Ksatria Templar, Tentara Keagamaan yang Jaya di Masanya

Ksatria templar, siapa yang tidak kenal. Kalau sering nonton film kolosal barat peperangan abad lampau, pasti kenal. Pada masanya saat itu, peperangan atas dasar keagamaan demi mempertahankan atau memperebutkan suatu wilayah jadi lazim. Peperangan terjadi karena didukung oleh lembaga atau otoritas keagamaan satu dan lainnya. Bisa dibilang saat itu manusia sungguh bar-bar, dimana kedamaian sulit diwujudkan diantara mereka yang berbeda.

 Ilustrasi .bombastis.com

Sebenarnya saat ini pun masih ada yang seperti itu, tapi hanya di sudut-sudut dunia tertentu, diantara sekelompok kecil orang. Namun kebanyakan manusia di dunia menghendaki adanya kedamaian dunia, walau kembali lagi selalu saja ada riak diantara manusia di dunia ini yang masih ingin memaksakan kehendak kelompoknya sendiri. Saya tidak ingin membahas soal itu, tapi lebih ingin mengetahui tentang Ksatria Templar ini, mari kita simak.

Masyarakat umum lebih mengenal istilah 'ksatria templar'. Namun dalam lingkungan Kekristenan, dikenal istilah:
- Laskar Miskin Kristus dan Kenisah Salomo (dalam bahasa Latin: Pauperes commilitones Christi Templique Salomonici
- Tarekat Laskar Miskin Kristus Kenisah Yerusalem (bahasa Latin: Ordo Pauperum Commilitonum Christi Templi Hierosolymitani)
- Tarekat Laskar Kenisah (bahasa Latin: Ordo Militum Templariorum)
- Ahli Kenisah (bahasa Latin: Templarii)

Kelompok ini merupakan sebuah tarekat militer keagamaan, dalam hal ini adalah Tarekat Militer Katolik. Mulai berdiri pada tahun 1119 dan diakui keberadaannya tahun 1139. Tarekat atau ordo militer ini berkiprah hingga tahun 1312, total 193 tahun sejak berdiri hingga dibubarkan.

Sejarah
Kelompok ini dibuat pada awalnya didirikan delapan serdadu, yang dipimpin oleh Hugues de Payens dari Campagne, pada masa pemerintahan Raja Baldwin II dan Batrik Yerusalem Gormondus. Pada awalnya, kelompok ini dibuat bertujuan untuk mempertahankan pengaruh Kristen di Yerusalem, yang disebut Kota Suci, dimana saat itu sering terjadi penyerangan terhadap Yerusalem. 

Kelompok Kristen saat itu melalui bangsa Eropa berhasil merebut Yerusalem tahun 1099, pada Perang Salib I. Demi untuk melindungi para peziarah Kristen di Yerusalem, maka dirasa perlu untuk membuat sebuah tarekat rahib-rahib petarung, inilah yang diinisiasi oleh Hugues de Payens dari Campagn.

Sejak dulu Yerusalem merupakan kota yang sudah menjadi perebutan oleh tiga kekuatan besar yaitu Yahudi, Kekristenan dan Muslimin, dimana kota itu dianggap suci oleh ketiganya, dan mereka merasa berhak atas pendudukan kota suci tersebut. Seiring berjalan waktu, kelompok ini menjadi sebuah tarekat atau ordo keagamaan, dimana kaul atau janji setia terhadap tarekat atau ordo ini disaksikan oleh penatua dan jemaat di Yerusalem.

Pada Konsili Nablus tahun 1120 ulusan ini dibahas untuk disetujui. Lalu kemudian dibangunlah bangunan dari 'sayap' istana raja di atas Bukit Kenisah, lokasinya di dalam Masjid Al-Aqsa yang dirampas ketika perang sebelumnya, dan inilah yang kemudian dijadikan markas ordo militer ini. Masjid Al-Aqsa hasil pendudukan ini lalu kemudian disebut oleh ordo militer sebagai Kenisah Salomo.

Pada awalnya ordo ini menyatakan diri mereka sebagai Laskar Miskin Kristus dan Kenisah Salomo. kelangsungan dari ordo ini berasal dari derma atau sumbangan. Simbol kemiskinan ordo ini dilambangkan dalam gambar dua ksatria yang menunggai seekor kuda. 

