Yugoslavia adalah nama sebuah negara yang kini hanya jadi sejarah, namanya masih abadi tertulis dalam buku sejarah, hanya saja fisik negaranya sudah tak lagi ada karena negara ini telah tercerai berai.
Sebenarnya konflik atau perang yang terjadi di negara ini sayup² saya dengar ketika saya masih kecil, ayah saya kerap menonton berita tentang perang di negara ini. Hanya ketika kecil saya tidak memahami apa itu perang.
Untuk mengobati ketidaktahuan semasa kecil, kini saya mencoba mencari tahu dan meresume ke dalam catatan pribadi di sini.
Ilustrasi wilayah Yugoslavia yang pada akhirnya terpecah berkeping-keping menjadi negara tersendiri-sendiri. Gambar diambil dari Google
Negara Tinggal Sejarah, Yugoslavia
Yugoslavia merupakan negara yang berdiri di kawasan Balkan. Kawasan Balkan merupakan merupakan kawasan Eropa di bagian tenggara.
Negara ini ada sejak 1918. Pada tahun 1918 hingga tahun 1941 Yugoslavia masih berbentuk kerajaan, dikenal Kerajaan Yugoslavia. Tahun 1945 - 1992 Yugoslavia dikenal dengan Federasi Sosialis. Kemudian pada tahun 1992 - 2003 dikenal dengan Republik Federal Yugoslavia.
Kala itu ibukota Yugoslavia adalah Kota Beograd.
Seiring waktu, konflik dan segala ceritanya, negara ini pecah berantakan menjadi kepingan negara² lain, seperti Bosnia Herzegovina, Kosovo, Kroasia, Makedonia Utara, Montenegro, Serbia, dan Slovenia.
Sejak awal tahun 1918, Yugoslavia memang sudah sering terjadi konflik diantara warganya, oleh karena banyak kepentingan di sana, oleh karena juga Yugoslavia terdiri dari beragam etnis besar yang kalau dipecah-pecah ya layak membentuk suatu negara tersendiri masing².
Namun sejarah mencatat bahwa Yugoslavia pernah kondusif pada pemerintahan pemimpin karismatiknya yang sangat dikenal dan disegani, bahkan dibenci dan jadi target pembunuhan, dia adalah Josip Broz Tito.
J.B. Tito ini berjuang membebaskan Yugoslavia dari Nazi Jerman, pada masa Perang Dunia II, dengan bantuan dari Uni Soviet.
Tahun 1946 Federal Demokratik Yugoslavia berganti nama menjadi Republik Rakyat Federal Yugoslavia. Dimana negara ini terdiri dari beberapa wilayah federal yakni Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, dan Republik Makedonia; serta dua daerah otonom yang menjadi bagian Serbia: Kosovo dan Vojvodina.
Pada tanggal 7 April 1963, Republik Rakyat Federal Yugoslavia berganti nama menjadi Republik Federal Sosialis Yugoslavia dan J.B. Tito diangkat menjadi presiden seumur hidup.
Negara ini beraliran sosialis komunis yang unik, karena berbeda dengan aliran sosialis komunis pada umumnya. Meski beraliran komunis, Yugoslavia di bawah pimpinan J.B. Tito ini tidak memihak blok mana pun, meski ada embel² komunis. Bahkan paham yang dianut Yugoslavia ini berbeda dengan paham komunis yang berkiblat pada Stalin.
Hal ini tentunya membuat resah dari para petinggi Soviet kala itu, bahkan beberapa kali usaha pembunuhan kerap dilancarkan untuk menghabisi seorang J.B. Tito.
J.B. Tito akhirnya wafat dengan sendirinya karena sakit pada 4 Mei 1980 karena sakit.
Sejak kematian J.B. Tito inilah Yugoslavia kehilangan sosok pemimpin yang bisa merangkul semua kelompok etnis yang ada di seluruh wilayah Yugoslavia. Beberapa pemimpin penggantinya tak cukup mampu meredam konflik kepentingan yang terjadi. Inilah yang jadi titik awal mula² konflik, disamping ada hal² lain yang sebenarnya sudah ada benihnya namun selama masih ada J.B. Tito semuanya bisa teredam.
