#3 Solo Camp: Bumi Perkemahan Advent Mahanaim

Tujuan solo camp pertama dan tujuan camp ketiga kali ini sebenarnya diluar rencana, tujuan utama yang saya tuju adalah Alas Veenuz Camp, tapi ternyata ketika sampai sana, full book, dan harus booking dulu, gak bisa on the spot.

Akhirnya saya merubah tujuan, lokasi second choisce, camp terdekat di daerah situ ada Alas Pelangi Camp, saya ke sana dan ternyata sama, harus booking dulu dan saat itu di sana juga full.

Alhasil bingung dong, mau kemana lagi?

Pas perjalanan menuju tujuan pertama itu saya melihat di kiri jalan ada sebuah bumi perkemahan yang berbau rohani.

Akhirnya saya putuskan untuk ngecamp di sana. Tanpa tahu profil tempat camp itu, saya langsung putar balik dan menuju tempat itu, walau harus memutar karena jalanan perboden, padahal tinggal sak-gasan sampai, tapi harus memutar melintasi bumper Pinus Jungle Camp.

Nama resminya adalah Bumi Perkemahan Advent Mahanaim. Lokasi pastinya beralamat di Jl. Raya Tanjung Arum, Sumber Wekas, Lumbangrejo, Kec. Prigen, Pasuruan, Jawa Timur 67157.

Icon bumper ini, tembok batu 10 perintah Allah. Bumper rohani, cocok buat yang mau ibadah padang di sini rekomendasi sih.

Jadi bumper ini masih masuk wilayah Pasuruan, Jawa Timur ya memang dekat perbatasan dengan wilayah Mojokerto.

Mencari tempat ini mudah, ada di GMaps koq. Patokannya itu habis tikungan nukik ke atas, beberapa kilometer kiri jalan ada plangnya besar, Bumi Perkemahan Advent Mahanaim. Tinggal masuk dengan jalanan menanjak.

Jangan bingung, lokasi bumpernya ada di tanah luas di belakang, jadi dari gerbang tadi masih jalan beberapa meter lagi ke dalam.

Jadi ini adalah bumi perkemahan rohani sebenarnya. Tempatnya asri, sejuk dengan rindangnya pepohonan, bukan pinus sih. Di sini ada beberapa sektor area camp, dan tersedia kamar mandi yang cukup banyak.

Di sini terdapat beberapa area camp, saya ini menempati area #2 atau sektor 2, view nya enak, karena bisa melihat rerimbunan perbukitan hijau, sisi sebelah kiri arah depan tenda saya itu pemandangan city light.

Itu view sektor #2 dan zona #3 yang agak kecil menyempit di apit parit kecil dan sektor #2.

Spot yang oke sih ya di tempat saya mendirikan tenda atau di sisi parit kecil, itu view-nya ke arah city light, kalau malam bagus, tapi sekarang ketutupan bangunan, jadi agak terhalang.

Oh ya, berikut ini beberapa poin yang menurut saya (+) dan bisa memilih tempat camp ini untuk RO kembali ke sini,  sbb.:
✓ Colokan listrik tersedia banyak slotnya, dan jelas. Yakni ada ditiap tiang² lampu. Smartphone saya dua² nya aman dari lowbet, walau gak bisa penuh keduanya tapi saya bisa ngeblog dengan adanya pasokan listrik.


✓ Lampu malam menyala, jadi lampu ini mulai menyala selepas magrib, menjelang jam 6 sore, ini sih yang saya alami. Menjelang jam 6 pagi lampu sudah dimatikan.

✓ Toilet dan kamar mandi slotnya banyak, terpisah antara pria dan wanita, pisahnya agak berjauhan. Jumlah slotnya sama² banyak walau ya agak terbuka atasnya jadi open top gitu.

Difoto yang sisi kiri itu toilet cewe dan yang agak jauh itu toilet cowo nya, terpisah jauh, mungkin bukan muhrim kali ya.

Di area lain juga terdapat kamar mandi, jadi luas area camp nya.

✓ Saya jumpai ini sih minim serangga, tapi katanya sih banyak semut dan rayap (dulu), kata pengunjung camp ini yang langganan ke sini. Tapi saya gak menjumpai serangga yang mengganggu. Adapun semut hutan, semut besar juga sempet saya lihat di atap tenda saya, cuma pagi sudah hilang, belalang juga ada semalam, tapi masih belum membuat saya tidak nyaman, jadi masih oke.