Pada tahun 1128, pada Konsili Troyes, ordo militer ini memilih pelindungnya dari St. Benediktus dari Clairvaux. Mereka mempunyai motto "Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mu lah beri kemuliaan" (bahasa Latin: Non nobis, Domine, non nobis, sed Nomini tuo da gloriam). Ordo ini dikenal dengan simbolnya salib merah, bermantel putih.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan ordo ini mulai diakui dikalangan gereja. Karena diakui otoritas gereja, maka perhatian penuh terhadap ordo ini menjadi tinggi. Hingga kelompok ini dikenal menjadi badan amal yang ternama di dunia Kristen saat itu. Sumbangan uang, lahan, perusahaan, serta sumber daya manusia.

Tahun 1139 berdasarkan bulla kepausan saat itu Paus Innocecius II, mengecualikan ordo ini dari kewajiban menaati undang-undang lokal. Ordo ini bisa melintasi tapal-tapal batas antarnegara, tidak wajib membayar pajak apa pun, dan tidak tunduk di bawah kewenangan siapa pun kecuali Sri Paus yang berkuasa.


*bulla kepausan adalah suatu jenis paten surat atau piagam yang keluarkan seorang Paus Roma, istilah ini digunakan untuk dokumen yang berasal dari segel berbahan timah hitam (bulla) yang ditambahkan di bagian akhir surat sebagai autentikasi.

Ordo ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok petarung yang terdiri dari serdadu dan sersan; dan kelompok yang tidak bertarung yang terdiri dari para petani dan pembimbing rohani.

Ordo ini dikenal sebagai ordo militer, tapi tahukah kamu bahwa dari hasil sumbangan dan derma, serta keleluasaan yang diberikan oleh otoritas gereja terhadap ordo ini, membuat ordo ini menjadi sebuah ordo yang bergelimang harta. Jadi tidak saja mengurusi perang, tapi ordo ini juga mengurusi jasa keuangan, seperti mengelola harta titipan para bangsawan yang ingin berperang, hingga mereka mampu membeli tanah-tanah di Eropa maupun di Timur Tengah, mengelola lahan-lahan usaha tani, kebun anggur, membangun katedral dan puri-puri batu berukuran raksasa, terjun pula dalam usaha manufaktur, ekspor dan impor, memiliki armada kapal sendiri.

Ordo ini kerap dikaitkan dengan sebutan 'tentara salib' atau 'tentara perang salib'. Tapi pada dasarnya, menurut sejarah, peperangan berlandaskan agama sudah berlangsung jauh sebelum ordo ini lahir. Namun pada masanya ketika ordo ini berkiprah, ordo ini juga ikut serta dalam perang dengan keyakinan lain, yaitu dari pasukan Muslim. Sehingga stampel 'tentara salib' melekat dengan baik.


Sejarah mencatat, ordo ini aktif dalam beberapa medan peperangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pengepungan Askelon (1153) : pengepungan ini merupakan penaklukan benteng Mesir yang dipertahankan oleh Kekhalifahan Fatimiyah.
- Perang Montgisard (1177) : perang ini dilakukan melawan Dinasti Ayyubiyah yang dipimpin Saladin. Perang ini dikenal karena jumlah pasukan Ksatria Kenisah hanya 500 orang melawan 21.000 - 26.000 orang pasukan Saladin. Pasukan Saladin dipukul mundur ke Kairo.
- Perang Marjayoun (1179) : perang ini dilakukan melawan Dinasti Ayyubiyah yang dipimpin Saladin. Perang ini dimenangkan oleh pasukan Saladin.
- Perang Hittin (1187) : perang ini dilakukan melawan Dinasti Ayyubiyah yang dipimpin Saladin, lokasi perang di dekat Tiberias, dekat Kota Hittin. Perang ini dimenangkan oleh pasukan Saladin.
- Perang Akko (1190 - 1191) : perang kali ini dilakukan sebagai serangan balasan besar oleh Raja Guy Yerusalem terhadap pasukan Muslim dari Suriah dan Mesir yang lagi-lagi dipimpin oleh pasukan Saladin. Berlangsung di Kota Akko. Perang ini dimenangkan oleh pasukan koalisi Kristen saat itu.
- Perang Arsuf (1191) : perang kali ini terjadi di luar daerah Arsuf (Arsur), Levant. Pertempuran ini merupakan pertempuran antara Richard I dari Inggris melawan pasukan Ayyubiyah Saladin. Pertempuran ini berhasil dimenangkan Richard I.
- Pengepungan Ad-Damus (1210) : perang ini terjadi di daerah Ademuz, Provinsi Valensia, Spanyol. Pihak yang berperang kali ini adalah Tahta Aragon, Ksatria Penyantun dan Ksatria Kenisah melawan Kekhalifahan Almohad.  Dalam pertempuran ini dimenangkan aliansi Tahta Aragon.
- Perang Legnica (1241) : pertempuran ini terjadi di Legnica, merupakan sebuah kota di tepi Sungai Kaczawa di negara Polandia bagian barat daya. Pertempuran ini melibatkan pasukan Eropa yang terdiri dari pasukan templar dengan pasukan Mongolia. Pasukan Mongolia memang sedang melakukan invasi ketika itu. Pertempuran ini dimenangkan oleh pasukan Mongolia.
- Pengepungan Akko (1291) : pertempuran ini terjadi di Akko. Pertempuran ini terjadi antara Mamluk dengan koalisi Kerajaan Yerusalem, Ksatria Kenisah, Ksatria Hospitaller, Ksatria Teutonik, Ksatria Santo Tomas. Pertempuran ini dimenangkan oleh Mamluk.

