Buat Kacamata Supported by BPJS Kesehatan

Kali ini saya mau share pengalaman buat Kacamata supported by BPJS Kesehatan, tanpa biaya sama sekali, alias free. Biaya ini sejak pengurusan surat rujukan dari faskes pertama, kemudian ke klinik mata, hingga ke optik saat pembuatan kacamata.

Berikut ini sharingnya, semoga bisa membantu sebagai referensi yang mau memanfaatkan fasilitas dari BPJS Kesehatan.


Sudah lama saya tidak mengecek berapa sih minus mata saya ini, terakhir cek mata itu tahun 2016, dan itu tidak menggunakan pengecekan secara klinik, artinya hanya pengecekan manual. Kali ini saya mau coba cek dan sekalian buat kacamatanya.

Secara ringkas alurnya adalah sbb.:
1. Minta rujukan ke faskes pertama, dalam hal ini faskes pertama yang terdaftar di kartu BPJS Kesehatan saya adalah Klinik Medika Pandaan.

2. Hasil rujukan faskes pertama itu dibawa ke klinik mata untuk pengecakan mata dan rekomendasi validasi oleh dokter mata. Di sini saya datang ke Klinik Mata Pandaan.

3. Setelah rekomendasi surat dokter soal pengecekan mata diperoleh, barulah ke optik, untuk pembuatan kacamata. Di sini rencananya saya akan ke Optik Aries Pandaan.

Note:
Pastikan BPJS Kesehatan melalui aplikasi JMO itu bisa diakses ya, karena melalui aplikasi bisa lebih lengkap terkait data faskes.


Pertama
Pada proses pertama ini, kita cukup datang ke Klinik Medika Pandaan dengan menyampaikan maksud tujuannya, mau minta rujukan ke klinik mata. Di sini kita diminta memberikan kartu BPJS Kesehatan untuk pendaftaran.

Ilustrasi, ini view Klinik Medika Pandaan dimana jadi faskes ke-1 dari BPJS Kesehatan yang saya miliki.

Di sini kita tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Setelah terdaftar, oleh petugas klinik dilakukan prosedur pendataan seperti pasien sakit biasa. Datang, diisi rekam medisnya juga, kita ditensi, dicek suhu, tinggi dan berat badan juga didata oleh petugas klinik.

Setelah itu baru kita masuk ke ruangan dokter untuk meminta surat rujukan resmi dari dokter umum pada faskes pertama.


Kedua
Setelah dapat rujukan faskes ke-1, pergilah ke klinik rujukan, yaknik Klinik Mata Pandaan. Sampai di sana langsung ke loket pendaftaran, di sana kita akan ditanyakan oleh petugasnya, apakah pasien baru atau lama. Kalau baru kita akan didata, yang dibutuhkan adalah KTP dan kartu BPJS Kesehatan.

Ilustrasi, Klinik Mata Pandaan, ini view tahun² lalu, kalau tahun sekarang itu dibagikan masuk parkiran kendaraan sudah dipasang kanopi, jadi gak kepanasan dan gak kehujanan, serta parkiran yang cukup luas di bagian belakang.

Di sini mw menunggu sejenak mereka isi data kita untuk map rekam medis, kita juga diminta membubuhkan tanda tangan juga, ditanya nomor handphone aktif juga.

Habis setelah itu kita menunggu untuk dipanggil ke ruangan diagnostik, di sini kita akan dicek berapa sih angka minus atau plus atau silinder mata kita.

Di sini alatnya ya lumayan canggih ada yang digital, ada yang manual juga, jadi dikompare hasilnya diharapkan mendekati.


Hasil pengecekan ini diperolehlah angka yang membuat saya shock, ternyata mata saya ini juga ada silindernya. Sudah minus bertambah, eh ada tambahan silinder juga. Hasilnya bisa dilihat di bawah ini saya share hasil pengujian mata saya.



Saya tak begitu paham dengan pembacaannya, intinya saya harus paham minus mata kiri dan kanan saya itu berapa, dan silindernya berapa. Supaya kalau nanti buat Kacamata lagi sekiranya rentang waktunya tidak terlalu jauh dari test mata kali ini, data ini bisa dipakai. Itu pun dengan catatan jika nyaman ya, kadang kan suka gak nyaman, hasil kacamata yang dibuat dari resep ini kurang pas saat pengaplikasian setelahnya.


Lanjut pembahasan pada tahap kedua ini. Setelah dari ruangan diagnostik, kita menunggu lagi untuk panggilan ke ruangan dokter. Sebenarnya di sini hanya validasi dari proses sebelumnya, dokter melakukan pengecakan lagi dengan alat, mata kita disinari dan ada hasil proses penyinaran itu di layar monitor komputer si dokter.

Setelah selesai proses ini, kita menunggu lagi untuk penyerahan hasil pengecakan mata yang akan digunakan sebagai resep pembuatan kacamata di optik nanti.


Ketiga
Nah ini adalah tahap terakhir, dimana kita akan melakukan pemilihan dan pencetakan kacamata yang diinginkan berdasarkan resep yang tadi pada tahap kedua.

Di Pandaan ada beberapa optik yang bisa jadi rujukan, hasil rekomendasi teman² yang sudah membuat kacamata dari BPJS Kesehatan ini, merek merekomendasikan Optik Aries, karena di sana banyak pilihan frame untuk pasien BPJS.

Kita harus maklumi jika pilihan untuk frame kelas gratisan ini pasti gak beragam, kalau mau lebih bagus ya harus nambah. Tapi berhubung temanya adalah memanfaatkan gratisan BPJS Kesehatan, maka yang ada saja dipilih.

Maklum ini adalah pengganti dari santunan BSU yang sampai saat ini belum cair².


Kira² segitu saja share dari saya, ya sekiranya bisa bantu teman² lain yang mau memanfaatkan program  BPJS Kesehatan. Eman² tidak digunakan, karena ini kan fasilitas yang sudah diberikan, nikmatilah.

Sampai jumpa disharing saya lainnya, semoga bisa membantu yang lain, yang membutuhkan informasi. #salammatasehat -cpr-

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Kacamata kali ini agak tidak normal, hasilnya oke sih, frame oke dan hasilnya rapih. Tapi pengukurannya entah ada yang 'salah' atau kurang pas. Soalnya gini, ketika saya pakai kacamata itu jadi kaya miring. Saya lihat layar hape itu jadi kaya miring trapesium gitu. Pas kacamata dibuka jadi normal, pas pakai lagi jadi miring lagi. Why ya itu ,perlu konsultasi lebih lanjut.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6