✓ Sunyi dan sepi, tenang untuk yang sedang mencari dan berlatih menyendiri.

✓ Udaranya relatif sejuk, jadi jam 5 sore saja sudah mulai terasa sejuk, memang tidak sedingin Bumper Bedengan, Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jika dibandingkan dengan di Bukit Sempu Paralayang, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur di sini lebih sejuk sih.


✓ Area camp relatif datar dan minum batu, full rumput ketika saya visit kali ini.

✓ Area parkir luas.


✓ Sinyal aman terjamin, jadi gak usah khawatir kehilangan sinyal. Apalagi kehilangan kepercayaan, aman wes pokoke..

✓ Lokasi camp eksklusif, karena ada gerbang pintunya yang always tertutup. Jadi kalau gak ada penjaga dikira area camp clossed.

Untung pas datang lagi ada penjaganya di depan, jadi bisa langsung masuk.

✓ Tempat sampah banyak tersedia di area camp.

✓ Banyak tempat duduk² buat santai².


✓ Sebenarnya ini tempat camp rohani, jadi buat yang mau retret atau rekoleksi bergaya camp bisa memilih tempat ini.

✓ Jika memilih sektor 2, jarak antara area camp dan parkir mobil gak terlalu jauh, itu jadi kelebihan yang saya suka sih.




✓ Bagi pembenci asap rokok di sini aman, karena di sini area bebas rokok ternyata.


Hal yang dianggap (-) dari camp ini? Hmm apa ya, coba tak pikir² dan lihat ya. Oh ya ada sih sedikit, tapi ini bisa jadi selera tiap camper man & girl beda² pendapat, sbb.:
(-) toilet dan kamar mandi yang open top, jadi kurang privasi gitu.

(-) area camp cenderung sepi, akses masuk ke lokasi camp lumayan jauh dari gerbang utama depan. Jadi kalau pas ke sini dan lagi sepi, ya suasananya sepi sekali kaya yang saya alami ini. Buat yang penakut sih bisa mbalik pulang. Padahal sih biasa saja, kalau yang no problem dengan 'takut', aman lah.

(-) seperti ada nyamuk tapi gak tau, gak keliatan nyamuknya kecil tapi menggigit, gak begitu banyak tapi 2x camp, baru ini saya agak 'terganggu' dengan nyamuk. Untung saja kali ini saya tidur di dalam tenda yang sudah ada ram kelambunya, mudah²an aman ntar malam.

(-) tidak ada yang jual²an sehingga diharapkan ke sini dengan ransum memadai, supaya gak ribet bolak-balik keluar, walaupun keluar masih bisa diakses karena gak begitu jauh jika mau cari keramaian.

(-) bagi perokok agak sulit di sini area bebas rokok lho.

(-) usahakan selalu pakai sandal, karena dulu rumput di sini itu, ada rumput duri, kena kaki lumayan. Lalu tenda itu usahakan ada alasnya, minimal terpal supaya gak bolong tenda kalian.

(-) banyak lalat lho kalau agak siangan, lumayan sih ganggunya, terutama untuk makanan yang terbuka.




Oh ya, lupa saya infokan tadi di atas. Biaya ngecamp di sini itu adalah Rp 20.000,- per orang. Parkir mobil sih sudah include katanya. Ya ketika saya datang saya hanya bayar segitu sih.

Saya menikmati ngecamp di sini, enak sih nanti kalau sudah punya partner yang sefrekuensi, bisa ngecamp couple, jadi #couplecamp.

Awal masuk area camp ini sempet ragu juga, karena hanya saya sendiri. Kata penjaganya itu ada yang sudah menginap sejak semalam, pas saya masuk dan melihat sekeliling koq sepi, sempet gak yakin juga, tapi akhirnya dibulatkanlah tekad dan nekad.

Pas lihat ada satu tenda berdiri, langsung yakin, okelah berarti tempat ini 'aman'. Jadi langsung milih tempat strategis, yakni dekat colokan listrik dan di bawah lampu supaya ada bantuan cahaya ketika malam.

