Imlek 2019 kali ini
sedikit berbeda, untuk tahun ini saya merasakan dapat angpao. Bukan dilihat
berapa jumlahnya, tapi pada amplop merah bertinta emas yang bertuliskan huruf
mandarin, bergambar babi imut.
Tradisi bagi-bagi angpao ini sebenarnya sudah ada dilakukan di
kantor saya. Hanya saya karena baru beberapa tahun bergabung jadi tidak
merasakannya. Tahun lalu pun sebenarnya ada, hanya saya nampaknya tidak
kebagian euforia imlekan.
Tahun lalu kan kebetulan saya pas tugas ke Pandaan, Pasuruan, dan
hari setelah imlek masuk kantor hari Sabtu pun
tidak ada ramai-ramai apa-apa.
Beda dengan tahun ini, sehari sebelum imlek pihak HRD sudah
meminta kami menyebutkan nama-nama personel karyawan yang berkantor. Nama-nama
pun disubmit ke HRD. Ternyata, nama-nama itu digunakan sebagai data untuk
membagi angka atau nomor undian gitu, dimana nomor undian itu berisi angpao.
Nominal diangpao itu mayoritas ya zonk, isinya hanya Rp 2.000,-
doang. Meski begitu ada yang bernominal besar dan pastinya tidak banyak, hanya
mereka yang beruntung saja mendapatkannya. Tahun lalu katanya, ada karyawan yang
beruntung dapat angpao 500K, katanya ada yang jutaan lumayan sekali tuh, ya wajarlah, memang sudah
selayak dan sepantasnya begitu.
Nah tahun ini pun permainannya sama. Angka-angka cantik yang
berhubungan dengan imlek ditahun ini adalah klue. Jika mendapatkan angka cantik
itu, siap-siaplah menerima angpao yang sebenar-benarnya.
Saya kebagian angka 504. Sebuah angka biasa saja sih, tidak cantik
juga. Tapi saya suka angka itu, nomor rumah orang tua saya di Cirebon
"54", kalau dua angka itu dijumlahkan jadi "9". Ya
menyenangkan diri saja sih. Rekan-rekan lain di kantor juga dapat angka yang
beragam, macam-macam.
Namun setelah dicocokan dengan 'buku induk nomor angpao', bocoran
dari orang pusat, katanya rombongan dari office kami tidak ada yang dapat
angpao yang sesungguhnya, kami hanya dapat angpao zonk, Rp 2.000,-. Ya
begitulah adanya. Toh dari awal sejak saya dengar cerita-cerita yang sudah
sering merasakan euforia imlek di kantor kita ini, dapat zonk itu sudah biasa dan kebanyakan
begitu, jadi saya memang tak berharap banyak.
Untung saja, saya masih bisa terhibur pagi hari saya mendapatkan
angpao yang sesungguhnya, yaitu amplop merah berisi lembaran Rp 20.000,-. Awalnya saya
kira dapat 2K, tapi setelah saya amati lebih seksama ternyata nolnya nambah.
Angpao itu saya peroleh dari Pak Pepen. Terima kasih banyak buat beliau, yang
sudah membagikan angpao. Kebetulan hanya beberapa orang saja yang dapat.
Siang harinya sebagai teman angpao, ada makanan mie dari Bakmi GM
satu porsi dan dua buah jeruk. Makanan yang menemani euforia imlek di office dimana
saya berkantor.
Keesokan harinya euforia imlek belum berakhir, saya masih dapat satu angpao lagi dengan kemasan menarik sekali, Bu Laura berikan angpao, senangnya. Di dalamnya berisi angka yang lebih baik dari angpao zonk kemarin, yaitu dua lembar Rp 10.000,- menyenangkan sekali. Terima kasih ya bu, semoga rejekinya selalu dilancarkan ditahun babi tanah ini #ahay.
Sekali lagi memang sih bukan dilihat isinya, tapi kadang kita memang mengharapkan sesuatu lebih. Seperti angpao dari kantor, sebenarnya si
harapannya lebih, ya nominal minimal 20K lah. Tapi kalau hanya dapat 2K, ya mau
bagaimana lagi, hanya bisa dinikmati saja.
Malah ada hal menarik buat saya. Kebetulan office kami ini agak
jauh dari kantor utama dimana jadi pusat euforia imlek. Otomatis untuk
pembagian undian angpao ini telat. Nah beberapa karyawan yang berkantor di
pusat itu sudah dibagikan angpaonya, terlihat amplop merah bertuliskan nomor
cantiknya masing-masing. Dan terlihat di sana kombinasi angka yang muncul
memberikan isi zonk.
Kebetulan kan di office kita ini belum dapat angpaonya, dan dari
angka yang sudah keluar, saya ajukan penawaran melalui grup whatsapp kerjaan, "buat nomor yang belum muncul, dan setelah melihat angka yang sudah keluar, ada yang berani tidak menukarkan angkanya
dengan uang tunai Rp 4.000,- atau dua lembar Rp 2.000,-?"
