Mengenal Hari Raya Salib Suci atau Pesta Salib Suci

Pada tanggal 14 September yang lalu, time line sosial media saya yang berafiliasi dengan sosial media tentang Kristiani ramai memposting hal-hal yang berkaitan dengan salib. Ternyata, hari itu adalah perayaan Hari Raya Salib Suci atau Pesta Salib Suci.

Semua orang Kristen tahu bahwa salib adalah simbol kemenangan Kristus akan sengsara, wafat dan kebangkitan.

Jika Jumat Agung kita merayakan ketika salib dihormati sebagai mengenang sengsara dan penyaliban Kristus, sementara pada Pesta Salib Suci dikhususkan untuk merayakan kayu salib itu sendiri yang menjadi instrumen keselamatan melalui Kristus yang wafat di sana.


Nah, gereja memberikan penghormatan khusus pada salib, dimana Gereja Katolik Roma dan beberapa gereja lain merayakan Hari Raya Salib Suci pada tanggal tersebut. Ada pun gereja lain seperti Gereja Asiria dari Timur merayakannya pada tanggal 13 September, karena pada saat itu dilakukan perayaan penemuan salib Yesus. Ada pula gereja  Ortodoks Rusia merayakan tanggal 12 Oktober sebagai hari raya saat dimana "Pemindahan Sebuah Potongan Salib Pemberi Kehidupan dari Malta ke Gatchina."

Awal mula perayaan ini adalah ketika salib yang dulu dipakai untuk menyalibkan Yesus, yang dikenal saat itu sebagai Salib Sejati ditemukan oleh Santa Helena (ibu dari Kaisar Romawi, Konstatinus Agung), pada tahun 326, saat pergi ke Yerusalem. Kemudian, di lokasi penemuan salib tersebut dibangunlah Gereja Makam Kudus atas perintah Santa Helena dan Kaisar Konstantinus. Kemudian potongan dari Salib Sejati itu ditempatkan di sana.

Pada tahun 614 potongan kayu salib itu diambil dari Gereja Makam Kudus oleh bangsa Persia, dan dinyatakan hilang, sampai akhirnya bisa direbut kembali oleh Kaisar Bizantium, Heraklius pada tahun 628. Potongan salib tersebut sempat dibawa ke Konstantinopel, kemudian dikembalikan lagi ke Gereja Makam Kudus. Tanggal Pesta Salib Suci (14 Sep) merupakan tanggal peresmian dan pemberkatan Gereja Makam Kudus tahun 335, saat Salib Sejati dibawa keluar gereja untuk dapat dilakukan prosesi penghormatan oleh umat di sana.

Gereja lainnya memperingati satu hari sebelumnya, karena memaknai bahwa pada tanggal tersebut (13 Sept) konsekrasi Gereja Makam Kudus dilakukan pada saat itu, dimana Salib Sejati berada di sana.

Seperti yang dikisahkan pada legenda yang yakini banyak orang, salib yang jadi Salib Sejati ini bukan seperti yang kita bayangkan, yaitu salib berpalang berukuran besar, melainkan potongan-potongan dari salib Yesus. Gereja Perdana saat itu tidak memungkinkan untuk mengamankan salib dengan ukuran besar, mengingat pada masa itu pengikut Kristus kerap mendapatkan penganiayaan dan simbol-simbol Kristus kerap dirusak.

Hingga saat ini potongan Salib Sejati itu sepertiganya masih tersimpan di Yerusalem, Gereja Makam Kudus dan sepertiga lainnya tersimpan di Roma, Basilika Salib Suci Yerusalem (Sessorian Basilica Santa Croce in Gerusalemme) dan sepertiga lainnya dibawa ke Konstantinopel.

Awal Mula Penemuan Salib Sejati
Kisah penemuan Salib Sejati ini tidak lepas dari karya St. Helena, seperti yang sudah saya singgung diawal. Tapi sebelum itu, terjadi pemberontakan orang Yahudi di Yerusalem tahun 70. Kaisar Romawi saat itu Hadrian (117-138) menghapus nama Yudea dan menggantinya dengan nama Siria Palestina. Yerusalem pun jadi ibukota baru dengan nama baru  Aelia Capitolina. Orang Yahudi dilarang memasuki daerah ini.

Pada saat itu banyak bangunan-bangunan kuno diruntuhkan, termasuk Bait Allah. Sisa puing bangunan tersebut diratakan kembali oleh Kaisar Hadrian. Sang kaisar menganggap simbol-simbol keyahudian sebagai sumber pemberontakan, tidak hanya simbol keyahudian, simbol kekristenan pun tidak luput dari penghancuran.

Sebagai ganti, sang kaisar membangun kuil-kuil baru yang bertentangan dengan keyakinan keyahudian dan kekristenan, yang saat itu dianggap kafir oleh orang Yahudi.

Bukit Kalvari yang jadi lokasi penyaliban Yesus pun diratakan dan dibangunlah kuil Dewi Venus di sana. Sang kaisar pun memotong dan meratakan sebagian sisi bukit dimana makam Yesus berada, lalu kemudian mendirikan kuil Dewa Jupiter Capitolinus.

Tahun 312 Kaisar Konstantinus terpilih sebagai Kaisar. Kaisar Konstantinus berbeda dengan kaisar sebelumnya, melalui Maklumat Milan, Kekristenan mendapat perhatian. Ibu (St. Helena) dari sang kaisar juga salah satu pengikut Kristus yang taat.

Source: Google

Oleh perintah puteranya, St. Helena ke Palestina. Di sana mengunjungi tempat-tempat suci yang tinggal puing, untuk dibangun gereja. Termasuk tempat kelahiran Yesus di Betlehem dan tempat dimana Yesus diangkat ke surga.

Tahun 326 kuil Dewa Jupiter Capitolinus dirobohkan, untuk menggali sisa-sisa reruntuhan dari makam Yesus. Lalu membangun tempat ziarah baru di atas reruntuhan makam, yang kini kita kenal sebagai Gereja Makam Suci Yerusalem. Begitupun dengan kuil Dewi Venus juga tak luput dirobohkan, demi mengungkap sisa-sisa relic lokasi Yesus disalibkan.

Kaisar Konstantin memerintahkan untuk mencari salib yang digunakan untuk menyalibkan Yesus. Persis di sebelah timur lokasi Bukit Kalvari, ditemukan tiga buah salib besar di dalam waduk batu. Direlic salib itu tertulis Iesus Nazaranus Rex Iudaeorum.

Dari ketiga salib itu manakah yang merupakan salib Yesus. Hal ini jadi perdebatan ketika itu. Dikisahkan, kebetulan saat itu ada orang yang sakit parah, nyaris mendekati ajal. Orang sakit itu dibawa kepada ketiga salib itu dan disentuhkan kepada salib-salib itu, pada dua salib lainnya tidak memberikan dampak apapun, tapi ketika disentuhkan pada salib terakhir, orang sakit ini mendadak sembuh dari sakitnya. Sejak saat itu salib itu diyakini sebagai Salib Sejati. Ditemukan juga setelahnya alat-alat yang digunakan kala menyiksa Yesus. Bahkan hingga paku yang digunakan untuk memaku Yesus disalib.


Ya itulah singkatnya catatan tentang bagaimana Salib Sejati Yesus ditemukan dan diyakini semua orang Kristiani sebagi Salib Suci. Perayaan atau pesta untuk merayakan hal ini jadi tradisi gereja dan dilakukan hingga saat ini.

Catatan ini saya anggap penting menambah pengetahuan umum tentang sejarah Kekristenan pada masanya. -cpr-


Posting Komentar

0 Komentar