Doraemon - Syala la la la / Yume Wo Kanaete

Doraemon merupakan salah satu kartun yang menemani masa kanak-kanak saya, disiarkan setiap Minggu pagi di salah satu stasiun televisi swasta nasional, pukul 08:00, jadi salah satu godaan tersendiri bagi saya ketika harus pergi ke gereja atau mandi pagi.

Imajinasi/ khayalan masa kecil saya tentang semua yang dialami Nobita dkk. sepertinya terekstrak dengan baik dipikiran saya sampai saat ini, saat saya sudah dewasa. Baik komiknya, serial kartunnya hingga kadang movienya selalu saya tonton. Padahal sudah sering saya tonton lebih dari sekali, tapi saya tetap suka, merasa seperti belum nonton.

Meski saya suka Doraemon, saya tidak seperti fans fanatik Doraemon lain yang segala halnya hapal diluar kepala. Kebetulan saya punya daya ingat yang kurang begitu baik. Jadi saya tidak seperti mereka. Saya suka tentang bagaimana imajinasi dan khayalan tentang dunia kanak-kanak yang diceritakan disetiap serinya. Alat-alat ajaib dari kantong ajaib Doraemon seakan-akan mampu memenuhi semua keinginan.

Ada satu lagu yang saya sukai dari serial kartun ini, jujur lagu ini baru saya dengar dan kenal 1-2 tahun ini, ketika saya ingin bernostalgia dengan Doraemon, melalui channel Youtube. Lagu itu berjudul Syala la la la la atau kadang ditulis Yume Wo Kanaete.

Lagu ini menarik bagi saya, lebih menarik daripada theme song yang biasa dinyanyikan diserial Indonesia Doraemon yang ada ditelevisi.


Lagu Syala la la la la ini buat saya memberikan keceriaan tersendiri dengan lirik yang lebih 'dewasa'. Maksudnya itu lebih bermakna ya. Di bawah ini saya tautkan video lirik dari lagu yang saya maksud ini.



Lagu ini saya maknai dengan sudut pandang lain. Bisa berbeda dengan kalian memahaminya, imajinasi saya memaknainya demikian, mengisahkan tentang keinginan dari seorang anak, keinginan yang selalu terlukis/ tertulis dalam hati dan pikirannya. Seperti tertulis dalam sebuah peta dunia, dimana bisa membawa ke mana saja semua mimpi-mimpinya.

Entah terbang ke langit, mengarungi waktu dan pergi ke negeri yang jauh. Semuanya ingin diwujudkan. Dengan pintu kemana saja, keinginan itu bisa terpenuhi. Dengan kantong ajaib semua mimpi akan terkabul.

Di suatu waktu saat sudah dewasa, akankah melupakan hayalan dan semua mimpi masa kecil ini? Rasanya tidak. Akan selalu teringat dalam hati, selalu ada mimpi yang bersinar.

Jangan pernah takut pergi keluar, tidak perlu menangis, tak perlu takut tersesat di jalan, karena ada aku (baca: Doraemon) yang akan selalu menemani. Pergilah keluar dengan hati riang, gembira sambil bersiul nyaring.

Penuhilah dunia ini dengan mimpi-mimpi. Sampai saat dewasa nanti, tidak akan pernah melupakan semua mimpi-mimpi masa kecil itu.


Lagu ini sepertinya mewakili apa yang saya pikirkan tentang Doraemon, tentang masa kecil Nobita dan kawan-kawannya, yang beruntung punya teman dan sahabat Doraemon.

Meskipun dunia saya adalah dunia nyata, semuanya realistis, tapi saya merasa mimpi-mimpi, hayalan dan imajinasi tentang dunia Doraemon selalu akan ada di kepala saya. Selalu ingin terkabulnya semua keinginan-keinginan itu dengan alat-alat Doraemon. Entah di dunia nyata atau didunia mimpi sekalipun, saya tetap senang dan bahagia, ketika membayangkan dunia Doraemon. -cpr-

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Kartun sepanjang masa, legendaaa hehe. Sejak dulu nonton Doraemon tidak pernah bosan, membaca komiknya juga, karena dibalik teknologi canggih si kucing elektronik, kekonyolan Nobita, hingga tingkah laku Giant yang menjengkelkan bersama Suneo, selalu ada hikmah/pelajaran yang terpetik di setiap episodenya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iy bnr, ad pesan moralnya si.

      Tp trllu menggemari jd bkin ky sy ni, ud tua, tp msh aja trbawa imajinasi mimpi2 doraemon ini.

      Hapus
    2. Tak apa lah, Kak, hahaha. Saya malah masih nonton Doraemon, Upin Ipin, atau filem animasi layar lebar lainnya termasuk Minnions!

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6