Pagi ini (10/12) saya menerima kabar yang kurang enak dan membuat fokus saya kembali terpecah kacau balau. Kegelisahan ini sebenarnya sudah sering diungkapkan dalam beberapa kesempatan diblog ini.
Baca juga: Kondisinya Makin Sulit, Sampai Harus Begini
Tapi pagi ini meski belum ada official, meski baru suara² frekuensi rendah, saya mendapatkan sesuatu 'tanda' gelap bahwa memang pada akhirnya akan selesai, kapannya menunggu informasi official.
Baca juga: Kabar Buruk Tentang Kelangsungan Pekerjaan
Baca juga: Yang Membantumu Semuanya Resign
Kondisi yang tidak diharapkan oleh semua orang yang ada dikapal ini. Karena akan sangat sulit mendapatkan informasi yang mendadak saat ini, ketika kita semua belum punya perahu baru untuk menyelamatkan diri. Kami akan tenggelam bersama?
Baca juga: Ketika 'Nahkoda' yang Salah Membawa Kapal
Keputusan akhir akan rilis nanti Januari 2026, dan itu akan jadi awal tahun yang sangat berat bagi saya pribadi, juga bagi rekan sejawat lainnya.
Bak kapal yang karam, suasana di dalam pastinya tidak setenang ketika kapal itu berlayar mesti dihantam gelombang dan badai, tapi ketika karam yang muncul adalah insting menyelamatkan diri dan rasa tidak percaya bahwa situasi ini harus terjadi.
Tidak semua orang tahu, jadi agak miris melihat ekspresi mereka, rekan² yang masih bisa tertawa, becanda, seakan-akan semua baik² saja. Dalam diri mereka saya pikir menyadarinya bahwa ini gak baik² saja, tapi mencoba menenangkan diri bahwa "ini bisa dilewati koq". Hmm tapi sayangnya kita berada ditangan nahkoda yang kurang kompeten di bidang ini, jadi apapun yang terjadi inilah realita yang harus diterima.
Kita gak pernah tahu, kapasitas pemegang kebijakan dimana kita bekerja, apakah dia cakap atau tidak, tidak ada yang tahu. Kita hanya punya pegangan aturan main standar, seharusnya jika sudah bisa menjalankan usaha sejauh ini, seharusnya kecakapannya itu sudah standar, jadi seharusnya bisa menjalankan usaha dengan normal, tapi apabila yang terjadi seperti ini tandanya memang anomali ada pada orang tersebut.
Sebenarnya jika melihat ke belakang, situasi ini adalah situasi yang tidak perlu terjadi, seandainya seorang top leader yang di puncaknya puncak bisa melakukannya keputusan² strategis yang baik dan benar. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, jadi situasi ini pasti tidak akan bisa dihindari.
Baca juga: Badai Beliung Terjadi Tiba-tiba
Masalah utama ada pada yang mengambil keputusan² strategis. Mencegah dan merubahnya ya dengan menggantikan keputusan² strategis yang kurang tepat ke keputusan² yang baik dan benar.
Bisa diselamatkan?
Saya tidak tahu karena saya tidak ada di dalamnya dalam yang bisa menilai semuanya, saya hanya melihat dari luar soal bagaimana memperbaiki hubungan dengan pihak² kolega (sister company) perusahaan, karena selama ini kolega² perusahaan lah yang sebenarnya membantu perusahaan ini secara gak disadari oleh top leadernya manajemen.
Itu dulu yang perlu dilakukan, lainnya adalah jalin hubungan dengan pihak ketiga dengan tidak mengedepankan ego, karena selama ini ego² perusahaan yang lebih ditonjolkan ketimbang win win solution.
Disaat karyawan menanti THR, eh ini malah menanti nasib baik atau buruk. Semoga ada mukjijat dan keajaiban yang datang beberapa waktu ke depan ini. Ini bukan memprediksi tapi mempersiapkan diri. -cpr
#onedayonepost
#postingpribadi
#coratcoret
#karam
#akhirsemua
#awalyangbaru

0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6