Terkait vaksin covid19 booster yang diberikan beberapa bulan setelah penerimaan vaksin periode awal jadi ambigu menurut saya. Ambigu dimana ya? Ambigu disoal siapa penerima vaksin booster ini? Apakah kita rakyat biasa bisa, atau hanya orang tertentu, atau hanya nakes dan tenaga pendukung kesehatan?
Sebenarnya menurut himbauan dari Kementrian Kesehatan, vaksin booster ini diberikan untuk mereka yang menyandang tugas sebagai nakes (tenaga kesehatan).
Himbauan ini sebenarnya memastikan tidak ada ambigu bahwa vaksin booster hanya untuk booster nakes dan publik yang belum menerima vaksin sebelumnya. Namun di lapangan, kuota untuk vaksin booster yang untuk nakes ini banyak tak dimanfaatkan nakes, akhirnya vaksin booster ini dibagikan ke mereka yang punya potensi.
Alasan dari kurang diminati adalah efek setelah suntik vaksin, dimana pasien jadi meriang atau greges, efeknya bisa beragam, tetapi kebanyakan merasakan efek yang tidak enak terhadap tubuh, dan akhirnya jadi ketakutan sendiri dan akhirnya enggan dapat vaksin ini.
Sekedar informasi, untuk vaksin covid19 booster ini jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Moderna. Vaksin ini merupakan hibah yang datang dari Covax Facility sebanyak 8 juta dosis vaksin. Rencananya memang diberikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan sebagai vaksin dosis ketiga.
Ini berdasarkan rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dengan Surat Nomor 71/ITAGI/Adm/VII/2021 tanggal 8 Juli 2021.
Membaca himbauan ini saya jadi agak gimana ya, ya jadi ada rasa bersalah juga. Soalnya ya kalau diperhatikan peruntukannya, saya bukan termasuk sasaran penerima vaksin ini sebenarnya. Tetapi, ketika dicoba-coba, ya bisa saja dianggap sebagai 'tenaga penunjang kesehatan', karena saya bekerja di perusahaan farmasi yang itu termasuk penunjang kesehatan.
Baca juga: Menjemput Takdir Booster Vaksin (Moderna)
Tapi kembali lagi ke soal hati sih, ya seharusnya bukan jatah saya. Hmm, tapi ya mau bagaimana lagi, ada kesempatan ditawarkan, ketika ada pihak nakes yang enggan menerima vaksin dosis ketiga ini karena beberapa yang sudah menerima merasakan efek vaksin (KIPI) yang berlebihan. Akhirnya banyak dosis yang 'nganggur', inilah yang disasarkan ke 'tenaga penunjang kesehatan'. Saya mencoba berpikir positif ke sana saja.
Sebenarnya untuk vaksin booster untuk nakes ini bisa menggunakan platform vaksin Sinovac atau Moderna, itu tidak masalah dengan interval minimal pemberian vaksinasi dosis ketiga adalah 3 bulan setelah dosis kedua diberikan.
Sedangkan bagi yang belum vaksin, vaksin Moderna ini juga bisa diberikan untuk pemula diberikan sama yaitu dua dosis, dengan interval 4 minggu.
Menyoal Moderna ini digunakan sebagai booster, ada ahli atau ilmuwan dari FDA, lembaga BPOM nya Amerika mengatakan bahwa vaksin Moderna tak memenuhi kriteria untuk dijadikan suntikan penguat atau booster. Karena jika sudah mendapatkan vaksin Moderna sebelumnya, vaksin itu sudah cukup efektif untuk menangkal corona.
Pertanyaannya, jika sebelumnya tidak divaksin Moderna, itu bagaimana? Apakah Moderna cukup efektif?
FDA menyatakan bahwa suntikan booster memang meningkatkan antibodi, namun perbedaannya tidak cukup signifikan antara suntikan vaksinasi awal dan yang booster ini.
Hmm, rasanya tak menjawab apa yang saya tanyakan, tapi sudahlah, cukup simpulkan sendiri saja ya.
Vaksin Moderna merupakan vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA dan nukleosida yang dimodifikasi agar dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus
SARS-CoV-2 sehingga dapat mencegah penyakit Covid-19.
Vaksin Moderna yang akan dipakai sebagai booster adalah mRNA-1273 dengan penyuntikan yang dilakukan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml sebanyak 1 dosis.
Sebagai penutup, pada intinya vaksin booster peruntukannya hanya untuk nakes dan tenaga pendukung kesehatan, jadi merekalah yang seharusnya mendapatkan prioritas mendapatkan vaksin ini, bukan kita warga biasa. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6