Kucing putih yang satu
ini diberi nama Mengky, dia berjenis kelamin jantan. Mengky merupakan jenis
kucing kampung. Hidupnya lebih beruntung ketika diadopsi oleh keluarga teman
ku, Mayta nama majikannya.
Mengky lagi mainan cakarnya [Sumber : Dokumentasi cocoper6] |
Mengky diadopsi ketika masih kecil, dia dipungut dari pasar oleh mama Memey
panggilan akrab Mayta. Ketika dipungut Mengky tidak sebersih sekarang, tubuhnya
kurus kecil, lusuh dan kumel. Awalnya ketika mama Memey sedang belanja di
pasar, ada anak kucing yang main-main dekat kakinya, kebetulan anak kucing ini sedikit
agresif, senang mencakar dan mengigit halus pada benda bergerak yang menarik
buat dia. Karena tingkahnya itu, Mengky pun dipungut. Sebenarnya Mengky punya
saudara, ada kucing-kucing lain saudara Mengky yang berkeliaran di pasar itu.
Memang sedari awal keluarga Memey sudah ada keinginan untuk memelihara kucing. Keluarga Memey sudah tidak asing dengan hewan satu ini. Mereka sebelumnya sudah pernah memelihara hewan berbulu ini hingga beranak pinak.
Setelah sampai di rumah, Mengky ini dimandikan, disabuni, hingga bersih, hingga kutu-kutunya hilang. Setelah dimandikan, baru terlihatlah sosok Mengky yang sebenarnya. Mengky jadi kucing kampung yang tampan, berbulu putih, dengan sedikit corak orange di bagian telinga plus dengan sifat yang agresif. Mengky sendiri sedari awal diadopsi tidak begitu rewel, dia cepat adaptasi di tempat barunya. Ranjang tempat tidurnya pun dia tahu dimana, sehingga saat jam malam tidur, dia sudah mengerti dimana dia tidur. Soal BAB pun tidak merepotkan, Mengky selalu buang kotoran di parit luar rumah atau di kamar mandi.
Hampir empat bulan lebih Mengky jadi anggota keluarga angkat di sana. Mengky jadi kucing kampung yang beruntung, karena di luar sana banyak kucing-kucing kampung yang berkeliaran tidak jelas, makan saja sulit, belum lagi berebut daerah kekuasaan, tertabrak, belum lagi soal penyakit dll. Mengky sendiri pernah mengalami sakit, waktu itu sakitnya mencret. Karena mendapat perhatian dari majikan, Mengky pun dibawa ke dokter hewan, dan mendapat obat serta vitamin. Tidak memakan waktu lama, Mengky pun kembali sehat.
Memang sedari awal keluarga Memey sudah ada keinginan untuk memelihara kucing. Keluarga Memey sudah tidak asing dengan hewan satu ini. Mereka sebelumnya sudah pernah memelihara hewan berbulu ini hingga beranak pinak.
Setelah sampai di rumah, Mengky ini dimandikan, disabuni, hingga bersih, hingga kutu-kutunya hilang. Setelah dimandikan, baru terlihatlah sosok Mengky yang sebenarnya. Mengky jadi kucing kampung yang tampan, berbulu putih, dengan sedikit corak orange di bagian telinga plus dengan sifat yang agresif. Mengky sendiri sedari awal diadopsi tidak begitu rewel, dia cepat adaptasi di tempat barunya. Ranjang tempat tidurnya pun dia tahu dimana, sehingga saat jam malam tidur, dia sudah mengerti dimana dia tidur. Soal BAB pun tidak merepotkan, Mengky selalu buang kotoran di parit luar rumah atau di kamar mandi.
Hampir empat bulan lebih Mengky jadi anggota keluarga angkat di sana. Mengky jadi kucing kampung yang beruntung, karena di luar sana banyak kucing-kucing kampung yang berkeliaran tidak jelas, makan saja sulit, belum lagi berebut daerah kekuasaan, tertabrak, belum lagi soal penyakit dll. Mengky sendiri pernah mengalami sakit, waktu itu sakitnya mencret. Karena mendapat perhatian dari majikan, Mengky pun dibawa ke dokter hewan, dan mendapat obat serta vitamin. Tidak memakan waktu lama, Mengky pun kembali sehat.
Mengky sedang berpose ketika sedang mengantuk [Sumber : Dokumentasi cocoper6] |
Sebagai catatan saja daya tahan kucing kampung memang jauh lebih kuat
dibandingkan kucing ras atau kucing hias. Kucing kampung tidak rentan berbagai
macam penyakit. Tuhan memang adil kepada tiap makluknya.
Mengky juga sudah pernah saya kenalkan dengan si Belang, kucing peliharaan ku. Dari pertemuan itu mereka sepertinya tidak cukup akur. Sifat Mengky yang agresif ditanggapi dingin Belang. Malah terkadang Belang memasang kuda-kuda saat Mengky mendekat. Mungkin dalam waktu dekat, Mengky akan coba saya temukan dengan Orange. Mereka sama-sama kucing jantan, seperti apakah hasil pertemuan mereka? Akankah berantem atau berteman seperti biasa. Secara Mengky tidak punya teman bermain, berbeda dengan Belang dan Orange, yang sejak kecil sudah besar bersama.
Sifat Mengky selain agresif seperti yang sudah saya bahas tadi. Si Mengky ini rupanya kucing egois, dia hanya sibuk pada kesenangannya saja. Sifatnya terkadang acuh tak acuh, meski saya yakin Mengky mengenali siapa majikannya. Berbeda dengan sifat dari Orange dan Belang, yang selalu menjemput ku ketika baru pulang ke kosan. Sifat lain dari Mengky ini tidak gragas terhadap makanan. Saat diberi makan, sikap Mengky ya biasa saja, mau sabar menunggu majikannya memberi makan. Kalau Orange dan Belang justru sebaliknya.
Sekian cerita singkat mengenai Mengky. Lain waktu bisa disambung lagi mengenai perkembangan dari si Mengky. Cpr.
Mengky juga sudah pernah saya kenalkan dengan si Belang, kucing peliharaan ku. Dari pertemuan itu mereka sepertinya tidak cukup akur. Sifat Mengky yang agresif ditanggapi dingin Belang. Malah terkadang Belang memasang kuda-kuda saat Mengky mendekat. Mungkin dalam waktu dekat, Mengky akan coba saya temukan dengan Orange. Mereka sama-sama kucing jantan, seperti apakah hasil pertemuan mereka? Akankah berantem atau berteman seperti biasa. Secara Mengky tidak punya teman bermain, berbeda dengan Belang dan Orange, yang sejak kecil sudah besar bersama.
Sifat Mengky selain agresif seperti yang sudah saya bahas tadi. Si Mengky ini rupanya kucing egois, dia hanya sibuk pada kesenangannya saja. Sifatnya terkadang acuh tak acuh, meski saya yakin Mengky mengenali siapa majikannya. Berbeda dengan sifat dari Orange dan Belang, yang selalu menjemput ku ketika baru pulang ke kosan. Sifat lain dari Mengky ini tidak gragas terhadap makanan. Saat diberi makan, sikap Mengky ya biasa saja, mau sabar menunggu majikannya memberi makan. Kalau Orange dan Belang justru sebaliknya.
Sekian cerita singkat mengenai Mengky. Lain waktu bisa disambung lagi mengenai perkembangan dari si Mengky. Cpr.
4 Komentar
Beberapa waktu lalu saya sudah mempertemukan orange dan mengky. Ketika orange numpang mandi di rumah dimana mengky tinggal.
BalasHapusNah, dari hasil pertemuan itu terlihat hal yang sama ketika saat belang bertemu mengky, mereka saling menggerung dan memasang kuda-kuda.
Mengky terlihat lebih agresif dibandingkan orange. Orange tidak seperti biasa, mungkin karena orang berada di tempat baru yang asing bagi dia.
Saya menjaga mereka agar tidak kontak fisik. Orange dan mengky hanya terlihat berlari-larian saja. Mengky sempat berusaha mendekat, tapi orange membalasnya dengan gerungan dan pasang kuda-kuda, dengan sesekali bersembunyi, begitupun sebaliknya.
Rupanya kedua kucing ku sulit berteman dengan mengky. Akan sulit menjadikan mereka saudara angkat.
2 minggu lalu, Mengky dibawa k dr.hewan, karena kulit di kepalanya sedikit mengalami koreng, sehingga kulit bulu di kepalanya terkelupas, kaya 'pitak'.
BalasHapusAkhirnya Mengky mendapat obat dri dr. berupa obat salep, dan ketika d dr. Mengky di suntik.
Mengky sekarang sudah jauh lebih besar sekarang. Sifatnya dulu yang suka menggigit, mencakar kini sudah tak lagi dilakukan. Tapi sekarang, si Mengky ini lebih sering berpergian keluar rumah, saat lapar baru Mengky pulang. Mengky pun sekarang sudah punya teman kucing liar, yang diberi nama burik. Burik sering mengajak mengky bermain, entah bermain kemana.
BalasHapusSifat egois mengky ini sepertinya masih akan berlanjut, sejak kecil sampai sekarang usianya menginjak bulan kedelapan. Entah, sampai umur berapa mengky akan bertahan di rumah majikannya sekarang ini, mengingat seringnya mengky pergi meninggalkan rumah, terkadang tidak pulang, memang sih hanya semalam pergi tak pulang. Tapi kita lihat saja nanti perkembangannya.
Sekian informasi tambahan yang bisa diberikan.
2 minggu lalu sampe sekarang si mengky ini sedang mengalami sakit. Rupanya ekornya terluka, terlihat ada yang tercabik. Entah akibat bertarung dengan kucing-kucing penghuni di daerah mengky tinggal atau tercabik benda tajam.
BalasHapusMengky sejak mengalami luka itu jadi jarang main. Waktu banyak dihabiskan untuk bermain-main di dalam rumah. Berbeda ketika dy sehat, pasti dy main2 jauh.
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6