Memahami Proses Menuju Cinta


Pernahkah membedah perasaan cinta yang kita rasakan terhadap seseorang? Kenapa dan kapan itu dimulai? Seringnya kita tidak menyadari itu. Tapi sebenarnya proses menuju cinta itu ada. Saya belajar banyak dari video kuliah psikologi dari Channel Kuliah Psikologi Dedy Susanto. 

Dalam video ini ada topik tertentu yang dibahas, tetapi saya hanya ingin mengambil salah satu ilmu dulu yang dibagikan. Sebenarnya dari video ini banyak pelajaran yang bisa diambil, sekarang saya mau mencatat tentang proses hingga cinta itu timbul.
 
Ilustrasi | source: Tribunews

Proses itu dimulai dari rasa suka, simpatik, sayang dan cinta. Beberapa resume itu saya tuliskan di bawah ini:

Ketika kita memulai proses itu, hal awal yang dialami pertama adalah rasa suka. Suka, merupakan ungkapan perasaan sederhana, peminatan atas sesuatu. Contoh, aku suka dia, aku suka pantai, aku suka makan ini, dll.. 


Setelah rasa suka ini, seiring waktu muncul perasaan simpatik. Simpatik, merupakan step lebih lanjut setelah rasa suka. Pada titik ini sudah ada rasa suka yang lebih mendalam di sana, ada memberikan sebagian, peluangan waktu, energi, rasa kagum, rasa hormat, ingin mendukung, ingin bertemu, ingin kenal lebih dalam, bercakap dan ingin berbicara dengan dia.

Ketika rasa suka dan simpatik ini makin mendalam, ada kesamaan, ada bahasa-bahasa yang membuat lahirnya kenyamanan, pada akhirnya mulai muncul benang merah untuk munculnya rasa sayang.

Hal ini ditunjukan beberapa contoh situasi, seperti sama-sama suka hobi kuliner, sehobi, ada hal yang kita harapkan (mengayomi, tegas, pemikiran yang se prinsip dll.) ada pada orang yang kita suka dan simpatik tadi. 

Setelah step tadi di atas, munculah rasa sayang. Di sini mulai timbul rasa ingin memiliki dan dimiliki, ingin sering bersama, ingin menjaga dan dijagai, rasa menginginkan dan diinginkan.


Rasa suka, simpati, sayang bahkan cinta itu belum tentu berbalas. Ketika kenyataannya tidak ada feedback yang positif, tidak berbalas, rasanya pasti akan sakit sekali, kalau kata anak-anak muda bilang 'patah hati'. 

Rasa sayang ini bisa saja muncul situasional. Koq bisa?
Jadi begini, ini didasari pengalaman pribadi saya. Saya pernah mengalami proses yang sedang saya bicarakan di sini, suka, simpatik, sayang hingga cinta. Proses itu berjalan cukup lama hingga bertahun-tahun. Dalam proses itu, saya tidak merasakan feedback yang sama dalam relasi itu. Ketika menyadari kondisi itu, rasanya memang sakit, betul itu rasanya, bikin kacau balau. Padahal sebelumnya rasa suka, simpatik, sayang dan cinta itu sudah full. Pada akhirnya bikin galaw, gak jelas sampai dikatakan tidak bisa move on. 

Seiring waktu, saya menemukan orang lain yang lebih baik dari sebelumnya. Ketika flashback ke belakang, memang muncul rasa ingin menertawai diri sendiri, kenapa ya dulu bisa galaw, melow, lebay sampai sulit sekali move on.

Nah inilah yang dianggap, bahwa rasa itu bisa muncul situasional, jika kita menemukan sesuatu (suka, simpatik, sayang, cinta) yang ada feedbacknya. 


Step selanjutnya adalah munculnya perasaan cinta. Cinta merupakan perasaan yang membuat kita tak sanggup menyakiti pasangan kita. Kalau menyakiti dia seperti menyakiti diri sendiri.

Ada dua tanda cinta yang utama: tak mampu menyakiti secara sengaja dan di dalam batin pasangan kita tidak ada pergorbanan, yang ada hanya ungkit-ungkit, perhitungan, yang menunjukan bahwa dia tidak mau berkorban untuk kita. Kalau pun berkorban, ada hitung-hitungan di sana

Cinta merupakan tanda jodoh, jika cinta itu muncul secara timbal balik mencintai dan dicintai. Itulah cinta yang merupakan jodoh.


Secara umum, bisa tonton video lengkapnya di bawah ini. Mungkin ada penyampaian yang kurang tepat ketika saya catatatkan kembali, maklum kadang yang tertangkap di otak lalu diwujudkan dalam sebuah catatan gak semudah itu, maklumlah blogger amatir. Tapi setidaknya gambaran umumnya bisa tercatat. 


Dalam video ini banyak poin catatan yang bisa dijadikan bahan catatan  penting lain di postingan lainnya. Okelah, sekian dulu catatan saya.

Semoga video yang baru ditonton di atas bisa mencerahkan kita, supaya jadi pribadi lebih baik, supaya jadi pasangan yang terbaik untuk pasangannya. Syukur-syukur muncul perasaan yang sama, sehingga yang ada adalah rasa saling mencintai. Sehingga cinta itu menjadi tanda jodoh. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar