Lagi (Lagi) Ketemu Kucing Sekarat

Ini kali kedua ada kucing sekarat, yang pertama saya menemukannya sudah tak bernyawa di selasar/ teras kosan lantai bawah. Seekor kucing jantan sudah tak bernyawa dengan mulutnya mengeluarkan cairan. Dugaan sih keracunan atau diracun, entahlah.

Tapi, jika diracun sangat minim, karena umumnya kucing jarang punya musuh manusia yang tega meracun, lain dengan anjing yang gak semua orang suka, jadi bisa siapa saja melakukan proses peracunan.


Kucing mati yang pertama saya tidak tahu prosesnya, ketika saya pulang kantor tahu-tahu sudah ada kucing tergeletak kaku di selasar. 

Padahal kucing ini termasuk jinak dan bersih, ada kalung dilehernya yang menandakan kucing ini peliharaan.

Kucing kedua ini sejak subuh sudah bikin heboh, dia meraung-raung saja. Diketemukan sudah dalam kondisi lumpuh kaku di selasar teras kos kamar bawah. Meski lumpuh, kucing ini masih sadar, dia meraung-raung karena sakit, nampak nafasnya terengah-engah. 

Ada anak kos yang iba dan tahu kucing ini sedang keracunan mencoba memberikan air kelapa. Tapi tidak berdampak apapun, kucing ini tetap sekarat. 

Entah saya tidak tahu nasibnya, karena pagi saya harus ke kantor, sepulangnya saya tak menemukan kucing ini lagi di tempat dia tergeletak. Entah dibuang atau bagaimana. 

Saya tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin jika ada kemampuan, membawa ke dokter hewan bisa jadi solusi tepat. Sedih melihatnya sengsara menahan sakit namun tidak bisa berbuat apa-apa. 

Dugaan sepertinya kucing ini mengkonsumsi makanan yang didalamnya ada terkandung racun. Racun tikus sepertinya yang tak sengaja termakan, karena si kucing ini memburu tikus yang sebelumnya sudah memakan racun tikus. 

Di kosan saya ini memang banyak sekali tikus, bahkan ada tikus yang bersarang di rumah mesin mobil saya. Bahkan dapur kami sering disambangi tikus-tikus untuk memakan sisa makanan anak kosan.

Nah mungkin saja ada yang menggunakan racun tikus, racun ini dimakan oleh tikus dan si tikus ini dimakan oleh kucing. Soalnya si kucing ini seperti lumpuh, ya tikus yang makan racun efeknya hampir sama, karena tubuhnya lebih kecil efek racun lebih cepat. Karena kucing tubuhnya lebih besar, efek racunnya pasti buat tubuhnya menolak dan bergejala seperti keracunan. 


Dari kejadian kucing yang kedua, yang sedang sekarat ini saya jadi berefleksi tentang maut. Maut dan celaka tidak ada yang tahu. 

Semalam kucing ini sempat bermain dengan saya di lantai atas. Kucing ini manja-manja, lendat-lendot ketika saya sayangi, mengajak main. 

Kucing ini betina, ya mungkin lagi wayahe kawin atau bagaimana, tapi lenjeh sekali. Tapi saya kira ya namanya kucing begini ini. Si kucing ini nampak menyenangkan, dan baik-baik saja saat itu (malam). 

Lha koq paginya kondisinya jadi meregang nyawa begitu. Tidak ada yang tahu kalau si kucing ini akan mengalami situasi seperti ini. Kalau tahu begitu, si kucing kan bisa pergi ke tempat lain, supaya dia tidak keracunan. 

Ini yang jadi bahan refleksi bahwa tidak ada yang bisa tahu, saat ini kita baik-baik saja, beberapa saat lagi kita sekarat dan end, tidak ada yang tahu. Saat ini kita bahagia, sesaat lagi kita tak bernyawa ya tidak ada yang tahu. 


Suara erangan si kucing kedua ini bahkan sampai terbawa ke dalam mimpi saya. Pada awalnya saya kira kucing ini hanya menarik perhatian jantan, karena ingin kawin. Ternyata ketika saya cek ke sumber suara ternyata si kucing sedang meregang kesakitan. 

Semoga si kucing ini bisa mati dengan tenang, beristirahat dengan damai. Mudah-mudahan, ini korban terakhir ya. 

Saya catat kucing yang sering ke kosan ini tinggal seekor kucing oren. Mudah-mudahan dia tidak bernasib sama. 

Malam ini saya lihat si kucing oreng tiduran melamun di atap asbes, tempat biasa dia belain dengan si kucing betina yang tadi pagi meregang nyawa. Mungkin sedang memikirkan kawannya yang mati tadi, kesepian dia sekarang.

Rejeki, jodoh dan maut adalah rahasia Ilahi, kita hanya mampu menjalani dan memohon berkatnya untuk selalu dimudahkan dilancarkan dan diberkahi dalam setiap aktivitas dan hidup kita, semoga hidup kita bisa bermanfaat bagi orang lain, supaya tidak ada yang sia-sia. Amin. -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Hari ini, sejak pagi saya dengar suara meong2 kucing tp gak beranjak sumber suaranya.

    Ini seperti kasus kucing yang saya pernah cerita di atas, dia meraung-raung kesakitan. Karena tubuhnya lumpuh.

    Kalau benar, ini kasus kesekian kucing sekarat, entah saya masih berpikir ini karena keracunan.

    #sedih

    BalasHapus
  2. Duh, dengerin raungan kucing seharian kasian juga, cuma mau berbuat apa juga susah, sedih gimana. Gak bisa berbuat sesuatu apa 😧 hiks 😣

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6