Ruangan Ber-AC Itu Buat Kulit Kering

Ruang ber-AC itu bikin sejuk, dingin terus bawaannya, meskipun udara di luar ruangan panas, ketika di dalam ruangan ber-AC rasanya itu sejuk dan nyaman.

Tapi tahukah, berlama-lama di ruangan ber-AC itu sebenarnya membuat kulit kering lho. Ya kalau kulit manusia, ya saya sendiri itu merasakan langsung kulit menjadi kering. Justru yang saya rasakan ketika keluar dari ruangan ber-AC apalagi ketika AC nya disetel suhu 'dingin', bikin kulit jadi pliket kaya lengket gimana gitu.

Beberapa hari yang lalu, iseng yang tidak disengaja. Partner satu kerjaan, @heny4813 menaruh sebutir jeruk nipis segar di atas mejanya. Awal dibeli itu jeruk nipisnya segar, bulat hijau segar warnanya. Kebetulan waktu beli ada beberapa butir lain yang masih disimpan di dalam plastik, yang dikeluarkan satu butir itu, sisanya tetap disimpan di dalam plastik.

Beberapa hari si jeruk nipis yang ditaro di ruangan yang ber-AC itu ternyata lama-lama berubah, jadi mengikisut, kulit luarnya itu jadi seperti kering, layu, tidak segar. Ukuran bulatannya juga menyusut.

Coba dibandingkan dengan jeruk nipis lain sebayanya yang disimpan di dalam kantong plastik terlihat masih segar seperti pertama kali waktu baru dibeli. Warnanya masih cerah, tidak berubah banyak penampilannya. Perbedaannya bisa dilihat difoto di bawah ini ya.

Jeruk nipis yang kiri adalah yang disimpan di dalam plastik tertutup dan yang kanan adalah yang disimpan di ruangan terbuka ber-AC

Nah dari situ bisa kita amati ya, bahwa ketika di ruangan ber-AC cenderung membuat si jeruk jadi kering, air yang ada di dalam jeruk sepertinya diuapkan lebih cepat, sehingga badan jeruk menjadi nampak kering dan mengkisut. Sedangkan yang disimpan di dalam kantong plastik masih nampak segar. Memang tampak, jeruk yang tersimpan di kantong plastik, dinding plastik atasnya ada seperti uap air. Uap air dari jeruk sebenarnya tetap keluar, tapi ketika disimpan di dalam plastik, uap air tertahan di dalam plastik, sehingga kandungan air dalam buah bisa terjaga, berbeda dengan jeruk yang tersimpan disuhu ruangan ber-AC, kandungan air dalam badan jeruk terus terlepas sehingga membuat jeruk seperti kisut dan tidak segar lagi.

Nah, dari percobaan itu, kita manusia yang sering beraktivitas di ruangan ber-AC disarankan menjaga kelembaban tubuh kita, dengan cara banyak minum. Kandungan air dalam kulit secara tidak sadar itu terlepas.

Lihat saja mesin AC, mesin AC itu punya selang pembuangan, selang pembuangan itu membuang air. Dalam sehari si selang pembuangan itu mampu membuang air yang jika dikumpulkan itu relatif banyak. Dalam 1-2 hari saja bisa mengumpulkan air setengah galon lho, tiga hari bisa satu galon penuh. Lalu dari mana sumber air itu? Apakah mesin AC menciptakan air? Rasanya tidak, hanya Tuhan yang Maha Pencipta.

AC memang bekerja menyerap kelembaban ruangan, supaya dalam kondisi yang terjaga. Oleh karena itu, ketika berada di ruangan ber-AC jangan sampai kekurangan cairan, perbanyak minum air putih. Menjaga pasokan air cukup dalam tubuh setidaknya menyeimbangkan air yang keluar dari tubuh melalui kulit.

Meskipun ruangan ber-AC nampak membuat nyaman, tapi ternyata jika kita menanyakan hal tersebut pada kulit kita, apakah mereka nyaman, saya rasa mereka akan berkata tidak, lebih baik berada di suhu ruangan biasa, mereka akan jauh lebih merasa nyaman. Ya kadang kita tidak terlalu sensitif terhadap tubuh kita sendiri. Tapi dari percobaan tidak sengaja soal jeruk tadi, bisa jadi bahan pertimbangan mengenai pemanfaatan AC. Gitu aja deh catatan saya kali ini, cuma pengen kasi tahu bahwa ruangan ber-AC itu bikin kulit jeruk jadi kisut. -cpr-