Kembali Kasus Rusuh Sepakbola: Gresik United VS Deltras Sidoarjo #sampah

Masih belum lupa kasus rusuh sepakbola yang dikenal dengan rusuh Kanjuruhan, eh ini ada lagi kasus sepakbola rusuh (lagi).

Saat kasus Kanjuruhan tahun lalu saya menyalahkan soal suporter yang mentalnya sampah, kala itu banyak yang mengkontra, gak manusiawi dll., Pada saat kasus itu memang polisi ya salah, tapi semua itu berawal dari ulah suporter.


Tapi jelas pasti ada yang gak terima, BLA BLA ....

Mau bagaimana pun, saya tetap memandang rendah suporter kita, mental suporter kita memang seperti itu realitanya.

Ilustrasi suasana kejadian saat rusuh terjadi. Kali ini mau salahkan siapa lagi? Polisi lagi? Lalu suporter koq gak pernah salah? Gambar diambil dari Google.

Soal polisi yang represif tentunya karena ulah mereka juga. Mental tidak siap kalah, kalah karena dicurangi selalu direaksikan dengan sikap² gak terpuji, itulah wajah suporter Indonesia.

Nanti ketika sudah ada korban, baru bermain playing victim. Memang korban² sebenarnya imbas dari efek rusuh, coba jika gak ada rusuh, gak ada reaksi yang negatif atas kekalahan pastinya gak ada ada kerusuhan, itu jelas. Semua dimulai karena ada pemicunya. Siapa lagi kalau bukan oknum² suporter. Saya anggap semua suporter itu mentalnya sama. Percuma kalau berlindung dibalik kata oknum, percuma gak ada yang mau sadar diri.

Kasus kerusuhan yang baru² terjadi ini ketika laga antara Gresik United vs Deltras Sidoarjo. Laga itu digelar pada duel pekan ke-10, Grup 2, Liga 2 pada Minggu, 19 November 2023, yang digelar di kandang Gresik United di Stadion Joko Samudro.

Dalam laga itu hasilnya adalah kemenangan untuk tim tamu, dengan skor 1-2.

Buntut ketidakterimaan tuan rumah yang kalah itu, diwujudkan dengan reaksi yang gak terpuji yang akhirnya berujung rusuh dan polisi akhirnya menggunakan mode anti huru-hara, dimana gas air mata lagi² digunakan. Tentunya ini digunakan ketika situasi tak terkendali.

Polisi huru-hara yang bertugas saat itu pun pada akhirnya terpancing dengan ulah suporter yang seperti ini, dan terjadilah.

Nampak di beberapa video yang beredar, polisi yang nampak emosi dengan menembakan gas air mata ke arah perusuh. Bahkan ada video dimana gas air mata terlontar terlempar sampai keluar stadion hingga ke jalanan umum.

Dalam pertandingan tersebut memang tensinya cukup tinggi, laga diwarnai banjir kartu kuning dan 1 kartu merah.

Buntut kekecewaan suporter tuan rumah terhadap tim kesayangannya inilah yang berakhir ricuh, diawali dengan lemparan² batu. Begitulah informasi yang beredar. Dan ini masuk akal dengan pola kelakuan suporter di Indonesia pada umumnya.

Sampai kapan pun, mau berapa korban pun, ini masalah mental! Jadi dengan kejadian ini, orang makin gak akan pernah melihat soal kasus Kanjuruhan, ulah² suporter yang seperti ini semakin menguatkan kesimpulan, apa yang terjadi ya akibat ulah rekan² mereka sesama suporter. Jadi daripada berkoar-koar menuntut keadilan, lebih baik perbaiki mental² kawan² kalian sesama suporter.

Korban² dan keluarganya buatlah sebuah gerakan anti pada suporter rusuh, karena kematian anggota keluarga kalian ya karena mental rekan² sesama suporter juga.

Maaf jika opini saya agak menyinggung, tapi ini kekesalan saya yang melihat aksi yang sama koq bisa² nya terulang lagi, gak belajar dari pengalaman. Emang suporter Indonesia itu tolol kah?

Jika mengaku tidak, ya silakan buktikan daripada kontra pada opini yang menyudutkan anda. Toh karena realitanya terbukti anda² yang membuat rusuh, anda itu suporter. Kecuali anda di rumah, nonton di rumah sebagai suporter jarak jauh, kalau kalian kecewa ya rusuhlah di rumah sendiri, di keluarga anda sendiri, jangan korbankan orang lain.

Saya masih akan memprediksi ke depan akan ada rusuh lagi dalam sebuah pertandingan. Orang Indonesia itu terkenal 'pemaaf' dan pelupa, lihat saja nanti pasti akan lupa dan terjadi lagi.

🎵🎶🎼 "Itulah suporter Indonesia!" 🎼🎶🎵

Sampai jumpa dipost yang serupa di lain waktu, masih akan mengulang cerita yang sama di lokasi berbeda, dengan tim yang berbeda. Kita tunggu drama berikutnya, "demo keluarga korban menuntut balas."

Sekali lagi bagi yang merasa suporter fanatik dan kelakuannya sama, gak usah baca karena akan menyakiti anda, karena saya gak suka dengan reaksi anda yang gak siap menerima kalah dengan membuat rusuh, siapapun anda, yang jelas anda adalah suporter! -cpr

#onedayonepost
#opini
#postingpribadi
#olahraga
#sepakbolarusuh
#suportermentalkardus

Posting Komentar

0 Komentar