Israel, salah satu negara di dunia yang paling banyak dimusuhi oleh kebanyakan penduduk dunia karena berusaha memperjuangkan haknya. Hak yang kini sudah bersinggungan dengan hak warga dunia lainnya.
Kita semua tahu, Israel saat ini masih mempersengketakan hak kepekemilikan Yerusalem dengan negara Palestina, yakni soal area dimana Masjid Al-Aqsa berdiri.
Dimana sejarahnya dahulu Bait Allah orang-orang Israel didirikan megah sebelum akhirnya dihancurkan dan pendudukannya jatuh ke orang-orang Muslim dan kini didiami oleh warga negara Palestina modern.
Kita tidak akan membahas hal itu, kita mau cari tahu tentang 12 suku Israel yang katanya hilang dan tinggal dua suku besar yang kita kenal sekarang.
Kitab Suci dua agama samawi Yahudi dan Kristen mencatatkan sejarah yang sama percis, setidaknya time line sejarah yang diyakini oleh penganut Yahudi dan Kristen sejalan.
Dimana, sejarah awal tidak diakui sebagai sejarah akhir. Dimana, apa yang terjadi dimasa lampau bukan diakuisisi begitu saja. Seperti contoh, nabi-nabi yang lahir pada perkembangan Yahudi mula-mula tidak diberi gelar seakan-akan mereka lahir dijaman setelahnya, yang jelas-jelas keyakinan tersebut baru lahir belakangan. Ini paradoks yang aneh menurut saya, pola pemahaman sejarah yang salah.
Kembali ke topik.
Keduabelas suku Israel ini berawal dari keturunan Abraham (Bapak Bangsa) atau ada yang menyebutnya Ibrahim.
Menurut sejarah pada 1900SM ada seorang Ibrani, bernama Yakub.
Dalam Kitab Suci, Yakub ini merupakan anak dari Ishak dan Ribka. Ishak sendiri merupakan anak dari Abraham dan Sarah (istri resminya). Saya garis bawahi di sini, sebagai istri resmi. Karena Abraham dimasa itu punya banyak istri yang dia ambil dari budaknya. Yakub sendiri punya kakak yang bernama Esau.
Itu silsilah keluarga inti mereka ya. Di sini catatan akan berpusat pada Yakub. Yakub sendiri seiring berjalannya waktu dikenal menjadi Israel.
Istilah suku Israel, sebenarnya bisa juga diartikan suku Yakub. Jadi nama-nama suku ini diambil dari nama-nama anak Yakub, yang berasal dari beberapa istrinya.
Berikut ini nama anak-anak Yakub atau Israel dari beberapa istrinya, anak keberapa ditandai dengan angka.
# Lea: Ruben (1), Simeon (2), Lewi (3), Yehuda (4), Ishakar (9), Zebulon (10), Dina (anak perempuan)
# Rahel: Yusuf (11) dan Benjamin (12)
# Bilha (budak Rahel): Dan (5), Naftali (6)
# Zilpa (budak Lea): Gad (7), Asyer (8).
Kelak yang tersisa dari keduabelas anak Yakub ini hanya anak dari istrinya yang bernama Lea dan Rahel, yakni Yehuda (4) dan Benjamin (12).
Keduabelas anak Yakub itu mendapatkan tanahnya masing-masing setelah mereka mendiami tanah Kanaan, kecuali Lewi. Lewi tidak mendapatkan bagian tanah karena Lewi dianggap sebagai imam Bait Allah.
Sehingga Lewi mendapatkan tempat di setiap tanah dimana terdapat Bait Allah. Lewi dianggap spesial.
Yusuf yang merupakan anak ke-11 mendapatkan berkat khusus dari ayahnya Yakub, hak yang tak didapat oleh saudara-saudaranya yang lain. Yusuf punya anak dari istrinya yang orang Mesir bernama Asnat.
Yusuf punya anak-anak yang bernama Efraim dan Manasye yang diberikan hak atas tanah atas wasiat dari Yakub ayahnya.
Berdasarkan Kitab Suci, dikisahkan bahwa Yusuf merupakan anak yang berbeda dari pada yang lain, parasnya tampan dan dia pun pintar. Hal ini membuat saudara lainnya tak senang, hingga Yusuf sempat dijual dan dibuang menjadi budak. Namun Allah punya kehendak lain, Yusuf jadi pembesar di Mesir.
Yusuf dan sanak saudaranya dibawa ke Mesir. Namun seiring berjalannya waktu, banyak yang tak suka dengan orang-orang Ibrani ini. Pada masa pemerintahan Raja Mesir Ramses II (Firaun), bangsa Israel ini ditindas.
Melalui Musa dan Harun, bangsa Israel keluar dari Mesir. Setelah itu mereka mengembara di padang pasir selama 40 tahun menuju tempat terjanji (Palestina).
Mereka masuk ke Palestina dibawah kepemimpinan Tholut dengan dibantu Daud. Di sana mereka mendirikan kerajaan Israel. Daud kemudian menggantikan kepemimpinan Kerajaan Israel kuno ini dan memperluas wilayah. Hingga bangsa Israel ini terus berkembang.
Anak-anak Yakub atau anak-anak Israel ini kemudian berkembang pesat, dan mengalami puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Raja Salomo pada abad ke-10 SM. Pada masa itu pulalah Bait Allah megah dibangun untuk menyembah Allah mereka.
Mereka menjadi nama suku-suku bangsa yang mendiami tanah terjanji Allah.
Sepeninggal Raja Salomo, kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya Rehabeam.
Ke-10 suku memisahkan diri dari Kerajaan utama, membentuk Kerajaan Israel Utara. Dibawah kepemimpinan Jereboam I. Atas alasan membelot tidak mau membayar pajak.
Mereka adalah sembilan suku yang menguasai hak tanah, yaitu Zebulon (10), Ishakar (9), Asyer (8), Naftali (6), Dan (5), Ruben (1), Gad (7), Manasye, dan Efraim, dan satu suku tak mempunyai hak tanah.
Suku Simeon ini tidak disebutkan dalam Alkitab dalam kesepuluh suku di Kerajaan Israel Utara. Diduga suku ini sudah terpecah belah sejak sekembali dari Mesir.
Kerajaan utama ini menjadi Kerajaan Israel Selatan tetap dipimpin oleh Raja Rehabeam, yang lebih dikenal dengan Kerajaan Yehuda yang berisi anak-anak dari keturunan suku Yehuda (4) dan Benjamin (12). Juga beberapa dari suku Lewi dan Simeon yang tersisa.
Kerajaan Israel Utara ini dikenal sebagai Kerajaan Israel beribukota di Samaria dan Kerajaan Israel Selatan ini dikenal Kerajaan Yehuda beribukota di Yerusalem.
Keturunan Yahudi yang ada saat ini (Israel modern) adalah untuk menyebut mereka dari keturunan Kerajaan Israel Selatan, dari kata "Yehuda".
Pada abad ke-8 SM, Kerajaan Israel Utara diserang oleh Bangsa Asiria dari Kekaisaran Asiria. Sepuluh suku yang ada di Kerajaan Israel Utara ini kalah dan menjadi budak dan tawanan perang, mereka dibawa ke Asiria menjadi orang buangan. Sampai pada akhirnya kesepuluh suku Israel ini dinyatakan lenyap. Mereka tak pernah kembali lagi dan tidak ada catatan lagi tentang mereka.
Jadi pada tahun 721SM, Samaria diserang oleh Bangsa Asiria selama beberapa waktu, dibawah kepemimpinan Salmaneser V dan dilanjutkan oleh Sargon II.
Penduduk kerajaan terjajah ini kemudian dibuang ke Khorasan, saat ini masuk dalam wilayah Iran Timur dan Afganistan Barat.
Tahun 603SM Bangsa Asiria takluk oleh Bangsa Babilonia. Pada masa ini pula Kerajaan Israel Selatan atau Kerajaan Yehuda dan Kota Yerusalem dihancurkan pada kisaran tahun 587-586SM.
Pada masa inilah dikenal dengan Masa Pembuangan Babel.
Tahun 538SM, 50 tahun setelahnya Bangsa Babilonia takluk oleh Kekaisaran Persia. Pada masa itu suku Yehuda dan Benjamin diperkenankan kembali ke tanah Yudea. Namun tidak disebutkan kesepuluh suku lainnya, apakah kembali juga atau sudah lenyap, karena tak ada catatan lagi tentang mereka.
Inilah asal muasal disebutkan mereka termasuk ke dalam "sepuluh suku Israel yang hilang".
Para sejarahwan dunia mencari tahu kemana suku-suku Israel dari Kerajaan Israel ini hilang. Diduga mereka membaur dengan suku bangsa lainnya ketika masa pembuangan, mereka tercerai berai, ada yang tetap berada di timur tengah dan ada yang ke asia.
Dugaan itu berasal dari adat kebiasaan orang-orang Israel kuno yang masih dipertahankan meskipun sudah berasimilasi dengan budaya setempat, tapi jika jeli dipahami adat istiadat kebiasaan orang Israel kuno masih dilakukan.
Sedikit membahas soal iman Kristen mengenai suku Israel yang hilang ini.
Pernah ada pertanyaan kepada Yesus ketika Dia tengah mengajar.
Siapa sebenarnya Sepuluh Suku Utara Israel yang hilang? Jawab Yesus, "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15: 24).
Dari sini bisa dipahami bahwa orang-orang Kristen adalah sepuluh suku utara Israel yang hilang, tidak terpaku pada darah Israel langsung. Oleh karena kesepuluh suku itu telah menyebar dan melebur dengan suku bangsa lainnya.
Sekian dulu informasi sejarah, menambah pengetahuan tentang sejarah, supaya kita mengaku-aku sejarah yang sudah terjadi dimasa lampau tapi dijadikan seolah-olah masuk dalam time line keyakinannya sendiri. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6