Pecahnya Wilayah Federasi Yugoslavia
Kondisi perekonomian Yugoslavia makin memburuk, membuat munculnya riak² di daerah² terutama di wilayah² federasi negaranya yang berkeinginan untuk melepaskan diri.
Konflik di wilayah federasi sayangnya diatasi dengan cara militer, dan inilah yang semakin memperuncing situasi di wilayah federasi. Dimana mayoritas dari kemiliteran Yugoslavia merupakan tentara dari etnis Serbia.
Pada akhirnya konflik demi konflik membuat nasionalisme etnik makin nampak di Yugoslavia.
Pada bulan April 1990, terjadi pemilu di negara-negara bagian. Di Slovenia dan Kroasia, yang merupakan daerah terkaya, partai pro kemerdekaan menang. Sedangkan di Serbia dan Montenegro, partai komunis menang.
Pada 25 Juni 1991 Slovenia dan Kroasia memproklamirkan kemerdekaannya, dua negara ini memutuskan untuk mendirikan negara sendiri, memisahkan diri dari Yugoslavia.
Kondisi membuat Yugoslavia sebagai negara induk tidak tinggal diam, kekuatan militer dikerahkan untuk menangani masalah dikedua negara baru ini. Seperti yang disampaikan di atas tadi, tentara federal Yugoslavia ini mayoritas berisi etnis Serbia, sehingga ada konflik kepentingan di sana.
Di Slovenia perang hanya berlangsung singkat, hanya 7 hari, karena di sini etnisnya homogen hanya memang etnis Slovenia.
Sedangkan di Kroasia, etnis nya lebih beragam dimana etnis Serbia juga ada di sini, sehingga perang berlangsung lebih lama di sini
Pada 8 September 1991 gantian sekarang Republik Makedonia ikut-ikutan memerdekakan diri. Republik Makedonia dikenal sebagai wilayah federasi yang termiskin diantara wilayah federasi lain. Ketika Republik Makedonia ini memerdekan diri, tentara federasi Yugoslavia hanya diam saja membiarkan.
Menyusul wilayah federal lain yang memerdekan diri, tahun 1992 penduduk Muslim etnis Bosnia dan etnis Kroasia di wilayah Bosnia Herzegovina memutuskan memerdekan diri menjadi negara terpisah yaitu Bosnia Herzegovina. Namun hal ini ditentang dari etnis Serbia yang tinggal di wilayah Bosnia Herzegovina.
Etnis Serbia di wilayah Bosnia Herzegovina ini memilih untuk memisahkan diri dan membentuk negara tersendiri dengan bantuan militer federal Yugoslavia, yang kita tahu memang diisi mayoritas etnis Serbia. Mereka memutuskan mendirikan negara Republik Srpska.
Di sinilah terjadi perang sipil antar etnis yang sebenarnya awalnya mereka berada dalam satu payung negara Yugoslavia. Konflik berpusat di negara Bosnia Herzegovina, dimana di dalamnya terjadi perang etnis antara etnis Serbia yang mendirikan negara Republik Srpska dengan etnis Muslim Bosnia di negara yang diproklamirkan sebelumnya yaitu negara Bosnia Herzegovina.
Militer Republik Srpska ini diketahui membantai penduduk sipil Muslim etnis Bosnia antara tahun 1992 - 1995. Pada masa ini terjadi genosida terhadap etnis Muslim Bosnia.
Dari beberapa wilayah federal Yugoslavia yang memilih memisahkan diri, tertinggalah dua wilayah federal yaitu Serbia dan Montenegro, yang mayoritas diisi oleh etnis Serbia, mereka ini kemudian membentuk Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992.
Konflik di Bosnia Herzegovina berakhir sejak Perjanjian Dayton terjadi. Perjanjian ini dilakukan di Pangkalan Udara Wright-Patterson di Dayton, Ohio. Pertemuan ini berlangsung sejak 1 November hingga 2 November 1995. Persetujuannya ditanda tangani di Paris, Prancis pada 14 Desember.