Penawaran menarik
sebenarnya, karena daripada dapat 2K sebenarnya lebih baik ditukar dengan Rp
4.000,-. Penukaran ini ala-ala deal dan no deal gitu, ujar saya digrup kerjaan itu.
Karena saya lihat, kemungkinan angka bagus ada diangka kombinasi
2, 5 dan mungkin 7. Tapi dari si pemilik angka yang ada angka tersebut
nampaknya tak mau melewatkan angkanya untuk ditukar, gambling memang.
Tapi justru itu lebih membuat acara bagi-bagi angpao seru, jadi
kaya kuis deal or no deal. Tapi saya beruntung tidak ada yang berminat dengan
penawaran saya. Karena setelah semua menolak, saya dapat info dari 'bandar'
bahwa semua angka yang kita kirim adalah zonk. Andaikan ya, ada yang mau tukar,
beruntunglah, dapat 2x lipat dari rejeki yang seharusnya, beruntung bukan? Tapi
beruntung bagi saya, jadi tidak rugi saya.
Bahkan saya sempat menaikan tawaran saya menjadi tiga lembar 2K untuk sebuah nomor. Tapi sayangnya ditolak. Beruntung sih menolak, karena ternyata isinya ya zonk juga. Inilah yang dinamakan keberuntungan imlek 2019 yang saya terima.
Sebuah acara memang bisa meriah tidak dilihat dari berapa yang
dihabiskan, acara sederhana sekalipun jika dikemasnya dengan meriah, pasti
menimbulkan kesan positif, tidak sekedar ah, paling zonk juga. Tapi ya, kalau lama-kelamaan selalu dibuat monoton, maka akan jadi ada rasa skeptis dan pada titik tertentu maka akan abai, alias masa
bodoh.
Begitulah kira-kira catatan saya mengenai euforia imlek di tempat
dimana saya berkantor. Sekali lagi, bukan soal nominalnya untuk pemberian
angpao ini, tapi dari usaha mereka yang memberikannya, ya itu khusus personal yang memberikan angpao. Kalau angpao korporasi lain ceritanya.
Sampai jumpa tahun depan, ya kalau masih bisa merasakan euforia
angpao ini lagi, atau mungkin tahun depan dapat angpao lain yang lebih gimana
gitu. Cu next year, happy chinnes new year. -cpr-
11 Komentar
waaahhh
BalasHapusAsyinya dapet angpao
Mau dong mas dikirimin ke padang satu amplop hihihihi
Kirim-kirim yak, amplop 2rebuan yak ;) yang 2rebuan banyak hahahaha
HapusKalah dah ini sama salam tempel pas Lebaran ...
Di kantor pemerintahan mana ada yang beginian T.T
BalasHapus*eh malah curhat* :))))
Hahahaha, iya gk da pastinya
HapusIni momen2 budaya, bagi2 rejeki sebenarnya hahaha
Gk wajib tp ngarep wkwkwkwk
yg nmanya dikasih angpaou pasti nggak nolak. bukan diliat dari isinya tapi makna yg diberi itu loh. kirim via email dong, mas. he he
BalasHapusSxan via whats app biar cpt ya hahaha
HapusAndaikan dikasi angpao bertahun-tahun 2K gimana mas, tanpa melihat inflasi hehehe, masih terima apa nego nih?
BalasHapusWaah!! Asik nih dapat angpao banyak...
Mungkin karena tahun 2019 berunsur babi tanah jadinya angpaonya gambar boneka babi bertinta emas..😄😄
Iya, angpao nya itu motifnya mengikuti tema nya, tahun lalu kan anjing tanah, ya jadinya gambar anjing pasti .. ;p
HapusTahun kemarin kan terkenal itu pas tahun anjing tanah, ada lagi "makan daging anj*ng pakai sayur kol".
Nah tahun ini judul lagu nya berubah, "makan daging bab* pakai sayur kol" wkwkwkwkwk
Kalau buat saya mah enak2 saja dah hahahaha
Wah, kalau eks kantor mu, nampaknya gak mungkin deh, soalnya kan boss nya #pelit ups, keceplosan hahahaha
BalasHapusYa seru sih dapat amplop merah2 ... ;p
Tradisi begini asyik sekali, sambil nebak-nebak isi angpao hahaha. Kalaupun zonk 2K juga tidak masalah yang penting sudah senang-senang merayakannya dan berdoa semoga di tahun baru ini apa-apa yang dicita-citakan terwujud ya, Kak.
BalasHapusIya benar ;p
HapusAmin, ya tahun baru biasanya harapan baru, ya step by step #persiapan
Iya, amin. Yang terbaik dan tercapai untuk kita semua ya
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6