Berurusan dengan setrum bukan kesenangan saya, apalagi ini urusannya setrum tegangan tinggi. Namun sebagai staf yang bekerja dibagian pembelian wajib akrab dengan banyak hal, untungnya berkenalan dengan sesuatu yang baru selalu menyenangkan.
Beberapa hari lalu pabrik dimana saya bekerja itu dapat kunjungan rutin dari PLN. Mereka meninjau fasilitas tegangan tinggi listrik, seperti trafo distribusi yang ada di lingkungan pabrik. Kalau gak salah ada dua unit trafo, yang satu ukuran 1250 dan satu lagi ukuran 2500.
Menurut PLN, idealnya trafo atau transformator ini harus mendapatkan perawatan minimal setahun sekali, pengecekan visual, fisik dan pengecekan fungsi.
Trafo ini termasuk barang vital juga, karena apabila ada gangguan dan terlambat mengetahuinya bisa jadi potensi ledakan dan menjadi potensi terjadinya kebakaran.
Kebetulan hasil kunjungan itu ada rekomendasi salah satu trafo yang secara fisik baik, tapi ada indikasi rembesan oli, itu harus segera dibenahi agar tidak semakin parah.
Di dalam trafo itu ada olinya, dimana oli ini berfungsi sebagai isolator memerangkap listrik, apabila ada rembes, ada kemungkinan masuknya kotoran atau udara atau kelembaban tertentu yang menimbulkan air. Nah air ini tidak boleh terkandung dalam oli, ini akan menurunkan kualitas si trafo, yang bisa menyebabkan short. Katanya sih begitu sederhananya.
Perlu dilakukan pembersihan, dikenal dengan nama purification trafo serta penggantian seal baru, supaya tidak merembes.
Trafo yang bentuknya kotak berkisi-kisi itu di dalamnya berisikan oli. Oli ini adalah murni oli, tidak boleh tercampur material apapun selain oli trafo. Oli ini berfungsi sebagai isolator. Oli ini harus dalam kondisi baik, agar tidak terjadi short. Jika itu terjadi bisa beresiko korslet, atau kita sering tahu trafo bleduk. Jika trafo berada di ruangan dekat dengan barang mudah terbakar bisa menyebabkan kebakaran.
Ini contoh ada oli merembes dibagian ring donat, ini indikasi harus segera dilakukan maintenance, penggantian seal ring donat ini, supaya tak lagi merembes. Kondisi ini akan mengurangi nilai BDV. |
Dalam proses maintenance trafo itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
# General Check up kondisi transformator
# Rewinding / gulung trafo (LV-HV).
# On site penggantian gasket, bushing primer dan sekunder trafo.
# Perbaikan dan penggantian Oli, silica gel, packing aksesoris (radiator, temperatur, buchos) trafo.
# Overhoul dan repair tap changer.
# Treatment / preventive maintenance trafo.
# Assembling dan jacking trafo.
# Uji kinerja dan uji beban.
Selain itu ada beberapa tes uji terhadap trafo yang biasanya dilakukan saat maintenance atau perbaikan, antara lain:
Test BDV (Break Down Voltage)
Dalam bahasa Indonesia dikenal Analisa Tegangan Tembus atau BDV Test merupakan salah satu uji predictive maintenance yang dilakukan pada oli isolasi trafo.
Pengujian ini diperlukan guna memantau dan memeriksa kualitas oli dengan mengetahui kemampuan isolasi oli terhadap tegangan yang diberikan, ketika hasil uji menunjukkan nilai BDV sangat tinggi bisa disimpulkan bahwa minyak trafo dalam kondisi baik, namun sebaliknya nilai BDV sangat rendah, maka oli harus diganti atau dimurnikan kembali (purifikasi).
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan dari 1 kV s/d 100 kV dan akan berhenti (trip) pada tahanan isolasi tertinggi dari sample oil yang di test, pengujian dilakukan beberapa kali dalam satu kali tes.
Berdasarkan SPLN (Standar PLN) D3 002-I-2007 Metode IEC 60296 standar nilai tegangan tembus >30 kV/2,5mm.
Indikator kualitas oli bisa dilihat di sini, mengecek gelembung keluar juga dari sini bisa. Jika oli sudah perlu penggantian warnanya akan keruh. Warna oli yang baik itu cerah. |
Apabila dalam proses maintenance, dilihat pada indikator oli itu ada gelembung² udara, nah ini bisa jadi indikasi ada masalah ditrafo ini, maka perlu dilakukan test lanjutan, yaitu:
Test DGA (Dissolved Gas Analysis)
DGA dapat diartikan sebagai analisis kondisi transformator yang dilakukan berdasarkan jumlah gas terlarut pada minyak trafo. Melalui uji gas² terlarut pada oli trafo akan memberikan informasi terkait akan kesehatan dan kualitas kerja transformator secara keseluruhan.
Di dalam tes DGA, gas yang diperiksa adalah:
Dari pemeriksaan ini nanti akan disimpulkan apakah perlu penggantian oli atau hanya perlu maintenance. Karena setiap gas yang keluar dalam proses itu, jadi indikasi bagian mana dari trafo yang mengalami masalah.
Ada pertanyaan, lho dari mana itu gas² seperti misalnya air, koq bisa masuk ke dalam trafo dan bercampur di dalamnya?
Dikarenakan seal paking trafo bisa jadi sudah tidak kondisi prima, sehingga ketika ada kelembaban tinggi, bisa saja gas itu masuk melalui kisi² renggang antara seal packing. Dari situlah sumber masuknya partikel, air atau hal lainnya. Oleh karena itu memastikan trafo dalam kondisi prima secara berkala wajib dilakukan.
Apabila dalam proses itu, oli itu perlu perawatan, tidak perlu diganti maka pilihannya adalah purification. Dimana olinya itu akan dimurnikan dari kotoran, gas atau apapun yang bisa mengganggu kinerja trafo itu sendiri.
Dalam proses purification, maintenance harus dibantu dengan alat High Vacuum Oil Purifier. Purification itu berfungsi untuk mengurangi/ membersihkan kandungan gas² terlarut dalam oli; membersihkan kandungan kotor dalam oli seperti garam, debu, dan partikel kecil lainnya; mengembalikan nilai tegangam tembus trafo; memperpanjang usia oli trafo.
Biasanya dilakukan penggantian oli trafi jika warnanya sudah tak lagi clear atau jernih
Begitulah kira² yang umum yang perlu diperhatikan saat maintenance trafo. Ini yang saya pelajari dan pahami ketika saya mulai mencari tahu tentang maintenance trafo. Ya setidaknya sedikit paham apa saja sih riang lingkup dalam pengerjaan perawatan trafo ini.
Ya semoga bisa membantu menambah pengetahuan. Sampai jumpa dicatatan lainnya, kalau kurang ya tambahkan dikolom komentar ya, harap maklum saya orang awam biasa yang ingin belajar sekedar tahu. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6