Badai Beliung Terjadi Tiba-tiba

Seperti petir disiang bolong, mungkin itu yang dialami beberapa teman² di kantor hari ini. Meskipun sebenarnya sejak awal, jauh² hari mereka menyadari akan terjadi juga saat ini. Tapi mereka masih berharap.

Tapi apa mau dikata hari ini tiba. Saya sendiri sudah pernah memprediksi hal ini, dan sering saya sisipkan ditiap kali kesempatan sesi "curhat". Situasi ini bisa dialami siapa saja, bahkan termasuk saya.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Gelombang pengurangan terjadi lagi untuk yang kesekian kalinya. Per hari ini, info yang diperoleh, WH (3), PRD (8-10), TK (5) belum lagi info yang non official. Di departemen saya sendiri juga ada, tapi skenarionya lain karena itu punya cerita lain dari yang lain.

Info ini jelas jadi pukulan tersendiri bagi mereka yang jadi 'korban'. Mereka sedih, pusing, galaw, bingung harus bagaimana, semua nampak serba mendadak bagi mereka.

Lain dengan mereka, jika di internal saya sendiri situasi ini sudah tergambar. Saya sendiri pun sudah menyampaikan ke internal untuk mempersiapkan waktu itu, karena akan tiba kapan saja. Saya berikan sedikit kesempatan bagi rekan yang mau prepare untuk itu, saya berusaha back up sebisa saya. Walaupun saya sendiri sama tak jelasnya untuk ke depannya. Tapi setidaknya saya masih bisa berbuat sesuatu untuk tim saya walau gak banyak.

Hanya disayangkan, kadep yang tim nya terkena badai ini mereka itu sejak awal gak realistis. Seharusnya sejak awal, mereka diberikan kesempatan untuk 'menyelamatkan' diri, sehingga jika pada waktunya mereka gak kaget dan merasa sudah diberi kesempatan.

Kalau sekarang kondisinya, mereka kan seperti shock diberi tahu keadaannya seperti ini. Seadainya sejak awal mereka diberikan kesempatan untuk mencari batu loncatan. Yang terjadi malah mereka tetap ditekan seperti layaknya keadaan normal.

Tapi balik lagi itu wewenang atau kebijakan masing² kadep untuk mengkondisikan, namun itu tidak dilakukan.

Dari mereka saya punya rekan kerja yang selama ini support dalam bekerja, ada Mr.G dari TK dan Mr.A yang dulu mantan tim saya tapi saya selamatkan ke WH pada gelombang badai sebelumnya, pada kali ini dia kena jatah pengurangan.

Padahal si Mr.G nanti di November akan prosesi lamaran, tapi kondisi ini jelas akan menambah beban pikirannya untuk rencana masa depannya. Cerita lain dari Mr.A yang mana dia istrinya tengah hamil, eh disituasi seperti itu, harus menerima kondisi jadi korban pengurangan.

Masih banyak cerita² yang lain tapi gak bisa semua diakomodir. Saya hanya share mereka yang support saya selama ini. Kabar ini jelas sangat menyedihkan. Saya pun bisa merasakannya tapi tidak bisa berbuat apa² untuk membantu.

Lain dari mereka ada rekan seruangan Mr.K itu juga kena badai dimana kontraknya ekstennya tidak lagi diperpanjang dan opsi menyelamatkannya semua dibatalkan. Padahal dia kondisinya tengah melanjutkan pendidikan, butuh biaya dan juga sedang proses mempersiapkan pernikahan.

Banyak pihak yang terkena dampak badai ini. Jika menilik ke belakang lagi, semua pasti bertanya kenapa semua ini terjadi?

Jawabannya sangatlah mudah, ada pada siapa nahkoda yang membawa kapal ini berlayar. Pernah saya bahas waktu itu, seorang nahkoda yang murni seorang nahkoda lah yang layak mengemudikan kapal, jika dia hanya sekedar supir truk, seahli-ahlinya supir truk itu tetap gak akan cakap mengenali kapal. Bahkan sebangga-bangganya, seyakin-yakinnya, sesumbar-sumbarnya jika bukan orang yang tepat maka kapal yang dibawanya akan karam pada waktunya.


Catatan di atas saya buat sebagai refleksi apa yang terjadi saat itu. Apa yang terjadi dulu ternyata masih sangat relevan saat ini. Bayangkan, apabila si nahkoda ini sadar pada empat tahun yang lalu, saya yakin saat ini keadaanya gak akan seperti ini.

Lalu sekarang bagaimana?

Saya menyarankan untuk diri saya dan rekan setim saya saat ini berjaga-jagalah dan bersiap-siaplah, kapan pun akan tiba waktunya. Jangan sampai waktunya tiba tidak ada yang bisa dilakukan.

Untuk teman² yang menjadi korban, semoga ada jalan terbaik untuk kalian. Semoga lekas mendapatkan tempat yang lebih baik dan punya nahkoda yang lebih layak membawa kapal yang kelak akan kamu tumpangi. -cpr

#onedayonepost
#opini
#postingpribadi
#coratcoret
#badaipengurangan

Posting Komentar

0 Komentar