*yang tertulis merah merupakan pertempuran dimana pasukan koalisi templar ini mengalami kekalahan

Pada akhirnya Kota Yerusalem lepas dari kekuasaan bangsa Eropa, hingga akhirnya direbut oleh Inggris dari Kekaisaran Turki Utsmaniyah pada tahun 1917 pada Perang Dunia I.


Melanjutkan sejarah, seiring berjalannya waktu tarekat militer ini mulai diabaikan dan tidak mendapatkan perhatian, semakin dianggap tidak penting, dukungan-dukungan pun mulai berkurang. Meski begitu, lini-lini usaha yang selama ini dijalankan oleh tarekat militer ini masih terus berjalan.

Tahun 1305, terpilih lah Sri Paus yang baru, Paus Klemens V. Sri Paus menyurati pempinan dari tarekat militer yang ada, yaitu Mahaguru Ksatria Kenisah, Jacques de Molay dan Mahaguru Ksatria Penyantun, Foulques de Villaret, tujuannya untuk melebur kedua tarekat militer ini. Meski begitu keinginan Sri Paus tidak diamini begitu saja.

Seiring waktu banyak pihak-pihak yang berusaha menyebarkan isu-isu pada taraket ini, dan hal ini diyakini banyak pihak, sehingga membuat anggota tarekat militer yang mendapatkan fitnah serta tuduhan-tuduhan, dan pemaksaan pengakuan atas tuduhan-tuduhan yang dilontarkan, semua ini diprakarsai oleh Raja Philippe IV. Alasan Raja Philippe IV ini berbuat demikian karena terdesakan hutang-hutangnya pada tarekat militer atas biaya perang melawan Inggris. Isu-isu inilah yang dimanfaatkannya untuk mendesak pihak gereja membubarkan tarekat militer ini.

Pada Konsili Vienne, tahun 1312, Paus Klemens V mengeluarkan keputusan secara resmi membubarkan Tarekat Laskar Kenisah, mengalihkan semua aset kepemilikan kepada Tarekat Balai Penyantunan.

Pemimpin-pimimpin tarekat militer yang telah dibubarkan itu mendapatkan hukuman mati dibakar hidup-hidup. Jacques de Molay yang sempat mengakui tuduhan fitnah dalam tekanan, akhirnya menarik kembali pengakuannya. Saat menghadapi hukuman mati dibakar hidup-hidup tanggal 18 Maret 1314, dengan diikatkan di tiang pancang di Kota Paris, dia berseru, "Allah tahu siapa yang salah dan berdosa. Malapetaka akan segera menimpa orang-orang yang menghukum mati kami." Setelah kejadian itu, sebulan kemudian Paus Klemens V wafat dan Raja Philippe IV pun wafat akibat kecelakaan saat berburu ditahun 1314.

