Ikan Cendro (Tylosurus crocodillus)

Ikan Cendro, namanya pernah saya dengar, tapi ketika disuruh memastikan yang mana saya pasti bingung, karena mirip ikan baracuda, ikan julung-julung, ikan layur, ikan todak.

Nama ikan yang bernama ilmiah (Tylosurus crocodillus) punya habitat di perairan air laut atau asin. Termasuk jenis ikan pelagis, habitatnya dekat permukaan air laut. Ikan ini merupakan ikan predator yang memangsa ikan-ikan yang lebih kecil. Namun tak jarang juga ditemukan di dekat terumbu karang. Wilayah sebaran ikan ini ada di perairan Jawa bagian selatan, selat sunda, pantai barat Sumatera, perairan Indonesia bagian timur, Samudra Hindia, Samudra Pasifik.


Klasifikasi ilmiah ikan yang dikenal dengan nama cendro ini, sbb.:

- Kingdom: Animalia
- Filum: Chordata
- Kelas: actinopterygii
- Ordo: beloniformes
- Famili: belonidae
- Genus: tylosurus
- Spesies: Tylosurus crocodillus


Ikan ini punya tubuh yang memanjang, dengan tipe ekor hypocercal, berukuran kurang lebih 60 - 70 centimeter, bahkan ada yang panjang hingga satu meter. Ikan ini mempunyai sirip di bagian perut berpasangan,  juga dengan sirip punggung dan dada. Warna tubuhnya perak, ada semburat siluet kehijauan. Badanya tidak bersisik, kulit tubuhnya bertipe cycloid. Ikan ini bermulut moncong, tak heran jika nama ilmiahnya ada istilah 'crocodillus', kita tahu istilah itu biasa merujuk pada 'buaya'. Mulutnya bertipe terminal yaitu mulutnya terdapat di ujung hidung, dimulutnya terdapat gerigi tajam, ciri ikan predator. Di habitatnya, ikan ini punya karakter penyendiri atau soliter.

Apa itu tipe ekor hypocercal? Hypocercal merupakan istilah untuk membedakan morfologi ikan dilihat dari ekornya. Ikan dengan tipe ekor seperti ini secara umum punya karakter bisa melompat atau terbang. Tipe ekor ini termasuk dalam tipe ekor heterocercal yaitu bila colummna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung ekor yang membagi diri menjadi dua tidak sama panjang, yang satu bisa ke atas lebih besar (epicercal) atau ke bawah lebih besar (hypocercal).

Apa itu tipe sisik cycloid? Menurut morfologi ikan jika dilihat dari sisiknya dibedakan ke beberapa tipe. Salah satunya ya tipe cycloid ini. Yaitu sisik ikan yang berbentuk seperti lingkaran. Ikan dengan sisik seperti ini dikenal lincah, responnya sangat cepat.

Benarkah ikan ini bisa membahayakan manusia? Jika melihat morfologinya, sangat mungkin untuk melukai jika salah penanganan. Lalu, apakah akan menyerang manusia? Karakter ikan ini merupakan ikan predator, jadi sangat mungkin jika ikan menganggap manusia mengganggu.

Lalu apakah bisa membunuh? Inilah yang yang jadi latar belakang saya membuat catatan tentang ikan ini. Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah judul artikel berita online, Serangan Ikan Caroang Bunuh Nelayan Pangandaran Kejadian Langka. Pada kasus ini agresifitas ikan dipengaruhi cahaya dari lampu senter.

Ikan cendro punya sebutan berbeda, ada yang menyebutnya ikan caroang. Sebutan internasional needle fish, houndfish (ikan anjing), crocodile needlefish (ikan buaya jarum). Kalau mau tahu tentang nama ilmiah ikan-ikan lain yang punya kekerabatan mirip-mirip, bisa visit ke sini (silakan klik).

Bagi pemancing ikan ini juga jadi pilihan target pemancing, terutama pemancing tradisional. Gerakan lincah si ikan sudah cukup terkenal dikalangan pemancing, sehingga memerlukan teknik khusus untuk memancingnya, memancing menggunakan jala/ jaring rasanya mustahil, karena gerakan sedikit saja dalam air akan langsung direspon oleh si ikan.

Teknik layangan sering digunakan nelayan tradisional memancing ikan ini. Karena ikan ini jenis pelagis, sehingga ketika memancing, kail dan umpan tidak perlu tenggelam terlalu dalam dari permukaan air laut. Ada trik ketika setelah berhasil strike ikan ini, biarkan dulu ikan ini lelah, setelah itu baru kita lepaskan dari kail, biasanya ketika baru strike, ikan ini masih agresif dan penanganan yang tidak tepat akan melukai kita sendiri.

Informasi mengenai ikan cendro ini setidaknya bisa membantu kita tahu, saya belum pernah sih dapat ikan ini, karena selama ini memancing hanya menggunakan teknik dasaran saja, sehingga yang diperoleh ya ikan bawah permukaan. Ya mudah-mudahan dilain kesempatan bisa mencoba teknik lain, setelah pensiun rasanya mancing bisa jadi pilihan hobi menarik mengisi hari tua. -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Sumpah, saya tidak tahu soal ikan ikan ini, mana pula membedakan hahaha cuma tahu satu dua, kalaupun tahu ikan hias/di terumbu karang, karena hasil nanya dan baca. Betul Kak, hobi mancing buat kegiatan di hari tua kelak haha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikan ini sodaranya buanyak, mulutnya mana tajam semua lagi hihihi

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6