Pejabat Kena Musibah (OTT KPK) Saya Senang

Membaca judul postingan kali ini pasti bagi kebanyakan orang berpikir, ih ngeselin nih orang! Masa ada orang kena musibah, koq malah senang.

Yups, jujur sekali saya! Saya memang senang sekali pagi ini membaca postingan berita. Detik.com pagi ini memposting berita yang sangat singkat, isinya tentang salah satu menteri kabinetnya Jokowi periode II ini kena tangkap KPK dini hari tadi, selepas ybs. turun dari pesawat di Bandara Soeta, penerbangan dari USA.

Meskipun statusnya saat saya menulis ini masih sebagai terperiksa. Tapi, sejauh ini apa yang KPK lakukan pada target OTT berakhir dengan status tersangka dan jadi terdakwa yang akhirnya membuatnya dipenjara sebagai terdakwa korupsi, dengan jabatan koruptor.

Ilustrasi, kebahagiaan lobster yang benurnya gak jadi diekspor, karena juragannya ketangkep KPK • source: Google

Mudah-mudahan begitu, jikalau pun tidak. Ini cukup jadi prank atau shocking yang baik, supaya lebih berhati-hati memainkan kebijakan. 

Baca juga: Yang Perlu Diketahui Soal Penangkapan Menteri Edhy Prabowo Sejauh Ini

Siapa dia? Dan kenapa saya senang mendengar musibah ini? Musibah bagi ybs. jika nanti KPK benar-benar menetapkan yang tertangkap dini hari tadi sebagai tersangka, tapi yang pasti situasi ini bukan merupakan suatu musibah bagi keadilan, ini adalah kemenangan

Beliau adalah Menteri Kelautan dan Perikanan RI, merupakan salah satu politisi dari Partai Gerindra, Edhy Prabowo. Beliau ditangkap KPK berserta beberapa orang lainnya, salah satunya ada istrinya yang merupakan anggota DPR RI dari Komisi V.

Baca juga: KPPU Endus Monopoli Ekspor Benih Lobster Sebelum OTT Edhy

Baca juga: OTT Edhy Prabowo Terkait Penetapan Eksportir Benih Lobster

Kalau ini bukan soal suka atau tidak suka. Sedari awal saya kira orang pilihan Jokowi dari hasil koalisi yang merangkul partai oposisi bisa memberikan warna kebijakan yang lebih baik. Tapi ternyata, setelah Bu Susi Pudjiastuti lengser, digantikan beliau ini, kebijakan Kementrian KKP jadi seenak udele. 

Sebelumnya, periode Jokowi I, Kementrian KKP adalah kementerian terbaik menurut saya, karena bisa melakukan trobosan dibidangnya. Walau masih belum sempurna, namun apa yang dibuat Bu Susi ini bisa memberikan warna berbeda kementerian ini dibanding pendahulunya. 

Eh, setelah dipegang politisi Partai Gerindra ini koq kebijakannya jadi ngawur, tabrak sana-sini, kebijakan lama dibredel semua.

Yang paling menjengkelkan saya adalah soal ekspor benih lobster. Bu Susi dulu punya kebijakan membatasi ekspor benih lobster. Supaya lobster bisa hidup di alam, dan ketika mau ekspor ya hasil jadinya. Keberlangsungan kehidupan lobster di alam jadi melimpah. Kemudian, para maling ikan dan hasil laut nusantara dibasmi tanpa pandang bulu, pencuri ikan takut.

Baca juga: Melihat Lagi Kebijakan Ekspor Benih Lobster Menteri KKP Edhy Prabowo

Kebijakan lama dibredel dengan alasan kemakmuran nelayan dll.. Padahal, yang mengekspor benih-benih adalah perusahaan besar, yang hanya segelintir saja dimiliki rakyat, yang katanya ditunjuk oleh tim khusus. Tapi ya ada saja perusahaan rekanan dari orang-orang partai yang lolos seleksi. Pada intinya, rakyat yang mana sih yang beliau perjuangkan ini? Sejak awal statement-statement beliau ini ya lebih pro pada pengusaha dibandingkan rakyat yang nota bene nelayan itu sendiri. Walau dikemas dalam bahasa bahwa beliau ini pro rakyat. 

