Apa yang Kau Pikirkan Ketika Hujan?


Adakah hal yang menarik dari hujan? Selain air, angin, basah, banjir, jas hujan, berteduh, main air, kilat, petir, gemuruh dan sebagainya. Adakah hal lain tentang hujan?

Kalau bagi saya, ketika hujan datang itu seperti film dokumenter, tayangannya bintik-bintik kaya titik-titik hujan, tapi dibaliknya menceritakan suatu kisah lampau.

Ketika hujan turun, kapan pun saatnya, kita akan dibawa pada suatu waktu atau masa tertentu yang mengingatkan pada suatu kenangan. Hujan buat saya itu adalah pengingat momen.


Sedih rasanya, kalau hujan pas lagi di rumah. Meskipun ketika panas berharap datang hujan biar adem, tapi kalau hujan ada masalah lain yang mendampingi, yaitu bocor dan banjir rembes dari lantai. Ya maklum, rumah keluarga termasuk bangunan lama yang minim renovasi. Kiri-kanan rumah tetangga sudah mendapatkan sentuhan renovasi, otomatis ya hanya rumah saya yang pendek, jadi air kalau hujan menggenang larinya ke rumah kami. Belum lagi soal asbes yang sudah renta, pada bocor. Ada saja pekerjaan rumah kalau lagi hujan, dari ngepel sampai nadahin air bocoran pakai ember.

Hujan juga mengingatkan saya ketika masa kuliah. Masa dimana masih sendiri, kalau hujan itu rasanya senang dan sedih. Senangnya, di kos jadi ada teman, yang biasa pada ngapel ke tempat pacarnya jadi tidak keluar karena hujan. Sedihnya itu, kalau pas sudah pada keluar ngapel, terus hujan, akhirnya harus sendirian di kosan. Belum lagi yang pacarannya di kosan pas hujan, sambil nunggu hujan reda, berduaan di kamar. Itu sedihnya combo melihat 'fenomena kaum muda' kala itu.

Hujan juga mengingatkan saya dulu, masih ketika masa kuliah. Ketika sedang PDKT sama cewek, namanya mau kencan, otomatis kan ya sudah rapih, motor sudah dicuci kinclong deh pokoknya, eh tau-tau bres hujan. Rasanya itu kesel, jengkel, sedihnya kan jadi tidak bisa kemana-mana. Apalagi, saya suka bingung buat alasan ngapel ke tempat doi, maklum saya memang tidak kreatif soal ini. Jadi pasti mati gaya aja deh.

Hujan juga mengingatkan saya ketika hujan-hujanan bersama doi, karena tidak bawa jas hujan, kuyup dan kedinginan bersama di atas motor. Kalau tidak sempat hujan-hujanan ya neduh di depan ruko, bingung mau duduk gak bisa, berdiri kebasahan. Ya suka kasian liat doi sih, mau gimana lagi ya. Inginnya melayani dengan perfect, tapi gimana. Apalagi pas mau ke gereja sore, sering banget dihadang hujan, rasanya itu gimana gitu, kaya ada basah-basahnya.

Malah dulu saya berpikir sebagai lelaki hujan. Karena gimana ya, tiap kali habis pakai jaket baru selesai laundry, pasti tuh ya tidak jauh-jauh dari namanya kehujanan. Kan eman ya, jaket baru keluar lemari, sudah kotor lagi. Terus lagi, saya dulu paling rajin cuci motor, motor harus selalu kinclong. Tapi tantangannya, langit tidak suka dengan kekinclongan motor saya, setiap habis cuci, ada aja hujan turun. Mana mau kencan, pake acara hujan, kan sebel.



Seiring berjalannya waktu, saya bisa menikmati hujan ketika berada di dalam kabin sebuah mobil yang saya kemudikan sendiri. Ketika tiba-tiba hujan datang, saya merasakan aman, nyaman, terbebas dari basah. Dari balik kabin, saya bisa melihat orang-orang kehujanan, jalanan basah, lihat wiper menyapu air di kaca depan. Melihat mereka yang sedang jalan-jalan kencan, terpaksa harus kehujanan, jadi mengingatkan pada masa yang sudah berlalu.

Dalam waktu yang sama, semua kenangan akan hujan itu bercampur jadi satu, ditemani bunyi guyuran hujan di atap mobil. Berhubung mobil murah, jadi agak berisik peredamannya. Suasana dingin, sendu dari pendingin kabin bikin suasananya makin 'dapet'. Saya sangat menikmati ketika hujan dari kabin mobil.

Hujan bagi saya sih lebih banyak membawa kenangan haru, kenangan-kenangan sendu daripada kenangan keceriaan. Ya mungkin ini salah satu ciri orang melankolis, semua mudah dibawa perasaan.

Tapi jika saya diharuskan memilih, hujan atau kemarau, saya lebih pilih hujan. Karena hujan adalah sumber kehidupan, ada air di sana yang membawa kehidupan, hujan punya banyak makna bagi kehidupan daripada kemarau yang melambangkan kekeringan, ketandusan, kesengsaraan. Jadi, ketika hujan datang, hatimu sedih, berbesar hatilah, karena hujan datang membawa pesan kehidupan dari langit.

Lalu, apa momen hujan menurut kalian? Apa yang bisa kalian rasakan? -cpr-

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Tulisan ini saya sebut memori yang direfleksikan kembali. Melihat kembali kepingan kisah di masa lampu, dirajut kembali dengan aksara yang sunggu elok tentang kenyataan masa kini. Hanya satu yang bisa saya katakan (maaf pak Christ) tidak menggurui hanya berbagi sudut pandang saja.

    Begini walau hujan menghadirkan semacam nestapa karena kondisi, tetapi menurut saya itu lebih baik daripada saya yang sudah numpang di kolong langit ini, numpang pula di rumah mertua hehheee.

    Mungkin kita jauh lebih baik daripada mereka yang di emperan tokoh, kaum papa yang entah mengapa memilih jalan itu.

    Tulisan yang sangat menarik untuk direfleksikan kembali.

    Terkait momen hujan maka saya akan menjawab segelas teh penuh cinta. Maksudnya aktifitas terhenti dan biasanya saya dan istri sering memanfaatkan waktu-waktu seperti itu sambil ngorol atau hanya sekedar mendebatkan sesuatu yang tidak penting untuk diperdebatkan, itulah momen hujan bagi saya. Bersama keluarga tercinta dan berbagi kisah.

    Tulisan ini sangat menarik, suka bangat... salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersyukur ya pak kuncinya :)

      Menikmati hujan berdua memang lebih seru daripada sendiri :p

      Hapus
  2. kalo malem2 gitu terus hujan pasti ada suara kodok di kolam. suaraanya bikin suasana hanyut dalam kenangan. hujan kadang bikin aku nyenyak tidur, wajarlah. aku kalo tidur cuman sendiri, nggak ada yg nemenin. sedih, mas. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkwk, tapi gak gitu banget sih ya ... #sedih amat bro .. ;p
      Kalau tidur pas hujan itu enak, hanya takut bangun siang aja, apalagi malam minggu atau malam libur pas hujan, aduh nyenyak tidurnya. Kalau rumahnya aman, kalau bocor dan rembes juga kepikiran juga gak tenang

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6