Peserta utamanya adalah presiden Serbia, Slobodan Milošević, presiden Kroasia, Franjo Tuđman, presiden Bosnia, Alija Izetbegović, kepala negosiator Amerika Serikat, Richard Holbrooke dan Jenderal Wesley Clark.
Konflik Lain Lagi di Wilayah Kosovo
Setelah selesai konflik di Bosnia Herzegovina, muncul konflik baru yang masih melibatkan etnis² yang tadinya merupakan satu kesatuan utuh Yugoslavia. Kali ini terjadi pada etnis Albania dan etnis Serbia di Kosovo.
Tahun 1999 pecah pemberontakan dari etnis Albania di Kosovo. Di sini militer federasi yang mayoritas diisi orang² etnis Serbia menekan etnis Albania mengungsi ke negara sekitar di wilayah tetangga.
NATO tanpa ada mandat dari PBB turun tangan mengatasi konflik di sini dengan cara menyerang Serbia dan wilayah Kosovo diberikan kepada mandat pengawasan internasional.
Terjadi pembalasan, dimana gantian kini etnis Serbia mendapatkan serangan dibantai oleh KLA, kelompok gerilyawan dari etnis Albania. Bahkan pembasmian ini sampai kepada akar² budaya etnis Serbia. Tujuan utama KLA sendiri adalah menggabungkan Kosovo dan berbagai wilayah Balkan lainnya yang dihuni orang Albania ke dalam suatu Negara Albania Raya.
Re-union Sisa-sisa Yugoslavia
Pada bulan Maret 2002, pemerintah Serbia dan Montenegro sepakat untuk membuat uni yang lebih bebas.
Pada tanggal 4 Februari 2003, Republik Federal Yugoslavia dibentuk ulang sehingga hanya menyisakan beberapa etnis yang tergabung menjadi Uni Negara Serbia dan Montenegro.
Pada akhirnya negara besar Yugoslavia yang terdiri dari beragam etnis pecah menjadi negara² merdeka masing² dan mengurus rumah tangganya masing-masing, diantaranya:
✓ Serbia
✓ Montenegro
✓ Slovenia
✓ Kroasia
✓ Bosnia Herzegovina
✓ Makedonia
✓ Kosovo
Itulah dia sejarah panjang negara besar yang akhirnya terpecah berkeping-keping yang memutuskan untuk mendirikan negara merdeka masing-masing berdasarkan etnis.
Sangat mengerikan ketika suatu negara besar di pimpin oleh seorang pemimpin karismatik, namun ketika hanya bergantung pada satu pemimpin, tidak ada pemimpin yang cakap merangkul semua kepentingan maka akan lekas hancurlah negara tersebut.
Indonesia sebenarnya punya potensi rawan konflik yang demikian, Indonesia merupakan negara besar dan kuat jika bersatu. Namun apabila pada masa kemerdekaan Indonesia bentuk menjadi negara federasi, bakal tidak mungkin Indonesia bertahan menjadi negara kesatuan sampai saat ini, jika berkaca dari sejarah Yugoslavia ini. Kaderisasi pemimpin² bangsa yang nasionalis yang merangkul semua suku dan etnis sangatlah penting. Kemudian sifat yang mengunggulkan sukunya atau etnisnya paling benarlah itu yang akan merusak kesatuan bangsa.
Alhasil perlunya inkulturasi budaya antara etnis satu sama lain, melalui pertukaran budaya atau melalui pernikahan membuta kesatuan bangsa ini tetap terjaga. Semoga jangan ada lagi perpisahan² etnis hanya karena ingin memperjuangkan hidup homogen hanya dengan satu etnis atau satu agama tertentu saja.
Pelangi indah karena ia berwarna-warni, bukan homogen. So, lambang LGBT sepertinya tidak cocok memilih pelangi, karena keindahan terjadi karena perbedaa, yakni laki-laki dan perempuan, bukan sesama jenis.
Segitu saja postingan kali ini, pembahasan sejarah hari ini selesai, setidaknya apa yang dibahas bisa jadi gambaran umum soal perang Yugoslavia yang cukup epik pada masanya. Semoga membuat kita makin memahami sejarah dan bisa belajar dari sejarah. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6