Muka Belang Akibat Pemakaian Masker Sepanjang Hari

Pandemi sudah berjalan dua tahun, selama itu pula setiap hari ketika aktivitas di luar rumah kita menggunakan masker, menutupi sebagian besar bagian muka, kecuali bagian mata yang masih terlihat.

Kalau dilihat efek positif jelas sejak pemakaian masker sampai jalan dua tahun ini, terjangkit flu bisa dibilang jarang sekali, dulu ya setiap tahun ada saja beberapa kali kena serangan flu, tapi sejak bermasker jauh lebih baik. Bahkan ketika ada teman yang kena flu seruangan tidak tertular.

"Karena skincare tak ditanggung BPJS!"

Selain itu ya menjadi perlindungan awal dari tertularnya covid19 yang saat ini variannya makin bervariasi, yang ramai saat ini omicron.

Tapi ternyata ada efek samping penggunaan masker, tapi lebih ke fisik terutama kulit muka. Bagian yang tertutup masker memang jadi putih, karena terlindung, bagian lainnya menghitam alhasil kulit wajah jadi belang.

Ilustrasi muka belang karena masker, gambar diambil dari Google.

Akan sangat kentara ketika bekerja di luar, di lapangan terbuka yang setiap saat terpapar sinar matahari. Otomatis bagian kulit yang tertutup terlindung panas, sehingga tak menghitam, bagian lain menghitam.

Jika tak memakai masker tentunya semua bagian menghitam bersama, karena tak tertutup semua. Jadi soal belang ya gak kentara, karena semua bagian wajah mengalami perubahan warna yang sama.

Jika wajah ini ditutupi masker semua tentunya pemakaian masker ini berdampak positif, wajah jadi lebih putih walau terkena paparan sinar matahari terus-terusan. Tapi gak mungkin juga kalau muka ketutup masker, melihatnya bagaimana. Pasti ada bagian yang dilubangi yaitu bagian mata, nah bagian itulah yang akan menghitam karena terpapar sinar matahari.

Saya sendiri mengalaminya, bagian mata saya menghitam, jadi seakan-akan seperti lagi pakai kacamata. Saya masih beruntung dimana perubahannya tidak terlalu kelihatan tapi kalau diamati seksama ya kelihatan. Soalnya saya gak 100% bekerja di luar kantor. Hanya belakangan saja 3+ minggu terakhir sering keluar ruangan.

Parah yang dialami rekan kerja saya, kebetulan dia bagian sipil, dan di kantor kami lagi ada project sipil besar-besaran, otomatis dia harus incharge di lapangan setiap hari. Terpapar matahari terik setiap hari sudah jadi resikonya.

Alhasil apa? Mukanya belang parah, parah sekali jadi seperti sapi dibagian muka. Bagian yang tertutup masker tentunya jadi cenderung lebih putih dibandingkan bagian yang lain.

Sedih kalau lihat wajahnya jadi seperti itu, jadi seperti korban luka bakar gitu, belangnya pool. Sampai kita semua yang melihatnya prihatin. Sampai² ada candaan, "buatkan saja kanopi ransel, supaya terlindung dari matahari". Why? "Karena skincare tak ditanggung BPJS!"

Sebuah candaan yang sederhana tapi nyelekit, karena ya ganjaran sebuah totalitas, resiko yang harus ditanggung. Lalu bagaimana efek untuk ke depan dengan wajah seperti itu?

Untung saja ybs. sudah menikah, jadi tampang bukan jadi persoalan. Kalau yang diposisi itu bujangan? Itu bukan lagi jadi persoalan, tapi 'persialan', sial nasibnya. Karena butuh waktu dan biaya lebih untuk merestorasi wajah kembali normal lagi, dan bayangkan gajimu tak cukup untuk melakukan itu.

Sedih sih ya efek covid19 ini, ya dampaknya luas sekali, sadar gak sadar.

Saya sampai kepikiran pakai topeng seluruh wajah ketika bekerja di luar ruangan, supaya tak bernasib seperti itu. Uang dari mana untuk merestorasi wajah, skincare normal saja harga selangit, bagaimana untuk restorasi seperti itu.

Jadi keperihatinan, mungkin banyak di luar sana yang juga mengalami seperti ini? Mungkin ada yang mau sharing soal hal ini? -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar