Penggunaan Rem Tangan di Traffic Light

Masih menjadi perdebatan antara kita para pengemudi yang selama ini berkendara/ mengemudi seperti biasa dengan mereka yang konsen dibidang safety riding, terutama dalam hal pengendaraan mobil.

Pembahasan kita ya soal penggunaan rem tangan. Kalau soal perlu, rem tangan pada mobil pastinya perlu. Tapi soal penggunaannya seperti apa, akan dibahas di sini. 

Beberapa waktu yang lalu, dimedia sosial, baik berita, blog dll. membahas soal perlakuan dalam membawa mobil saat berhenti di sebuah perempatan traffic light (lampu merah). Yang dibahas apa? Soal perlu tidaknya menarik tuas rem tangan, atau mobil dibiarkan netral dengan tetap standby menginjak rem kaki.

Saya sendiri membiasakan menggunakan rem tangan ini ketika berada di persimpangan traffic light, terutama ketika berhenti dalam waktu agak lama. Alasannya:
# kaki saya bisa beristirahat, santai, tanpa harus standby di pedal rem.
# saya tidak tahu, kontur jalan di persimpangan itu murni rata atau tidak, jika saya memilih menginjak pedal rem, ada kalanya kita lengah pedal rem terangkat sedikit yang ada mobil mundur tanpa kita sadari.


Menurut beberapa pemerhati safety riding, ada bahaya ketika kita menggunakan fitur rem tangan ketika berhenti menunggu traffic light. Membahayakan bagi si pengemudi dan pengguna jalan lain.

Kebanyakan pengemudi memanfaatkan momen ini untuk bersantai, melakukan aktivitas lain (melihat notifikasi smartphone, mengganti chanel radio, putar musik, makan atau minum dsb.. Dianggap sangat berbahaya karena fokus pengemudi akan kondisi sekitar jadi terganggu. 

Traffic light bukan tempat yang pas untuk bersantai, karena pada momen itu kita diwajibkan tetap waspada.

Alasan lain, ketika kita mengaktifkan rem tangan makan lampu rem tidak menyala. Kondisi ini akan diartikan oleh pengendara lain di belakang mobil kita bahwa mobil kita tidak sedang berhenti. 

Dengan pedal kaki yang standby di pedal rem membuat kita standby ketika lampu hijau menyala kita bisa langsung melaju. 


Fungsi rem tangan sebenarnya adalah membantu mobil tetap diam ketika posisi parkir. 



Hmm, untuk saat ini saya masih akan tetap berpendapat sendiri. Ketika mengemudi wajib hukumnya adalah fokus, apapun itu, jadi kita harus sadar untuk terus fokus. Jadi meskipun kita memilih mengaktifkan rem tangan pun kita juga harus tetap fokus. 

Pengemudi lain pun harus fokus. Sudah jelas ketika traffic light menyala merah, sudah pasti kendaraan berhenti, jadi sangat bodoh ketika mengganggap kendaraan itu tetap melaju ketika traffic light menyala merah karena alasan lampu rem tidak menyala. Kemudian, menjaga jarak dengan kendaraan di depan adalah wajib, menghindari hal yang tak diinginkan. 

Untuk soal traffic light bukan tempat yang tepat untuk istirahat, tentunya iya, tapi apa salahnya mengistirahatkan sejenak kaki yang lelah. Apalagi kondisi traffic jam seperti di ibukota? 


Bagi saya, menggunakan rem tangan atau tidak saat berhenti di lampu merah masih bisa diperdebatkan sih. Dengan catatan kita juga harus paham kata kuncinya adalah waspada dan tetap fokus pada kondisi apapun.

Pengertian 'berhenti' menurut UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, berhenti adalah keadaan kendaraan tidak bergerak untuk sementara dan tidak ditinggalkan pengemudinya.


Cara membuat tak bergerak adalah dengan rem, itu tersedia dalam fitur mobil atau kendaraan pada umumnya. Rem ada dua, rem aktif dan rem pasif (rem tangan).

Jadi intinya tetap waspada dan fokus dengan apa kita menggunakan fitur yang ada pada mobil kita untuk membuat kendaraan berhenti. 


Pendapat ini masih pro dan kontra. Apalagi ketika hal ini masih bisa dijelaskan dengan logika yang masuk akal. Benang merahnya adalah konsentrasi, waspada dan keep focus. Selama hal ini dipahami semua pengendara, saya rasa apapun caranya untuk membuat kendaraan berhenti sah-sah saja.

Nah, buat kalian, terbiasa dengan cara yang mana? Sampaikan pandangan anda, jika anda memilih salah satunya. 

Keep focus if you drive! -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Saya juga terbiasa menggunakan rem tangan di traffic light mas.. Tidak berarti saya tidak fokus. Saya pikir itu masalah karakter masing-masing saja, tetapi meski pakai rem tangan, perhatian saya tetap pada mengemudi dan tidak berpikir kemana-mana.

    Jadi, ya tidak tepat juga kalau ada yang mengeneralisir seperti itu.

    Saya pikir lebih safe, seperti yang mas bilang bahwa kontur jalan belum tentu selalu rata dan kita menghindari kendaraan bergerak tanpa kita sadari.

    Lagi juga, bisa mengistirahatkan kaki kanan sebentar agar capeknya tidak berlebihan, terutama dalam perjalanan jarak jauh.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6