Akhir pekan menjelang akhir Juni 2023 ini saya kembali memutuskan untuk ngecamp (lagi), kali ini adalah edisi #3. Bedanya kali ini saya akan "solo camp".
Alasan pertama karena ingin menguji atau review tenda yang baru saya beli beberapa waktu lalu dan juga sekalian nyobain lokasi camp yang lain, yang baru belum pernah didatangi.
Baca juga: Tenda for Dry Camp: UrbanWave Made ini China
Pas Minggu akhir pekan yang lalu sebenarnya saya habis realisasi camp edisi #2 bersama teman² kerja, ya tim Quantum Camp 17+. Ya itu dia saya menandai grup camp ini yang kebetulan selama pelaksanaan camp selalu jatuh pada tanggal 17 tiap bulan.
Oleh karena kali ini saya camp sendiri, jadi barang bawaan yang saya bawa ya tidak banyak. Barang bawaan tambahan yang saya sewa itu sbb.:
Ilustrasi, gambar diambil dari Google
✓ Terpal 3x4 1 set
✓ Matras 3 set
✓ Sleeping bag 1 *sbg bantal tidur
✓ Kompor *ini pinjam dari teman Mr. Kris
Untuk barang² sewaan ini saya dibantu Mr. Onay untuk pengadaannya, di tempat langganan sewa biasanya.
Perabotan yang saya bawa sendiri, ada tenda otomatis, meja, kursi lipat, sleeping bag, kasur kursi, box coffee-tea & ransum, kabel, galon, pan wajan + panci.
Btw, tujuan camp #3 ini kemana si?
Karena ini adalah solo camp pertama dan edisi camp #3, saya pilih untuk eksplor lokasi camp terdekat dengan lokasi saya Pandaan.
Dipilih adalah Alas Veenuz yang berlokasi di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Jika ditarik jarak dari lokasi start saya Pandaan, butuh 13 km jarak yang harus ditempuh.
Tempat camp ini merupakan tempat baru yang didirikan pada Mei 2022 yang lalu. Tempat camp ini dikelola secara modern dengan tetap tidak meninggalkan konsep natural camp. Karena itu saya ingin mencobanya dan sekalian saya mau habiskan waktu menikmati suasana alam pegunungan, sendiri. Ini salah¹ bentuk pelatihan untuk masa depan.
Start sepulang kantor, jam 2an lah saya meluncur ke TKP, sampai TKP itu jam 3an menjelang /4 sore. Yang terjadi apa?
Sampai lokasi ditanya, "apakah sudah booking?"
Ya saya jawab, "Belum."
"Maaf mas, sudah full booking, sudah penuh. Kalau bisa booking dulu via website. Coba saja ke Alas Pelangi!"
Wah langsung kuciwa dong, bingung mau camp dimana coba, mana sudah persiapan. Langsung deh menuju ke Alas Pelangi, lokasinya gak jauh dari sini. Sampai sana, ke loket tiket, hasilnya sama, full booking sudah penuh juga. #hadeuh
Langsung panik dong, mau kemana ini, ngecamp dimana, masa iya pulang. Akhirnya tanpa berpikir panjang, sewaktu berangkat tadi, lihat kiri jalan habis tikungan tajam ada sebuah bumi perkemahan rohani Kristen. Hmm, kayanya perlu dicoba deh, pokoknya kalau itu gagal ya sudah, pulang.
Akhirnya bisa deh ngecamp di sana, walau awalnya sempet ragu, karena lokasinya sepi sekali, tapi gimana sudah masuk dan sudah bayar tiket juga, masa iya pulang gara² penakut, laki² macam apa itu. Jadi saya putuskan ngecamp sendirian di sana.
Catatan soal camp #3 saya berikan link tautannya di atas.
Gara² gagal ngecamp ini akhirnya saya memblacklist bumper ini, dan saya tidak akan mencoba untuk camp di sini. Sekali kecewa ditolak, akan saya ingat terus dan saya gak akan datang ke sana sebagai tujuan camp #coretdaftar
Ya segitu saja deh cerita gagal camp yang sesuai rencana. Dari sini saya belajar, bahwa rencana Tuhan lebih baik daripada rencana manusia, 2x dibuat gagal, dan akhirnya dapat yang nyaman dan baik. Mungkin ini berhubungan dengan jalan hidup juga, 2x gagal, pertama ketemu batu, kedua ketemu penipu/ PHP, semoga yang jalan Nya itu yang lebih benar.
Sampai jumpa dicatatan ngecamp lainnya, nyobain area camp lainnya di sekitaran Jawa Timur atau luar provinsi. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6