan atau genetik. Itu yang sejauh ini saya ketahui. Saya coba cari informasi lain mengenai hal ini. Berikut informasinya :
“Jangan berpikir bahwa penyumbatan pembuluh darah itu terjadi sebagai proses penuaan yang wajar,” kata Virgil Brown, M.D. (pimpinan American Heart Association dan profesor ilmu kedokteran pada Emory University di Atlanta).
Banyak kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan stroke, tetapi awalnya adalah dari pengerasan arteri atau yang disebut juga sebagai arteriosklerosis. Arteriosklerosis ini merupakan akibat dari gaya hidup modern yang penuh stres, merokok dan mengkonsumsi alkohol berlebihan serta mengkonsumsi obat-obat terlarang, pola makan tinggi lemak, dan kurang berolahraga.
Seperti yang sudah dituliskan di atas, bahwa stroke juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Faktor genetik yang sangat berperan antara lain adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, diabetes, kadar kolesterol darah dan cacat pada bentuk pembuluh darah (cadasil).
Sekian share informasi yang coba saya sajikan, sumber informasi yang dituliskan di atas sumbernya bisa dilihat di bawah ini. Mengenai jawaban penyakit yang saya alami itu apa, saya belum ada jawaban pastinya. Karena saya harus berobat terlebih dahulu. Info selanjutnya nanti saya tuliskan di kolom komentar. Semoga bisa bermanfaat informasi yang saya bagikan ini. Jagalah kesehatan, karena sakit itu tidak enak, hidup sehat terkadang terasa agak mahal karena harus ini dan itu, tetapi sebenarnya membuat diri kita kembali sehat dari sakit justru lebih mahal. Cpr.


Sumber informasi :
TotalKesehatanAnda.com. STROKE diakses 19 Maret 2012

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Jawaban dari sakit kemarin itu kt dr. gangguan syaraf, kekurangan kalium. Tetapi bila nanti kram nya berlanjut, dr. menyarankan untuk periksa darah. Jadi sementara dr. memberi vitamin dan obat untuk mengurangi gangguan syaraf itu.

    BalasHapus
  2. Om saya mengalami sendiri penyakit ini, dan ternyata meyengsarakan sekali kena sakit yang satu ini. Untung saja tidak ada komplikasi sehingga proses penyembuhannya jauh lebih cepat.
    3 minggu terkapar di RS, dengan kondisi tak berdaya. Setelah keluar RS, langsung menjalani terapi di luar RS, dan hasilnya jauh lebih baik, pasien bisa duduk, terapi lanjut berikutnya bisa berdiri dan kini sedang pemulihan.
    20 Mei 2013 serangan stroke, masuk RS, masuk ICU 4 hari, dan selanjutnya di perawatan. Lumpuh sebagian sebelah kanan. Full tidak bisa bergerak apa-apa, jauh berbeda setelah ikut terapi bio electrical.

    Dari pengalaman itu saya banyak belajar tentang bagaimana soal penyakit ini. Dan sepertinya saya punya potensi untuk itu, dan saya harus berhati-hati menjaga kesehatan.

    BalasHapus
  3. My name's April from Creu�en, Germany and I have to say your article is really thoughtful. The readability of your post is rather nice and I can suppose you are an pro on this subject. With your permission, would you permit me to grab your RSS feed to keep updated with forthcoming posts? Thanks a ton and please carry on with the great work.

    Feel free to surf to my web site 32433

    BalasHapus
  4. Bapak Bambang, kemarin (3/11/2018) terkena serangan stroke, ada penyempitan dipembuluh yg ke batang otak, beliau sempat koma dan kemarin pagi (5/11/18) beliau menghembuskan nafas terakhir.

    Kakak sy, Mas Joni evakuasi jg terkena stroke ringan.

    Kak Kanis di Poris juga terkena stroke ringan.

    Kak Bone di Surabaya juga sempat terkena stroke ringan tapi bisa move on, tapi rekam medis catat pernah kena.

    Sudah banyak contoh orang dekat dan orang lain yang kena stroke, jadi hati-hatilah, apalagi sy ada punya hipertensi nampaknya.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6