Sejarah Pohon Natal

Setiap tahun menjelang natal ada pernak-pernik yang identik dengan itu, pohon natal. Semua orang tahu bahwa pohon natal identik dengan Kekristenan. Tapi tahukah sejarah pohon natal yang kita kenal sebagai simbol dari perayaan natal? Saya yakin tidak banyak yang tahu.


Orang Kristen harus tahu tentang hal ini, karena penting ketika menjawab sejarah atau asal-usulnya. Bagi orang tua Kristiani hendaknya menceritakan pula ke anak-anaknya, agar sejak dini dibekali pengetahuan seperti ini.

Tidak semua tahu tentang orang kudus ini, dia adalah St. Bonifasius, beliau adalah Uskup dari Inggris. Karya perjuangan salibnya adalah menginjil di Jerman pada abad ke-8, dimana saat itu masyarakat di sana masih percaya pada tahayul dewa-dewa, yang pada masa itu dikatakan 'kafir'.


Hmm, ternyata sebelum Kristen dikafir-kafirkan oleh keyakinan lain, Kristen sudah lebih dulu melakukannya ya. #karma kah :). Hmm, tidak begitu, pemahaman kafir di sini karena perilaku yang dilakukan masyarakat setempat bertolak belakang dengan kasih, ritual sesembahan yang mengorbankan manusia dianggap sesat, tidak sesuai dengan keyakinan apapun. Bahkan ketika Bapa Abraham sendiri mengorbankan anaknya, Allah memberikan petunjuk lain.

Keyakinan yang dianut masyarakat saat itu adalah yang kita kenal saat ini dengan mitologi nordik. Masyarakat setempat percaya akan Dewa Thor, yang memerlukan persembahan kurban untuk memuja/ menyembahnya.

Thor yang kita kenal saat ini adalah salah satu jagoan Marvel. Yups, memang benar inspirasi ceritanya adaptasi juga dari kisah mitologi nordik. Kembali ke laptop.

Pada malam natal bertepatan pada ritual pengurbanan itu. Suatu ketika, St. Bonifasius tengah melintas di sebuah hutan di Jerman, dan tiba di sebuah desa yang bernama Geismar. Ketika itu penduduk desa tengah mempersiapkan kurban untuk pemujaan terhadap Dewa Thor, dilakukan di depan pohon oak raksasa yang disakralkan.

St. Bonifasius yang melihat hal tersebut berseru, "Di sinilah salib Kristus akan mematahkan palu dewa kafir Thor!"

Dalam ritual itu memang akan dikurbankan anak kecil sebagai persembahan. Pendeta yang memimpin ritual akan memukulkan sebuah palu kekepala si anak kecil. Namun kemudian St. Bonifasius mencegahnya dengan mengayunkan tongkat tahta uskupnya, untuk menghalau hingga menyebabkan palu yang digunakan pendeta itu rusak/ patah.

St. Bonifasius juga lalu menumbangkan pohon besar yang dijadikan tempat ritual hingga tumbang menjadi empat bagian. Kemudian dari balik pohon oak besar itu, tampaklah sebuah tunas pohon cemara muda yang daunnya menjulang ke langit seperti menara katedral yang mengarah ke surga.

St. Bonifasius berseru, "Pohon kecil ini, pohon muda hutan, akan menjadi pohon kudusmu mulai malam ini. Pohon ini adalah pohon damai sebab rumahmu dibangun dari kayu cemara. Pohon ini adalah tanda kehidupan abadi sebab daunnya senantiasa hijau. Lihatlah bagaimana daun-daun itu menunjuk ke surga. Biarlah pohon ini dinamakan Pohon Kanak-kanak Yesus; berkumpulah di sekelilingnya, bukan lagi di tengah hutan liar, melainkan di rumahmu; di sana ia akan dibanjiri, bukan dari persembahan darah yang tercurah,  tapi persembahan cinta kasih."

Sejak peristiwa itu, penduduk desa bertobat dan mulai dikenalah pohon cemara digunakan sebagai pohon yang kita kenal saat ini. Ada yang menggunakan pohom cemara hidup, hingga replika pohon cemara atau hiasan lain yang menyimbolkan pohon cemara yang mana tinggi menjulang.

Bagian-bagian penting dari pohon natal yang umum diketahui banyak orang, antara lain:
- Bintang terang di puncaknya: melambangkan Bintang Betlehem, yang menuntun tiga raja majus kepada tiga hadiah terbesar bagi dunia.
- Pohon natal berbentuk kerucut: mengarah ke surga, dimana kita berfokus pada hal-hal yang berkenan pada Allah.
- Pohon cemara hijau: melambangkan kehidupan abadi berkat kuasa kemenangan Kristus atas dosa.
- Dekorasi terang & gemerlap: melambangkan Kristus adalah terang dan sukacita bagi dunia.


Nah sudah paham kan mengenai pohon natal, kenapa selalu identik ketika perayaan natal. Bukan karena sembarang alasan, ada catatan sejarah yang mengawali simbolis tentang natal itu sendiri. Jadi, jika ada yang mempertentangkan dan memperdebatkan hal ini, tidak perlu risau karena kamu sudah tahu.

Informasi penting ini saya peroleh dari kanal IG @akutahuimanku dan beberapa akun IG Kristiani lainnya. Informasi baik ini baik untuk diketahui semua orang Kristiani, terutama orang tua Kristiani, ketika memberikan pemahaman tentang perayaan natal dengan segala kemeriahannya. Sehingga perayaan natal tidak dimaknai sekedar hura-hura dan pesta pora, tapi lebih kemakna kehadiran Yesus ke dunia sebagai hadiah terbesar umat manusia dari Allah Bapa kita.


Sekian catatan resume tentang sejarah dari pohon natal. Kebetulan di rumah ku Cirebon, malam ini sedang mulai menghias pohon natal yang selama saya hidup baru kali ini dilakukan keluarga kami, punya pohon natal. Meskipun pohon natal warisan, itu tidak masalah, membawa suasana natal di dalam rumah lebih indah. Terima kasih Tuhan. -cpr-

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Pertama-tama selamat Natal pak Crist, damai Kristus. Salam dari kami sekeluarga teriring ucapan Salam damai Natal.

    Wah, tulisan ini mebangkitan kembali ingatan saya waktu krisma (SMA), sekitar 12 tahun yang lalu. terima kasih pak atas inspirasi iman yang sangat mengedukasi. salam damai satu dalam karya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat Natal juga kang ;)
      Iya pengetahuan yang perlu dibagikan kpd OMK, spy tw asal-usul yg menjadi tradisi. Penting tw makna ny, bkn skdr mengatur dan memaksa, ttapi dipahami dg hati dan iman.

      Hapus
  2. Terimakasih pos-nya Kak Christ, jadi tahu kenapa Pohon Natal disebut juga Pohon Terang. Salam dan Selamat merayaka Natal, untuk kakak sekeluarga.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6