Internet Rakyat (IRA) Program Internet Terjangkau Untuk Indonesia

Sejak terpilihnya Presiden Prabowo, para tim suksesnya yang dulu pernah menjanjikan program² pro rakyat mulai satu per satu merilis programnya, salah¹ nya adalah program internet murah. Tidak gratis, tetapi murah, alias mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia. 

Namanya programnya adalah Internet Rakyat (IRA). Internet untuk semua rakyat Indonesia dengan biaya langganan Rp 100.000,- per bulan, dengan basis modem reuter non kabel. Jadi berbeda dengan internet yang disediakan oleh provider internet seperti IndiHome, Biznet, dll., tapi tidak juga canggih seperti internet besutan Elon Musk (Starlink). 

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Lalu seperti apa sih konsepnya? 

Program IRA (Internet Rakya) ini ada untuk pemerataan di daerah² yang belum terjangkau infrastruktur fiber optik. Program ini diresmikan pada 12 November 2025. Program ini dikelola oleh PT Telemedia Komunikasi Pratama. 

Jaringan internet yang umum ditawarkan di Indonesia untuk saat ini ada tiga jenis yaitu berbasis kabel fiber optik, internet basis satelit dan berbasis wireles, dianggap pilihan teknologi yang lebih efisien. 

Teknologi yang digunakan adalah FWA (fixed wireless access) berbasis 5G, beroperasi pada frekuensi 1,4GHz. Dengan ini koneksi internet disalurkan tidak perlu penarikan kabel fiber optik ke rumah².

Jadi sistemnya adalah begini, internet akan ditangkap oleh modem atau router, dimana modem atau router akan menangkap sinyal dari BTS terdekat yang telah mendukung jaringan 5G. Cara ini akan membuat pemasangan jauh lebih efektif dan praktis. Cukup menyediakan modem untuk menangkap sinyal wifi dari BTS terdekat. 

Untuk saat ini ketersediaan fasilitas BTS IRA ini baru ada di wilayah Jawa, Maluku dan Papua. 

Target program ini meliputi rumah tangga, mahasiswa, pelajar, pekerja² WFH, pelaku UMKM, hingga masyarakat di wilayah yang belum memiliki akses fiber optik. 

Paket internet yang disediakan adalah tarif fixed Rp 100.000,- dengan kecepatan 100 Mbps dengan kuota internet unlimited tanpa penerapan fair usage policy (FUP). 

Program ini dari sejak diluncurkan itu akan melewati beberapa tahap, antara lain:

Tahap #1 Pra Registrasi (November - Desember 2025) 
Pada tahap ini juga berfungsi sebagai pemetaan digital terkait minat dan animo masyakarat, sehingga terletak antara seberapa banyak kebutuhan dan penyediaan titik² BTS. 

Tidak tahu apakah sistem BTS tersendiri atau menyewa dari BTS yang sudah ada milik provider lain, misalnya Telkomsel atau BTS swasta lainnya. Ini tergantung dari kebijakan perusahaan. Karena kalau bangun BTS baru rasanya ini akan memakan biaya gak sedikit. 

Proses pra-registrasi ini dilakukan via online, melalui web yang sudah dibagikan dibanyak media berita. Saya pun sudah melakukan registrasi online dan berhasil, diminta untuk memantau update dari WA yang mengirimkan OTP waktu pra registrasi. 


Tahap #2 Instalasi Jaringan (Desember 2025 - Juni 2026) 
Pada tahap ini adalah mulai dibangun infrastrktur FWA ditiga wilayah utama yaitu Jawa, Maluku dan Papua. Di sini perusahaan berencana melalukan penugasan stasiun basis kepada OREX SAI untuk support implementasi awal. Berdasarkan pemetaan dari pra registrasi yang dilakukan ditahan sebelumnya. 


Tahap #3 Komersial, Distribusi CPE/Modem, Aktivasi (Januari - Juni 2026
Setelahnya pararel dilakukan distribusi modem ke customer yang wilayahnya telah terjangkau oleh infrastruktur FWA. Customer yang telah mendaftar pra registrasi akan mendapatkan informasi melalui Whatsapp atau email untuk mengatur jadwal pemasangan dan aktivasi layanan. 

Launching awal secara komersial penuh diproyeksikan mulai awal tahun 2026 sesuai rencana awal. 


Saya sih berharap sekali dengan cara ini pemerintah Indonesia bisa memberikan pelayanan terbaik dari layanan telekomunikasi kepada masyarakat, seluruh masyarakat Indonesia. Syukur² ini bisa jadi layanan dasar untuk rumah tangga Indonesia. Wajib ada internet di tiap rumah dan rumah tangga yang punya akses tempat tinggal. 

Terutama fokus pada daerah² yang minim jaringan internet itu dulu yang diberikan terdahulu. Saya pikir pemilihan wilayah Jawa sebagai wilayah utama kurang pas. Jika pun di Jawa pilih daerah² terpencil di Jawa, karena meskipun Jawa adalah pusat segala aktivitas manusia² Indonesia, tetep masih ada wilayah yang jauh dari infrastruktur internet. 

Harusnya wilayah lain yang bisa dipilih adalah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, itu lebih baik dipilih, Jawa itu lebih baik diakhir saja karena pilihan dukungan infrastruktur internet masih banyak. 


Postingan ini sebagai pengingat juga untuk saya, bahwa saya juga daftar pra registrasi dan kira² kapankah realisasinya, apakah sesuai rencana yang sudah ditetapkan, atau bahkan malah mundur baru akan tahun depan (2027) unit modem diterima dan bisa digunakan. 

Karena jika itu terjadi saya sudah tidak tinggal di alamat dimana saya tinggal saat ini, alamat yang saya daftarkan waktu pra registrasi, karena di sana saya kan kontrak sampai Oktober 2026. Setelahnya saya pindah ikut calon istri saya. 

Saya akan update nanti perkembangan proyek ini, sampai unit modem diterima sekalian saya share bagaimana testimoninya. Harapan saya ini proyek bisa berlanjut terus dan jadi sejarah bahwa ada perusahaan yang memang mau membangun negeri dengan penyediaan internet terjangkau. -cpr

#onedayonepost
#informasi
#berita
#postingpribadi
#umum

Posting Komentar

1 Komentar

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6