Menarik untuk memahami warna liturgi dalam peribadatan umat Katolik, dalam hal ini ritus Roma.
Bagi yang suka ikut misa tapi hanya sekedar ikut saja, tidak memahami hal² terkait pemaknaan liturgi pasti akan menganggap biasa aja, ketika melihat romo yang mimpin misa pakai kasula warna merah muda (pink). Unyu²? Bukan lah pastinya, bukan juga memperingati valentine day. No no no. Maka dari itu, jadi orang muda Katolik harus tahu, supaya bisa berbagi pada anak²nya kelak.
Kita menjumpai romo menggunakan kasula warna merah muda ketika Minggu Adven ke-3, dikenal dengan Minggu Gaudete,yang melambangkan sukacita, dimana kita diajak bersukacita atas kelahiran Kristus yang akan diperingati sebentar lagi.
Sama halnya dengan dimasa prapaskah, penggunaan warna liturgi merah muda pada kasula imam juga melambangkan sukacita juga.
Memasuki Minggu Prapaskah ke-4 hari ini, diperingati sebagai Minggu Laetare. Apa itu Minggu Laetare?
Istilah 'laetare' diambil dari beberapa kata pertama (incipit) dalam antifon pembuka hari ini:
"Laetare Jerusallem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum laetitia, qui in tristitia, fuistis: ut excultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestrae. Laetatus sum in his quae dicta sunt mihi: in domum Domini ibimus."
Yang berarti sbb.:
"Bersukacitalah hai Yerusallem, dan berhimpunlah kamu semua yang mencintainya! Bergembiralah dengan sukacita, hai kamu semua yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan dan penghiburanmu!"
Merayakan Minggu Laetare ini kita merayakan sukacita dan kebahagiaan karena masa Prapaskah telah separuh terlewati dan Hari Paskah yang merupakan puncak iman kita akan segera datang.
Istilah Minggu Laetare ini umum digunakan oleh Gereka Katolik Roma dan Anglikan. Terutama yang menggunakan ritus liturgi latin.
Kenapa menggunakan warna merah muda?
Menurut PUMR No.346 poin F dijelaskan, warna jingga dapat digunakan, kalau memang sudah biasa, pada hari Minggu Gaudete (Adven III) dan Hari Minggu Laetare (Prapaskah IV).
Terjemahan 'jingga' dalam bahasa Inggris diartikan 'rose'.
Apa itu PUMR? Merupakan singakatan dari Pedoman Umum Misale Romawi.
Kebetulan Minggu ini saya rayakan misa di Paroki St. Theresia, Pandaan. Saya lihat romo tidak menggunakan kasula warna pink, romo menggunakan kasula 'biasa', yaitu warna ungu. Seperti kasula yang digunakan biasanya saat masa prapaskah.
Inilah maksud kata biasa. Jadi jika di paroki tidak ada kasula warna rose atau jingga atau merah muda, maka bukan suatu kewajiban, bisa digunakan kasula yang biasa. Jadi tidak ada paksaan mengenai hal ini.
Warna ini hanya digunakan 2x selama setahun dan itu pun digunakan pada hari Minggunya. Hari Minggu apa saja ya seperti yang saya sebutkan di atas tadi, yakni Minggu Adven III dan Minggu Prapaskah IV.
Jadi ada kewajaran jika paroki tidak menyediakannya untuk alasan ini.
So, misalkan ada paroki yang romonya tidak menggunakan kasula warna ini, tidak masalah ya.
Kalau kata akun sosmed IG @katolikmedia, ini bisa dijadikan kado Paskah untuk para romo di paroki mu. Usul yang menarik juga tuh.
Nah sudah cukup paham kan. Informasi ini saya peroleh dari postingan IG @katolikmedia dan beberapa informasi lain yang saya baca. Saya bagikan kembali untuk supaya jadi pengetahuan untuk orang muda Katolik, termasuk saya, yang nantinya bisa dibagikan lagi kepada yang belum mengetahuinya.
Selamat bersukacita dan melanjutkan masa puasa pantang, karena sebentar lagi Paskah akan tiba. Tuhan memberkati kita semua. Amin. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6