Hubungan #93 Marc dan HRC Akhirnya Usai

Akhirnya tiba juga waktunya, rumor yang berhembus sejak #93 Marc mulai kembali berkompetisi, ketika dia sembuh dari cideranya dan berusaha kompetitif. Namun ternyata tunggangannya RC213V tidak mampu mengimbanginya, kemampuan mesin RC Honda tak kunjung mengalami perkembangan (+).

Marc nampak berusaha maksimal dengan kondisi yang ada, Marc selalu berusaha 100% lebih mengendarai motornya yang gak maksimal, hingga berimbas dia nyaris cidera kembali. Jika dia tidak melakukan itu dia tidak pernah tahu batas maksimal motornya.

Ketika Marc sudah mendapatkan informasi itu, Marc nampaknya sadar bahwa Honda harus berbenah. Namun apa daya perubahan demi perubahan yang dinanti tak kunjung ditemukan.

Sampai pada persiapan tunggangan 2024, Marc pun menjajalnya dan hasilnya tidak ada perubahan berarti, disitulah Marc sadar harus mengambil keputusan, leave or stay.

Pada akhirnya Marc memutuskan untuk leave pada 06-10-2023 yang lalu. Meski rumor hengkangnya Marc sudah lama santer dibahas, tetap saja banyak orang yang kaget.

Ilustrasi, Marc masih bersama Honda RC213V. Gambar diambil dari Google

Kalau menurut pendapat saya, kekagetan orang berpikir bahwa Marc akan memilih tetap stay, karena begitu baiknya jasa Honda kepadanya. Marc pun jadi satu² nya rider MotoGP yang digaji fantastis. Banyak rider yang menyayangkan keputusan Marc meninggalkan Honda.

Marc memutuskan meninggalkan Honda karena dia butuh tunggangan yang kompetitif, karena target dia adalah juara dunia lagi, bersama Honda atau dengan motor lain. Ketika Honda sudah tak mungkin, saat ini yang paling mungkin adalah berusaha dengan Ducati, meskipun dia hanya dapat motor bekas (bukan spek pabrikan terbaru).

Marc sadar bahwa saat ini hanya Ducati yang punya kestabilan disemua aspek dan Marc mampu menilai banyak rider dengan motor lawas mampu bersaing dengan motor² pabrikan. Dia pastinya berkaca pada kemampuan dan keyakinannya, dia membawa motor yang gak sempurna (RC212V) saja mampu merepotkan rider lain, apalagi jika dapat motor yang seimbang.

Banyak yang meyanyangkan keputusan Marc ini, bahkan memandang sinis kepada Marc. Tapi saya berpendapat lain, saya justru mendukung keputusannya.

Mayoritas yang menyayangkan adalah para haters Marc yang gak sedikit, rata² adalah fans VR46. Ada juga fans militan Honda. Rider² yang terlibat persaingan dengan Marc pasti menyayangkan keputusan ini, karena jelas mereka akan dapat kesulitan bersaing dengan Baby Alien.

Bahkan banyak yang membandingkan dengan VR46 yang hengkang dari Honda justru ketika berada dipuncak, bukan saat Honda tengah sekarat.

Tapi para fans VR46 tidak sadar, hubungan VR46 dan Honda tidak baik setelahnya, bahkan mereka tampak 'bermusuhan', karena VR46 keluar dari Honda karena gak sesuai dengan caranya. Sedangkan yang dialami Marc berbeda, Honda dan Marc pisah dengan cara terbaiknya. Hubungan Marc dan Honda itu bak pasangan kekasih yang pisah dengan cara terbaik mereka.

Wajar saja mereka menyayangkan hal tersebut, karena mereka gak punya target pribadi yang ingin dicapai, mereka hanya penonton. Marc punya target pribadi, dia menyadari usianya tidaklah muda lagi, banyak rider muda yang ada dibelakangnya. Jika dia tidak mengejar targetnya disisa usia produktifnya sebagai rider reguler, maka waktu yang ada sangatlah sia².

Juara dunia 2024 masih bisa diraih jika Marc memutuskan meninggalkan Honda, tujuan Marc adalah juara dunia dengan apapun motornya, tidak melihat apa itu brandnya, apa yang mungkin membuatnya juara dunia pasti akan dia ambil untuk saat ini, karena itulah waktu yang tersisa.

Saat ini targetnya jelas melampaui apa yang tidak bisa dicapai oleh VR46, dia mau menunjukan bahwa dia mampu melampaui rider yang pernah diidolainya dulu. Jika itu tercapai, maka penonton tetaplah hanya penonton karena data dan faktanya bisa dibuktikan.

Sekali lagi, kondisi Marc dan VR46 saat berpisah dengan Honda berbeda. Nyatanya ketika VR46 tak mampu juara lagi dengan Yamaha, dia toh meninggalkan Yamaha, pindah ke Ducati saat Ducati tak sesempurna sekarang.

Nyatanya, VR46 gak bisa toh meraih juara dunia dengan Ducati, dia hanya mampu melampaui rekan setimnya Hayden saja. Walaupun Ducati terbaik ya diraih oleh capaian beliau ini. Tapi balik lagi, ketika mereka meributkan soal beda VR46 ketika meninggalkan Honda dengan Marc yang meninggalkan Honda saat sedang terpuruk itu beda case.

Jadi berhentilah membanding-bandingkan, urusi saja urusan masing², karena target Marc adalah menjadi juara dunia lagi, dengan motor apapun, Honda kah, Ducati kah, KTM kah, atau mungkin Aprilia kah?

Saya gak menyebut Yamaha, karena mesinnya berbeda sehingga saya gak memasukannya ke dalam list tersebut, karena karakternya pasti berbeda.

Sekali lagi, apapun keputusannya, itu yang terbaik. Jika pun setelah tujuannya tercapai Marc kembali ke Honda dan membawa kembali kedigjayaan Honda, itu keputusan yang sangat manis menutup karirnya bersama Honda dan menjadi legenda.

Kita lihat nanti bagaimana Marc di atas mesin Ducati lawas selisih setahun dengan Ducati pabrikan, bagaimana performanya, jika lebih baik, tentunya ini jadi catatan karir tersendiri.

Yang jelas saat ini Marc butuh juara dunia dengan motor apapun itu. Caiyo Marc, saya menunggu tontonan mu merajai semua sirkuit dan kembali ke podium puncak MotoGP, mengajarkan para rider muda bahwa balapan sesungguhnya MotoGP adalah bukan balapan cengeng seperti saat ini, yang terlalu banyak mengeluh ketika diovertacking. -cpr

#onedayonepost
#opini
#motogp
#olahraga
#umum

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Satu hal lagi yang menjadikan pembeda hubungan #93 Mar dan Honda jika dibandingkan dengan VR46, Marc masih diperkenankan menjajal motor barunya sebelum kontrak berakhir, berbeda dengan Rossi yang harus lewat tahun ketika kepindahannya dulu.

    Itu artinya hubungan Marc jauh lebih baik daripada Rossi. Rossi keluar karena ketidakcocokan, bukan karena mau sombong meninggalkan pabrikan yang tengah jaya ke pabrikan medioker dulu.

    Jadi gak bisa dibandingkan kondisi keduanya.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6