Persekusi yang dialami tarekat militer ini dikarenakan tidak ada kesalahan yang didapati, Sri Paus saat itu terpaksa membubarkan tarekat ini karena sudah menyebarnya skandal terhadap tarekat ini, ditambah lagi tekanan dari kerabat Sri Paus, Raja Philippe IV yang saat itu berkuasa.


Ksatria Kenisah ini terbagi atas tiga golongan yaitu golongan ksatria ningrat, golongan bintara bukan ningrat, dan golongan kapelan. Jabatan tertingginya adalah mahaguru, Hugues de Payens (1118-1119) merupakan pendiri tarekat militer ini, lalu kemudian diakhiri oleh Jacques de Molay yang akhirnya harus dihukum mati. Merupakan jabatan seumur hidup. Mahaguru lain yang sempat menjabat namun wafat karena pertempuran adalah Bernard de Tremelay, wafat saat Pengepungan Askelon (1153). Kemudian ada Gerard de Ridefort ditangan Saladin tewas saat Pengepungan Akko (1189).

#intermesso
Cara berpikir martir ala teroris masa kini, ternyata juga pernah digunakan dalam prinsip di tarekat militer ini, "gugur dalam pertempuran dianggap sebagai suatu kehormatan besar yang menjanjikan tempat di surga." Prinsip salah ini sudah ditinggal jauh-jauh lalu, sehingga prinsip ala teroris masa kini, adalah suatu hal yang basi dan tidak cocok lagi digunakan, karena pemahaman yang salah.

Sepertinya begitulah kira-kira ringkasan mengenai sejarah tareket militer, yang sering kita kenal dengan Ksatria Templar. Banyak lagi catatan yang bisa dibaca mengenai tarekat militer ini, bisa baca dilink sumber bacaan di bawah ini. Saya dapatkan informasinya dari sana.

Ironi sejarah, ketika perang dikedepankan demi ambisi menguasai. Ya, itulah bagian dari sejarah dunia. Di jaman modern, kisah-kisah ksatria templar sering dikisahkan dengan imajinasinya, dengan propaganda dan misteri-misteri yang sengaja dibuat untuk membuat orang penasaran. Tapi pada dasarnya, sama seperti sejarah dunia lainnya, yang tercatat ya seperti apa yang sudah diungkapkan sejarah. Lainnya, selama tidak ada bukti sejarah hanya dianggap sebagai gorengan jualan demi pundi-pundi ekonomi saja.

Segitu dulu informasi seputar ksatria templar, semoga bermanfaat, sekedar tahu sejarahnya seperti ini toh, supaya tidak dibodohi informasi yang simpang siur. Inilah sejarah yang harus kita ketahui. -cpr-

Sumber Bacaan:
Wikipedia. Kesatria Kenisah | diakses 7 September 2019
Wikipedia. Bulla Kepausan | diakses 7 September 2019
Wikipedia. Pertempuran Montgisard | diakses 7 September 2019
Wikipedia. Pengepungan Askelon | diakses 7 September 2019
Wikipedia. Pertempuran Marjayoun | diakses 7 September 2019
Wikipedia. Pertempuran Hittin | diakses 7 September 2019
Wikipedia. Pengepungan Akko (1189-91) | diakses 7 September 2019
Wikipedia. Pertempuran Arsuf | diakses 9 Desember 2019
Wikipedia. Pengepungan Ad-Damus | diakses 9 Desember 2019
Wikipedia. Pertempuran Legnica | diakses 9 Desember 2019
Wikipedia. Pengepungan Akko | diakses 9 Desember 2019

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Berawal dari ksatria malah sukses jadi bangsawan karena mengelola keuangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sy baru tw bangunan kuno eksentrik di Eropa itu juga karena proyek2 ekonomi ordo ini.

      Tp justru krn uang, hutang piutang, ordo ini harus jadi kambing hitam, dan makan korban2 sejarah.

      Hapus


  2. Kehebatan ksatria dulu adalah baju bajanya yang anti terkena pedang. Dibanding pakaian perang era sekarang mungkin lebih kuat seragam tempur terdahulu meskipun berat.😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dl baju jirah besi kuat lawan material besi dg momentum yg g bgtu kuat. Tp jika kekuatan momentum pedang digantikan dg peluru, rasanya tembus mas.

      Klo jaman skr, mungkin perlu pake baju jirah dari material kevlar lapis.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6