Menteri satu ini tidak berpikir keberlanjutan ekosistem perikanan, dia hanya cari praktisnya, program jangka pendek yang langsung kelihatan hasilnya saja, supaya angkanya jelas dan bisa dipakai buat "jualan" di musim kampanye periode berikutnya.

Twit war sering saya lihat sih, antara pendukung si beliau ini dengan kita-kita yang masih percaya bahwa kejujuran adalah nomor satu, dan apa yang telah diraih Bu Susi kemarin adalah standar yang baik untuk kementrian KKP ke depan.

Mungkin karena standarnya tinggi, maka standar yang sudah dibangun periode sebelumnya dibredel, supaya gak kelihatan kemajuan yang sudah diraih sebelumnya, supaya seolah-olah mulai dari nol lagi, karena beliau inilah KKP lebih baik. Ya bisa saja begitu arah kebijakannya. 

Sangat amat percaya diri sekali beliau ini. Hal inilah yang akhirnya membuat saya geram, dalam hati, tunggu saja semoga anda kena batunya. Pastinya ada udang dibalik batu dari kebijakan yang jelas dan nyata gak berpihak pada logika. 

Akhirnya, ternyata KPK tidak tidur, KPK memantau gerak-gerik beliau ini dan tertangkap lah dini hari tadi. Saya yakin KPK tidak asal saja, KPK pasti profesional. Dan memang pejabat macam politisi yang apes ini wajib diberikan pelajaran, merasakan suasana penjara. Gimana gak, oknum macam ini hanya menguntungkan kelompoknya saja. 

Bayangkan jika tim oknum seperti ini bisa menang pemilu dan berkuasa, hancurlah ekonomi kita, rusak digerogoti maling-maling berkedok pengusaha, pengusaha antek-anteknya saja. 


Bisa saja ketidaksukaan saya ini dibandingkan dengan orang yang tidak suka dengan sosok Ahok, yang sombong, sotoy dan lain-lain. Sampai dia harus dipenjara juga. 

Tapi perlu dicatat, Ahok dipenjara karena hal lain, bukan soal menciderai kejujuran. Kinerja Ahok lebih jelas dan berpihak pada orang yang membutuhkan. Itu bedanya. 

Jika anda tidak suka, atau saya misalnya tidak suka karena personal, tingkah laku dll., tapi ybs. ini mampu membuktikan bekerja untuk orang banyak tidak menguntungkan diri sendiri dan kelompoknya saja, saya akan angkat topi untuk orang ini dan ketidaksukaan saya ini hanya subjektifitas yang tak bermanfaat, tentunya bagi saya sendiri.

Jika beliau ini bisa memberikan manfaat bagi keseluruhan pihak yang berhubungan dengan kelautan dan perikanan, terutama rakyat kecil pastinya akan didukung. Tapi kalau mainnya kotor, dan gak melihat dengan objektif, maka ya lebih baik kita berdoa semoga orang seperti ini cepat tertangkap KPK. 


Tapi kalau kasusnya si menteri KKP periode II ini, saya sangat senang sekali, syukurlah orang macam ini bisa dibungkam di dalam jeruji besi karena kasus korupsi, setidaknya mencoreng partainya yang katanya menjual kesejahteraan orang kecil. 

Pertanyaannya, orang kecil yang mana? 

Ini juga berlaku untuk pejabat dari partai lain, yang punya kebijakan sembrono, karepe dewek dan jelas-jelas hanya menguntungkan segelintir pihak, apalagi kalangan mereka sendiri, siap-siap saja menerima akibatnyaakibatnya

Baca juga: 13 Fakta OTT yang Bikin Menteri KKP Edhy Prabowo Dijerat KPK


Saya masih berharap politisi lain yang hanya bisa bercuap tanpa ada hasilnya juga kesangkut masalah korupsi seperti ini. Masih ada sih beberapa politisi yang banyak cakap tapi gak ada prestasi. Semoga ada berita tentang mereka tertangkap KPK. Amin. 

Semoga kita bisa belajar dari mereka yang sudah jadi pejabat. Jangan sekali-kali menyalahgunakan jabatan untuk keuntungan pribadi atau partai atau koleganya saja. Kemudian, jika kebijakan yang sebelumnya baik, akuilah dan lanjutkan lah. Tapi kalau niatnya sudah mau cari muka, ya begitulah akibatnya.