Hawanya di sini sejuk, menjelang magrib sudah terasa sejuknya dan tadinya saya lepas sweeter eh ternyata dingin, jadi ya tak pakai lagi.

Sempet live IG ketika mendirikan tenda, namun sayang rekamannya 'hilang'.  Baru pas malam saat menyiapkan makan malam sempet live IG lagi dan berhasil menyimpan dokumentasinya. Link nya bisa diklik di sini. Sedangkan saat malamnya, linknya bisa dilihat di sini.

Gak lama yang punya tenda kosong tadi pulang, ternyata mereka couple dari Surabaya yang punya hobi ngecamp juga, banyak tempat sudah mereka jelajahi, Minggu lalu mereka habis dari Bedengan, Dau, Kabupaten Malang.

Akhirnya ya semakin nyaman saya di sini dan memang tempatnya enak, nyaman dan ekslusif, tenang deh rasanya, malam ini saya bisa nikmati dengan damai.


Kalau di sini gak bisa tidur di luar tenda, soalnya banyak rontokan dedaunan dan serangganya lumayan banyak ternyata di luar, ada belalang, semut, dan serangga malam lainnya. Di dalam tenda ini nyaman, nyamuk gak bisa masuk, ya asal dari sore tenda sudah tertutup rapat dan jangan dibuka ngeblak.

Tapi kalau serangga yang kecil, seperti serangga yang suka bikin gatal itu bisa masuk, mereka masuk dari atas. Jadi, tenda ini gak cocok untuk daerah dengan serangga yang lebih kecil dari ram nyamuk.

Di luar cuma terdengar guguran daun jatuh mengenai tenda, dan suara serangga yang nabrak tenda. Pas tidur saya lihat juga ada semut ukuran besar ada di atas langit² tenda, dibagian otomatis bukaan tenda. Hmm besok pas bongkar tenda harus teliti untuk basmi jangan sampai mereka ikut terbawa saat dipacking. 

Jam 23 saya baru siap² untuk tidur, habis nyantuy, gitaran malam, dengerin musik instrumen saat teduh, ngedrip Vietnam dan beberapa sloki anggur bening, joss gandhos lah.

Ini pertama kali tenda yang baru beli saya gunakan dan tidur di dalamnya, mudah²an serangga² dari luar gak bisa masuk menerobos ke dalam. Serangga besar aman, tapi yang kecil² ternyata bisa masuk lho.


Saya ini agak gatel² entah ini karena pengaruh dingin atau karena serangga. Ingin ganti celana pendek tapi takutnya kedinginan pas malam.

Tapi sekitaran jam 23 ini tidak begitu dingin banget, ya gak tahu kalau diluar tenda ya, tapi di dalam tenda ini cukup hangat sih, suhu di luar tercatat 21°C sih.

Menjelang malam hingga pagi suhunya 19°C, pagi hari saya bangun jam 5 pagi, suasana masih gelap, mulai ada semburat cahaya itu sekitar jam 5:15an.


Bagaimana tidur semalam, ada gangguan² atau hal mengganggu?

Owh tidak ada, aman dan damai. Hawa dinginnya masih okelah, so so, gak terlalu dingin dan gak panas juga, pas banget deh.

Mimpi apa? Tidak ada mimpi, satu yang gak buat nyenyak adalah keras, gak senyenyak tidur dikursi lipat kesayangan saya, di sana lebih empuk dan nyaman, walaupun saya bawa matras kursi lipat sebagai alas tidur di dalam tenda ternyata tak ngefek. Sepertinya harus beli kasur angin deh, supaya bisa nyenyak tidurnya.

Awalnya sempet mikir aneh² ya, wah malam ini tidur pasti mimpi aneh², owh nyatanya tidak tuh, aman.

Kamar mandi saja yang sepi dan ya buat yang penakut pasti gak bisa deh, untungnya ya saya masih berani, ya walau gak tau ada apa, tapi namanya tempat sepi, jadi ya agak gimana gitu.

Ransum pagi ini, nyeduh teh pahit dan roti panggang

Untuk kepraktisan, bisa beli Sari Roti sandwich ini, diberi mentega terus dipanggang begini, santap selagi hangat, krenyes², mantab deh, sambil ngeteh atau ngopi #josss

Pagi selepas jam 6 saya mulai siap² untuk buat cemilan pagi, sebelum nanti buat makan pagi, sebelum pulang kita isi perut dulu.

