Jajan Tahu Telor / Tahu Tek Cak Wujud, Pasuruan

Jalan-jalan ke Kota Pasuruan, Jawa Timur iseng saya jajan, kebetulan pas lapar perut sepulang kantor, jalan-jalan survei pelabuhan Kota Pasuruan seperti apa sih.

Pas jalan arah pulang, lewat di Jalan Panglima Sudirman, saya lihat ada kedai pinggir jalan tahu tek/ tahu telur, jejeran Bank Mandiri, gerobak jualannya pokoknya tepat depan SMA Katolik Mgr. Soegijapranata.


Saya beli dibungkus, ya kalau nyoba sih enaknya makan di sana, tapi karena situasi tak memungkinkan jadi dibungkus saja tidak masalah. Saya berpikir, ah rasa sih sama-sama saja, tidak akan banyak berbeda, paling dibumbu kacangnya saja.

Pas sampai rumah, saya buka untuk menyantap, ternyata berbeda dengan yang biasa saya beli di Pandaan, bumbu kacang dan petisnya sudah dicampur, kalau di sini ternyata dipisah. Nah seperti yang saya foto ini tampilannya ketika saya buka bungkusnya.


Saya amati, ternyata ada perbedaannya, apa saja itu:
+ telur dadarnya itu dipotong-potong atau disuir, tapi bukan disuir seperti telor di nasi kuning ya.
+ ada tambahan kentang rebus yang dipotong-potong
+ bumbu dipisah plastik tersendiri, warnanya coklat kaya ketoprak gitu lah

Sisanya sih sama saja dengan yang saya beli di Pandaan. Seperti ada toge, lontong, kerupuk dan bumbu kacang petis.

Untuk rasa ya, saya sih suka yang ini, karena telurnya dipotong-potong, saya jadi bisa merasakan telurnya, gurih telurnya saya bisa rasakan nikmatnya, kemudian ada kentangnya menambah asupan karbohidrat, buat yang cari kenyang, sudah ada lontong, ditambah kentang rebus, makin mantab kan.

Sayangnya ya jauh mesti ke Pasuruan dulu demi menikmati kuliner ini. Tapi, lain waktu kalau ke Pasuruan lagi, saya akan mampir beli kuliner ini. Yups, buat saya enak. Oh iya, harganya itu sama juga lho Rp 9.000,-. Sipp lah, ini rekomendasi buat diri saya, makan murah dan enak. Sayangnya didokumentasi ini saya lupa foto waktu bumbunya sudah dituang, karena kepincut wanginya telur goreng itu, saya jadi lupa, langsung aja hap makan, ketika sudah habis baru sadar soal dokumentasi. Yah, namanya juga lapar, ketemu makan enak ya #sikat. 

Segitu dulu deh catatan saya, catatan sederhana tapi lumayan untuk pengingat disaat saya mulai amnesia parsial belakangan ini. Sampai jumpa dicatatan kuliner lain. -cpr-


Posting Komentar

2 Komentar

  1. kalau saya lebih suka telor utuh daripada dipotong2 :D

    -Traveler Paruh Waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iy, bedanya telur yang utuh itu telurnya dicampur tepung atau aci gitu, jadi kurang original. Kalau yang dipotong itu telurnya original

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6