Honda Resmi Memberi Ijin #93 Marc Jajal Ducati Pada Test Pra-Musim Valencia

Soal HRC yang memberikan ijin kepada #93 Marc untuk menjajal Ducati pada test pra-musim usai kejuaraan MotoGP 2023 berakhir pada akhir November 2023 ini, sudah berhembus sejak kepastian Marc Marques meninggalkan Honda.

Namun ketika itu masih belum ada pernyataan resmi, karena masing² masih menghormati situasinya. Soalnya kontrak #93 Marc bersama HRC baru berakhir Desember 2023.

Banyak orang yang membandingkan situasi serupa ketika dulu #46 Valentino Rossi meninggalkan Honda ke Yamaha, Honda tidak mengijinkan #46 Rossi untuk ikut test pra-musim dengan Yamaha sebelum masa kontraknya habis.

Jelas ini situasi yang berbeda. Ketika #93 Marc memutuskan untuk meninggalkan Honda, banyak orang berkomentar dan membandingkan dengan #46 Rossi. Dianggap sebagai tak tahu diri, meninggalkan tim dalam kondisi sedang drop. Banyak fans membandingkan dan menganggap keputusan pribadi #93 Marc sebuah kesalahan besar.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Tapi pada kenyataannya, cara #93 Marc berpisah dengan Honda jauh lebih manis, dibandingkan pendahulunya. Perjalanan manis selama 11 tahun punya kesan yang baik, sehingga apa yang terjadi diakhir cerita juga punya kesan yang (+).

Jika mau membanding-bandingkan, ini saatnya. Kenapa #93 Marc bisa keluar baik² sedangkan #46 Rossi tidak bisa?

Itu karena #93 Marc sebenarnya gak punya masalah dengan Honda. Sedangkan #46 Rossi punya masalah ketidaksesuaian pahaman dengan manajemen Honda itu sendiri. Menurut saya, pendekatan #93 Marc lebih baik dibandingkan pendahulunya. Ini bisa dikatakan sebagai hubungan romansa dua insan kekasih.

Apabila hubungannya baik² pastilah ketika berpisah juga baik². Walaupun dalam perpisahan jarang yang hubungannya baik² ketika berpisah.

Situasi sebaliknya ketika beberapa waktu lalu, hubungan Ducati dan Honda, ketika #99 Lorenzo akan berpindah tim dari Ducati ke Honda, Ducati kala itu mengijinkan #99 Lorenzo mengetes motor barunya yang akan dipakai dimusim depan. Hal yang berbeda ketika Yamaha tidak mengijinkan #99 Lorenzo test dengan Ducati ketika perpindahan dari Yamaha ke Ducati.

Semua ini kembali kepada kebijakan manajemen masing² dan hubungan baik antara rider dan tim, serta hubungan antara tim satu dan lainnya.


Kembali ke soal membanding-bandingkan, terkadang fans suka memperkeruh keadaan. Biasanya adalah fans militan sering melakukannya.

Saya sendiri di sini hanya menunjukan bahwa apapun keputusan rider kita tidak bisa ikut campur dan berasumsi. Karena target seorang rider ya hanya mereka yang memahami, segala pertimbangan pasti sudah dipikir matang², resiko dan segala relasi kedepannya pasti sudah dipikirkan matang. Termasuk #46 Rossi yang pada akhirnya hubungannya gak akan pernah baik dengan Honda, karena keduanya punya prinsip masing².

Lalu siapa yang salah? Menurut saya dalam hal ini biarlah jadi keputusan mereka masing², dan lebih baik gak usah lagi menyinggung hal ini. Tapi jika fans fanatik masih membandingkan hal ini, pastinya hal ini akan diangkat lagi, bagaimana cara mu menjalin hubungan baik dengan sebuah tim.

#26 Pedrosa justru beranggapan lain, dia malah justru terkejut dengan sikap Honda, dan menilai Honda sudah tidak saklek lagi. Tapi kalau saya sih berpendapat lain. Honda masih tetaplah Honda, itulah Honda. Ini adalah soal hubungan baik diantara pihak yang berhubungan satu sama lain.

Apabila hubungan Honda dan Ducati tidak baik tentunya Honda pun enggan jika rider-nya yang masih dalam masa kontrak resmi menjajal motor brand lainnya yang hubungannya tidak baik, itu jelas sekali.

Jadi ini bukan soal Honda berubah melunak atau apapun itu. Honda tetaplah Honda, dimana setiap pabrikan punya caranya sendiri dalam mengelola manajemennya.


Kita lihat saja diakhir November 2023 nanti bagaimana kira² first impression #93 Marc dengan Ducati. -cpr

#onedayonepost
#opini
#olahraga
#umum

Posting Komentar

0 Komentar