Trip Idul Fitri 2017 [2] Wisata Kuliner at Home

Liburan biasanya diisi dengan kegiatan baru yang menantang di luar rumah, bisa jalan-jalan ke tempat wisata yang baru, bisa juga berwisata kuliner atau mengunjungi sanak keluarga yang lain. Tapi berbeda dengan yang saya lakukan di liburan ini dan memang sebagian besar waktu libur saya memang lebih banyak dihabiskan berkumpul di rumah bersama keluarga. Mungkin bagi kebanyakan orang, wisata kuliner harus dihabiskan di luar rumah, tapi tidak dengan saya, karena di rumah pun bisa merasakan wisata kuliner, “masakan rumah”.

Beberapa menu yang dihidangkan di rumah kali ini memang bukan hal yang baru, karena jadi sesuatu yang selalu seru. Dan akan saya rindukan nanti.

Beberapa menu yang hadir di rumah selama libur lebaran kali ini diantaranya opor khas lebaran, sambel ati, pedesan entok, bebek goreng madura, serabi kinca, bubur sum-sum, bubur candil, bolu kukus coklat, minuman teh kemasan bikinan rumahan, sampai roti parata ala-ala India. Senangnya menikmati kuliner di rumah ini, efisiensi biaya, dengan budget tertentu bisa mendapatkan beragam kuliner yang diinginkan.

Serabi kinca, cari di Jakarta tidak ada yang jual, ada yang jual di daerah kebayoran, serabi apaan, serabi tawar biasa dikasi santan dan gula dicampur pula, benar-benar makanan tidak jelas, yang jual di jalan panjang cidodol, mungkin mau buat kaya begini, namun salah, modal nekat saja asal buat

Bubur sum-sum, kemarin waktu bulan puasa banyak yang jual, oke untuk puasa minggu pertama, tapi minggu terakhir sisa jualan kemarin tidak laku dipanasin lagi, jadi merusak rasanya bubur sum-sum. Buatan rumah tetap lebih baik.

Bebek madura, meski coba tiru-tiru, tapi okelah, tidak kalah dengan yang asli madura. Setidaknya, meski di rumah bisa sajikan makanan yang dijual di luaran sana

Bubur candil, kalau di sini biasanya dikenal dengan biji salak yang biasa dikolak, tapi ini dibuat bubur. Kemarin dibulan puasa juga betebaran dimana-mana, namun fresh nya bubur jadi tidak terjamin, buatan rumah emang lebih baik

Bolu kukus coklat, kangen bolu rumahan

Sarapan pagi dengan roti parata ala-ala India, akibat sering nonton serial India di ANTV, my mom penasaran dan coba membuatnya. Menu lain menyusul untuk dieksperimenkan

Kesemua menu itu sebenarnya bisa diperoleh di tempat kuliner umumnya, kecuali untuk serabi kinca, bubur sum-sum dan bubur candil. Memang ada, namun yang dibuat di luar sana tidak seaman buatan rumah, terutama dari sisi freshnya, kebanyakan yang ada di luar sana dibuat atau dimasak dua kali, sehingga tidak fresh lagi ketika dikonsumsi.

Pyur waktu liburan saya habiskan di rumah saja,hanya sesekali berkeliling Kota Cirebon, melihat perkembangan di sini. Hmm, nampaknya tidak banyak berubah, masih KOTOR dan TIDAK TERURUS, seperti tidak BERWALIKOTA. Ya inilah Cirebon, belum ada yang bisa memimpin Cirebon jadi lebih baik ditiap periodenya. Kemajuan di kota ini hanya di sektor swasta, banyak pengusaha property datang dan mencoba berusaha di sini. Pertumbuhan hotel di sini nampaknya relatif pesat, dibuktikan dengan banyaknya hotel-hotel baru dengan kualitas menengah ke atas di sini. Kemudian, pusat perbelanjaan besar (mall) di sini juga nampaknya selalu ramai. Meski begitum pertokoaan menengah kebawah juga tidak sepi, tetap bergeliat. Bisnis resto juga nampaknya berkembang.

Sepertinya ini catatan yang bisa saya buat di catatan liburan kali ini. Beberapa dokumentasi beberapa kuliner produksi rumahan, dengan koki ‘my mother’. Beliau selalu saja kreatif buat menu buatan sendiri, dan memang dia mengajarkan untuk bisa membuat sendiri daripada membeli, ya bolehlah sesekali makan di luar toh tidak tidak tabu bagi kami. Tapi menyajikan makanan khas rumahan jadi hal yang utama di sini. Untuk dokumentasi hasil saya keliling kota, sepertinya saya melewatkannya

Sekian catatan saya kali ini.cpr.

Posting Komentar

0 Komentar