Matahari pagi mengintip dari celah ranting dan dedaunan pohon.

Ditemani suara kicau burung, pemandangan hijau hijau rimbun bukit lembah, ditemani instrumen lagu teduh pagi, #josss sambil ngeteh #sempurna


Sisi kiri tenda saya itu arah matahari terbit, jadi dinginnya pagi ditemani hangat matahari pagi, mantabs deh, bisa RO ke sini lagi di lokasi ini.

Pagi ini saya ditemani aktivitas dari tenda sebelah, dengan suara tawa keceriaan dari pasangan sefrekuensi yang menikmati masa pacaran selepas menikah, keliling camp berdua. Ya ikut merasakan, ya cari partner yang seklik itu baik.

Sambil menunggu waktu makan, saya habiskan waktu seperti layaknya hari Minggu, yakni nonton film kartun, untungnya sinyal di sini bagus, jadi bisa nonton YouTube.

Jam /10 saya siap² untuk buat sarapan pagi, menunya yakni bubur instan kuah soto, mie oven Mayora rasa mi goreng sultan dan saya dapat rejeki dari tetangga tenda sebelah, couple camp yang saya ceritakan tadi, ya lumayan buat lauk sarapan #berbagi.


Jam 10:10 saya siap santap, masuk tenda dan menyantap sarapan pagi, uenake polll #josstenan.


Habis makan ya duduk sebath di dalam tenda, sambil tak buka jendela lainnya supaya angin segar masuk, saya mau menikmati pagi hingga siang di sini sebelum akhirnya nanti saya pulang.


Tempat camp ini buat saya si paling nyaman, ya untuk saat ini, untuk solocamp ini cocok sih, beneran deh, nyaman sekali dan tenang. Yang butuh waktu teduh, sendiri dan 'menyatu dengan alam' di sini tempatnya.


Sempet tidur siang sebentar, jam 13:00 mulai nyicil unloading tenda dan segara periperalnya, tahapan yang dilakukan sbb.:
✓ Kotak ransum dibenahi dan dimasukan ke kotaknya. Sebelumnya tentunya bilas² dan cuci² perabot dulu.

✓ Ringkesin meja lipat.

✓ Ringkesin galon, alat masak panci dll.

✓ Ringkesin sleeping bag, kasur tidur, matras, gitar dan semua yang ada di dalam tenda kosongkan, ringkesin dan masukan ke dalam mobil.

✓ Cek sekeliling tenda, lihat serangga, debu, pasir dan kotoran, kebas dulu sampai bersih, pastikan tidak ada serangga yang ikut ketika tenda dibungkus. Setelah aman, lipat tenda untuk diringkes ke dalam tasnya.

✓ Lipat alas tenda.

✓ Lipat kursi lipat untuk masukan ke mobil. Selesai.


Sekitar jam 2an saya memutuskan untuk kembali pulang, itu pun karena terasa gerimis. Kursi lipat saya bungkus terakhir karena saya masih asyik duduk menikmati suasana asri pegunungan. Karena gerimis saya putuskan untuk pulang.


Sebagai oleh² saya foto gerbang saat saya mau keluar meninggalkan lokasi bumper. Semoga saya bisa kembali ke sini lagi lain waktu.

Segitu saja cerita solo camp saya kali ini. Saya akan lanjutkan tujuan area camp lainnya untuk saya coba. Untuk saat ini, dua lokasi camp yang kemarin sempet jadi tujuan camp tapi gagal karena harus booking dulu tidak bisa on the spot saya blacklist, tidak akan saya masukan ke dalam rencana camp saya selanjutnya.

Akhirnya saya tutup solo camp #1 dan nge-camp #3 pada 24-25 Juni 2023, semua catatan dan kenangan ada di sini. Hanya kenangan yang saya tinggal, sampah² semua saya sudah masukan plastik dan saya buang ke tempat sampah yang ada.

Sekedar rekomendasi penutup, kalau mau nge-camp lebih baik cari area camp yang terbuka kapan saja dan tidak ada open² bookingan, kalau ngebooking kaya gitu berasa lagi main MiChat. So, happy camping with family or with someone who is glazed frequency -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar