Kenapa Zebra Jadi Anak Tiri Dibandingkan Kuda dan Keledai?

Jika kita lihat kuda, zebra dan keledai secara spontan kita menganggap mereka serumpun alias saudara. Yups, mereka mirip-mirip dari bentuknya dan model-model tubuhnya. Hanya saja, kuda dan keledai punya warna varian beragam. Sedangkan zebra ya itu-itu aja, variannya ya dengan corak khasnya loreng hitam dan putih.

Saya punya pertanyaan, kenapa kuda dan keledai masih memungkinkan dipelihara, sedangkan zebra jarang sekali kita lihat dipilih untuk menjadi hewan peliharaan?

Zebra ketika mengeliarkan kick back yang beresiko mematikan | source: Harapan Rakyat Online

Jawabannya saya ketahui setelah menonton sebuah video dari sebuah channel youtube. Jika ingin lihat bisa lihat di bawah ini.



Ada beberapa hal, alasan kenapa zebra ini tidak layak atau tidak memenuhi kriteria dipilih sebagai hewan peliharaan, antara lain:
+ Punya sifat yang agresif
+ Berbahaya, zebra punya dua cara pertahanan diri, yakni dengan tendangan kaki belakangnya yang mematikan dan gigitan dari rahang giginya
+ Mudah panik, yang membuat moodnya mudah berubah dalam waktu singkat, hal ini mendorong sifat agresifnya
+ Sangat sensitif
+ Manusia dianggap musuh, ini akibat sejak dulu manusia menjadikan zebra hewan buruan, dibandingkan kuda dan keledai. Sehingga ketika melihat manusia, sifat agresif, sensitifnya muncul
+ Sifatnya yang bengis. Zebra dewasa bisa membunuh zebra kecil, ketika dianggap menjadi penghalang ketika saat mendekati induk zebra saat masa kawin. Zebra kecil bisa dianggap penghalang. Zebra jantan bisa dengan tega menghabisi zebra kecil demi mendekati induk zebra.

Itulah yang jadi alasan, zebra tidak direkomendasikan dipelihara seperti layaknya kuda atau keledai. Terlalu banyak resiko berbahaya yang harus ditanggung. Ada koq manusia yang berhasil menaklukan sifat zebra yang "liar" ini, bukan tidak bisa ditaklukan, tapi memang tidak banyak.

Sudah sedikit paham kan alasannya. Hmm, masih mau mencoba pelihara zebra? Biarkan zebra jadi lawan sepadan buaya sungai Afrika, yang dulu sering kita lihat dalam acara "animal wild planet".


Sebagai tambahan pengetahuan, benar gak sih kuda, zebra dan keledai ini satu rumpun atau saudara seperti nampaknya, seperti yang anggapan di kalimat awal catatan ini. Saya coba cari informasi dari Wikipedia, tentang kuda.

Kuda dan Keledai
Kuda punya nama ilmiah Equus caballus atau Equus ferus caballus. Masuk ke dalam famili Equidae, genus Equus. Kalau yang awam, tahunya ya kuda.

Ilustrasi kuda | source: Republika

Tapi bagi yang mengerti soal perkudaan ini, banyak sekali jenisnya. Coba lihat, kuda di Pulau Jawa dengan kuda-kuda yang hidup di Sumba atau pulau-pulau Nusa Tenggara, pasti ada perbedaan. Belum lagi kuda-kuda yang ada di Eropa, Amerika atau benua lainnya.

Serupa sapi, yang juga punya banyak jenisnya, variannya banyak, begitupun dengan kuda.

Contoh beberapa jenis-jenis kuda, ada kuda arab, kuda morgan, quarter horse, paint dan thoroughbred. Kuda yang disebut di atas termasuk jenis kuda ringan. Bobot rata-rata kuda jenis ringan 590 kilogram.

Ada lagi dengan istilah kuda berat atau kuda beban, jenisnya antara lain clydesdale, draft, percheron, shire. Kuda jenis ini punya bobot mencapai hingga 907 kilogram.


Mari sekarang kita bahas tentang keledai. Saya coba cari di Wikipedia. Di sana, keledai ini ternyata masih satu genus dengan kuda. Keledai punya genus  yang sama yaitu Equus. Nama ilmiah keledai adalah Equus asinus.

Ilustrasi keledai | source: everythingparati


Kuda dan keledai ini ternyata bisa dikawin silang lho. Ada jenis hewan yang dihasilkan oleh persilangannya. Ada yang disebut "bagal", merupakan campuran antara kuda betina dan keledai jantan. Ada pula disebut "nagil/ hinny", merupakan anak dari keledai betina dengan kuda jantan.

Ilustrasi bagal | source: Integrasi Science

Ilustrasi nagil | source: Wikipedia

Keledai ini sudah menemani manusia sejak 5000 tahun yang lalu. Nenek moyang keledai sendiri dari keledai liar Afrika, jenis Equus africanus.


Sekarang kita cari tahu tentang profil dari si kuda belang putih hitam ini.

Zebra
Zebra punya nama ilmiah Equus zebra. Yups, betul, ternyata masih satu famili dengan kuda dan keledai, yaitu Equus. Zebra sendiri ada tiga jenis yaitu zebra gunung (Equus zebra), zebra dataran (Equus quagga) dan zebra primitif (Equus grevyi).


Dari informasi ini, kuda, keledai dan zebra masih ada hubungan, mereka adalah satu genus. Hanya saja, zebra punya sifat yang agak unit daripada kuda dan keledai. Zebra lebih banyak kita temui masih banyak di dunia luar, dan statusnya sebagai hewan liar. Karena sejak dulu manusia memilih kuda atau keledai untuk membantu pekerjaan angkat-angkat beban dll., dibandingkan menggunakan zebra.

Di alam liar zebra hidup berkelompok dengan kawanannya dengan tujuan mempertahankan diri dari predator. Komunikasi antar anggota kelompok adalah dengan cara bersuara dan ekspresi wajahnya. Tak hanya meringkik khas kuda, zebra bisa juga menggongong. Ekspersi zebra itu ditunjukan dengan gestur telinga, dimana ketika telinganya menaik tegak itu tanda bahwa moodnya sedang baik. Jika telinga itu tertarik ke belakang berarti adalah sebaliknya, zebra sedang merasa terancam atau merasa bahaya.

Warna tubuh zebra sebenarnya adalah hitam, dengan garis putih. Garis putih ini berfungsi sebagai kamuflase dari predatornya. Tak hanya itu saja kulitnya juga berfungsi sebagai pendingin. Garis putih pada zebra diteliti menyebarkan panas hingga 70%. Sehingga zebra tidak akan merasa kepanasan saat berjemur di padang safana Afrika.

Bagaimanakah zebra tidur? Zebra tidur sambil berdiri, hanya jika dia merasa aman ditengah kelompoknya.

Zebra punya pendengaran dan penghilatan yang cukup baik. Tak hanya itu, kemampuan terbaik untuk mempertahankan diri adalah dengan kick backnya yang cukup mematikan. Tak hanya itu, soal kecepatan sama seperti kuda, zebra mampu berlari hingga kecepatan 56 km/ jam.

Sama seperti kuda dan keledai, zebra juga adalah herbivora. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan. Namun terkadang juga memakan ranting, semak belukar, dedaunan hingga kulit kayu.

Usia dewasa zebra jantan adalah lima tahun dan zebra betina adalah lima tahun. Usia dewasa ini dimaksudkan adalah usia reproduksinya. Zebra betina mengandung selama 12 - 15 bulan bahkan lebih sebelum melahirkan.

Menurut penjaga kebun binatang yang merawat zebra, sulit untuk mengetahui kapan pastinya zebra melahirkan dari proses mengandung.

Bayi zebra itu dapat langsung berdiri dan berjalan kurang dari satu jam setelah dilahirkan. Induk zebra merawat anaknya hingga berumur satu tahun.

Persilangangan kawin antara kuda dan keledai nyata adanya. Ternyata, zebra dan keledai pernah dikawin silangkan, menghasilkan 'zonkey'.  Antara keledai jantan dan zebra betina. Fisiknya cukup berbeda, yakni tubuhnya berwarna coklat namun ada garis hitam putih di bagian yang lain.

Ilustrasi zonkey | source: ABC News



Nah sudah cukup mengenal tentang zebra kan. Sudah paham juga kan kenapa zebra ini tidak layak dipelihara seperti kuda atau keledai. Seperti ada keledai peliharaannya Opa Arnold Schwarzenegger yang sering kita lihat di IG pribadinya. Menunjukan bahwa keledai masih mungkin dipelihara, tapi untuk zebra sangat langka untuk dipelihara, jika mungkin pemeliharanya butuh kemampuan khusus atau trik khusus.

Sampai jumpa dicatatan lainnya, belajar mengenal banyak hal diawali dengan rasa penasaran dan ketidaktahuan. SSDK





Posting Komentar

0 Komentar