Penerimaan Vaksin Booster ke-2 (Vaksin Covid19 ke-4)

Akhirnya saya beruntung bisa dapat vaksin booster ke-2 duluan, ya ketika banyak orang belum dapat, bisa dapat duluan. Karena jujur saja ketika nanti 'wayahe' itu tahu sendiri ramai, antre, dan itu sangat² buang waktu.

Pas kebetulan ada info orang dalam, dan bisa dan memang diperbolehkan dan kebetulan saya bekerja di perusahaan farmasi, makanya bisa dapat, tentunya dengan surat pengantar. Case yang sama terjadi dulu saat pemberian booster ke-1 beberapa waktu lalu.

Ketika yang lain pada sibuk antre saya dan teman² seruangan sudah gak perlu ribet atur waktu buat antre.

Karena kebetulan perusahaan dimana saya bekerja ini dipimpin oleh orang yang 'gopoan' jadi semua seperti dipaksa untuk booster, sampai dioprak-oprak oleh pimpinan tertinggi ini. Berdasarkan pengalaman itu, bagi karyawan lain seperti ada trauma tersendiri.

Nah ketika penerimaan Vaksin booster ke-2 ini, saya share juga ke temen² lain bagi siapa yang mau, mereka itu seperti menyalahkan. Menyalahkan orang² seperti saya yang ingin duluan dapat. Karena begini ketika kita² ini sudah dapat, mereka takut nanti semua karyawan dipksakan suruh vaksin booster ke-2 juga dan akhirnya jadi 'gopo' seperti pada booster ke-1.

Tapi saya gak ambil pusing mendapatkan 'catatan negatif' dari mereka yang trauma merasa "dipaksa vaksin" itu. Itu bukan urusan saya, saya vaksin untuk kebutuhan pribadi saya, kebetulan gratis dan saya gak perlu antri, dan saya punya kesempatan ya saya lakukan.

Jika masalahnya soal share informasi, oke saya gak akan share apapun, saya akan diam² saja untuk kalangan sendiri. Bagi yang mau ya saya beri tahu bagi yang gak mau ya bukan urusan saya.

Ya itu share sedikit soal serba-serbi vaksin booster ke-2 di intern saya sih, soal omongan² ini itu. Intermesso sedikit lah ya, mengenai situasi yang ada di tempat saya mengenai pandangan orang² terkait vaksin booster, masih saja ada yang apatis soal vaksin. Padahal jelas penerimaan Vaksin ini sangat membantu mengurangi dampak keparahan dari Covid19 yang menyerang sejak akhir 2019 yang lalu.


Di pertengahan September 2022 ini saya dapat brosur edaran melalui WhatsApp, soal informasi pemberian vaksinasi booster ke-2, vaksin yang diberikan kalau gak salah adalah Pfizer.

Berdasarkan informasi itulah saya memutuskan untuk lebih dulu melakukan vaksinasi booster ke-2, lebih cepat lebih baik.

Informasinya ini diprioritaskan untuk nakes sebenarnya, tetapi dari brosur online ini, calon penerima vaksin diharapkan membawa STR/ surat keterangan kerja dari instansi. Itu kenapa saya membawa surat keterangan dari perusahaan, kebetulan perusahaan saya ini bergerak di industri farmasi.

Informasi ini kebetulan diberikan oleh mantan karyawan dimana saya bekerja, dulu dia adalah bagian kesehatan, dan sekarang sudah pindah, tetapi komunikasi masih terjalin baik. Karena kita butuh informasi² cepat dan aksesibilitas informasi orang dalam sangat diperlukan.

Jumat, 23 September 2022 ini saya dan rekan seruangan yang mau divaksin booster ke-2 lebih dulu mendaftarkan, dan kita dibuatkan surat pengantar dari HRD.

Sampai di Puskemas Pandaan, ya langsung ke bagian vaksinasi. Di sana sepi gak ada orang yang datang untuk vaksin, setidaknya saat kita lagi mendaftar mau vaksin tidak ada orang lain yang ikut pemberian vaksin.

Datang, lalu bertemu dengan petugas pendaftaran, di sana ditanyakan maksud dan tujuannya dan disampaikan soal vaksinasi booster ini.

Kemudian kita didata dan diberikan kartu vaksinasi manual, karena tiket vaksinasi dari aplikasi pedulindungi.id belum keluar, sehingga untuk sertifikat vaksin baru akan keluar nanti.

Bagian pendaftaran itu sebelah kanan dari bilik vaksin yang terlihat di gambar ini, untuk vaksinasi hanya dilindungi bilik ini.

Setelah didata kita lanjut geser ke bagian vaksin. Prosesnya sangatlah cepat bahkan tidak sampai semenit sudah selesai suntiknya.

Perlu diketahui vaksinasi booster ke-2 ini hanya 1/2 dosis saja, menggunakan vaksinasi dari Pfizer.


Bagaimana efeknya setelah vaksinasi 'singkat' ini?

Efeknya ya hanya 'kemeng' saja di bagian lengan kiri. Suntiknya juga sangat cepat, tidak terasa malah si dosis obat masuk ke lengan, karena saking sedikitnya kali ya, beda dengan vaksin booster ke-1 dengan Moderna.


Efek setelahnya tidak ada, ya biasa saja sih, gak ada gejala² aneh yang dirasakan. Berbeda dengan vaksinasi awal² dulu. Ya karena mungkin tubuh sudah terbiasa juga menghadapi virus serupa ini, jadinya sudah lebih bisa menyesuaikan.


Entah apakah vaksinasi booster ke-2 ini nantinya akan ramai dan jadi wajib juga? Belum tahu juga , tinggal kita ikuti perkembangannya ke depan bagaimana.

Tapi seharusnya sih kalau sudah ada informasi jalan mudah seperti ini harusnya ya ikut saja vaksinasi, apa susahnya, toh juga gratis. Cuma ya balik lagi pilihan orang beragam, biarkan saja lah itu dikembalikan ke masing² orang.

Segitu saja sharing dari saya soal vaksinasi booster ke-2 kali ini. Urusan omongan orang mari kita lihat saja gimana nanti, gak usah ambil pusing, oke! -cpr-


Posting Komentar

0 Komentar