Dibawah ini ada beberapa link berita terkait penangkapan pak Menteri KKP ini. Ada politisi lain yang ikut rombongan, namun tak diangkut KPK, di sini kita bisa lihat, arahnya kemana dan objektifitasnya seperti apa dan apakah terlibat atau tidak, kita lihat perkembangannya. Tapi percayakan saja pada KPK, seperti apa kelanjutan kasus ini. 

Baca juga: Ngabalin Ungkap Alasan Tak Diperiksa KPK Meski Ikut Rombongan Edhy Prabowo

Kita tunggu saja apakah status terperiksa ini akan naik jadi tersangka? Semoga demikian adanya, amin. Supaya jadi pelajaran untuk beliau ini. Saya sangat senang melihat kepedean beliau dengan kebijakannya ketika dikroscek dengan kebijakan pendahulunya. Dengan sindir sana-sini. Eh akhirnya beliau sendiri yang tersandung oleh kebijakannya sendiri. Jadi semoga, KPK profesional dan berada dijalan yang tepat. 

Oh iya, apakah ini jadi salah satu jawaban ramalan ketika awal tahun 2020, bahwa menjelang akhir tahun akan ada yang tertangkap OTT, katanya sih anggota dewan. Tapi bener sih, kan ada anggota dewan juga, tapi statusnya masih sama terperiksa. Nah, akankah ramalan ini jadi kenyataan? 

Baca juga: Ramalan Tahun 2020, Seperti Apa? 

Semoga bisa jadi pelajaran kita bersama. Sekali lagi saya ucapkan, horay, horay, horay! Pak Menteri KKP kena batunya. Semoga penggantinya bisa lebih objektif lagi membuat kebijakan. -cpr-

Notes:
Jika status ybs. terperiksa ini bertahan hingga tak jadi tersangka, maka postingan ini akan saya take down, karena saya tidak jadi berbahagia.


Update:
Ybs. resmi ditetapkan KPK sebagai tersangka bersama beberapa orang lainnya. Diinformasikan istri ybs. dilepaskan KPK. Update informasi bisa baca di link berita dibawah ini. 



Fix kita harus bergembira mengenai hal ini. Benur-benur lobster di alam bisa bergembira dan berterima kasih pada KPK, biar alam kembali normal. Aturan ekspor benur semoga dikembalikan ke sebelumnya ketika sebelum si bapak mantan menteri ini menjabat.

Untuk sementara Kementerian KKP diisi oleh Opung Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pejabat ad interim, yang ditunjuk Jokowi sejak pak menteri yang terhormat ini terciduk KPK. Sekian. 

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Duduk perkara penangkapan kasusnya ybs. bisa baca di link dibawah ini:

    https://news.detik.com/berita/d-5270192/duduk-perkara-suap-ke-menteri-edhy-prabowo?tag_from=wpm_nhl_2

    BalasHapus
  2. Bisa-bisanya ini orang bilang kalau tertangkapnya karena 'kecelakaan' , jadi karena apes ya lebih tepatnya. ... Nampaknya tak merasa bersalah, sudah menerima suap dan memanfaatkan jabatan dengan kebijakan sampah.

    Apa yang anda alami karena doa orang teraniaya, oleh ulah anda sendiri. Maka nya kena barunya.

    BalasHapus
  3. Syukurlah, Menteri KKP yang baru Pak Trenggono melarang ekspor benur lobster, yang berarti mematahkan itu si mentril TOLOL sebelumnya yang terjerat KPK, yang ngeyel saja soal ekspor benur lobster yang ternyata ada kongkalikong di dalamnya.

    Menteri yang baru melanjutkan kebijakan menteri KKP fenomenal sebelumnya, dengan alasan apapun, ekspor benur hanya merusak kekayaan alam Indonesia dalam hal lobster.

    Walau pun menteri sesat yg kini meringkuk di penjara masih saja membual soal ekspor benur, yang terpenting adalah kini kebijakan itu dikembalikan ke jalurnya. Kini tinggal menunggu hukuman buat si tersangka.

    Jujur saja, kelakuan menteri satu ini memang menjengkelkan sejak awal² dia menelurkan kebijakan baik yang ada sebelumnya, dilencengkan. Saya masih berpikir positif kala itu, tapi ternyata sesat, jadi memang tidak ada yang perlu dipercaya lagi dari antek² si eks Mentri KKP ini.

    Sejarah harus mencatat kiprahnya, bahwa orang ini sesat. Musuh lobster² Indonesia!

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6