Katakanlah Cinta

Kita pasti pernah merasakan ditinggal oleh orang yang kita sayang; keluarga atau sanak saudara baik jauh, dekat; sahabat; teman atau siapapun yang punya arti dan kenangan pada hidup kita. Dalam hidup tidak ada yang abadi.

Terbersit dalam benak ketika beberapa hari lalu saya berkunjung ke peristirahatan terakhir manusia (baca: pemakaman). Melihat jejeran petak-petak bejejer rapih, ada yang berhias ada yang biasa saja, jadi terpikir saya atau kita, bisa juga orang terdekat kita, nanti akan ada di sana suatu saat nanti. Hanya kapannya, tidak ada yang tahu.

Ada cerita unik, entah ini horor atau candaan yang didengar malaikat atau memang sudah waktunya. Jadi, suatu waktu ada sanak keluarga yang tengah menghantar sanak keluarganya ke pemakaman. Ketika prosesi pemakaman, ada yang bilang, "tempatnya enak ya, luas, nyaman." Memang saat itu, ada kavling kosong di sekitar lokasi dimana prosesi pemakaman dilakukan. Selang beberapa lama tidak jauh dari hari itu, yang berkata itu dipanggil Tuhan, dan akhirnya dia dimakamkan di lokasi dimana dia sempat mengungkapkan kenyamanan di rumah terakhir dalam hidupnya.

Itu hanya intermesso saja, ya membuka pikiran bahwa kapan saja kita bisa dipanggil tanpa tahu saat pastinya.

Sama seperti yang saya rasakan, baru terakhir jumpa dengan kakak sepupu dari bapak, kira-kira saat libur lebaran tahun ini, beliau masih ya nampaknya sehat, memang sedang sakit karena tua, tapi tampak baik-baik saja. Bulan Juli, saya dapat kabar beliau sakit, masuk ICU dan tidak lama beliau meninggal.

Kapan saja kita bisa berduka karena ditinggal pergi oleh keluarga atau orang terdekat kita. Sudahkah kita menunjukan rasa sayang, peduli atau terima kasih atau apapun pada mereka? Itu kenapa, ungkapan sayang, peduli, terima kasih dan hal-hal baik kita harus bagikan pada siapapun, terutama mereka yang ada dekat dalam lingkaran hidup kita. Karena kita tidak tahu kapan mereka akan pergi meninggalkan kita.


Lagu Katakanlah Cinta yang dinyanyikan Naura mewakili apa yang saya pikirkan saat ini. Baca judulnya sih, saya pikir soal cinta-cintaan, tapi ternyata tidak sesempit itu. Berikanlah ungkapan cinta dan sayang dan terima kasih pada orang yang kita sayangi itu, jangan sampai menyesal ketika hari itu tiba, yang kita sayangi tidak bisa menerima itu semua dengan nyata.

Bagi kita yang saat ini adalah sebagai anak, sudahkah mengungkapkan sayang kita pada orang tua, kakak atau adik, om dan tante, paman dan bibi, atau bahkan yang masih punya kakek dan nenek, eyang kakung dan eyang putri. Sudahkah pula mengungkapkan sayang pada sahabat dan teman yang ada di dekat kita? Kita tidak tahu waktu mereka tiba, atau bisa saja waktu kita sendiri tiba.

Jangan sampai menyesal jika waktu itu tiba, dan kita terlambat. Waktu tidak akan pernah menunggu. Berikanlah pelukan atau ungkapan cinta yang tulus dari hati pada mereka yang kita sayangi.

Lagu yang dibawakan Naura ini bisa membawa suasana ketika hari itu tiba dengan suasana berbeda. Bukan dengan suasana duka, alunan musik yang berbeda ini bisa membantu kita merefleksikan apa yang ingin disampaikan dalam lagu ini. Coba dengarkan dan manfaatkan waktu dengan baik, karena waktu tidak pernah bisa menunggu. -cpr-

Posting Komentar

22 Komentar

  1. Wah , lagunya enak mas.
    Sudah saya simpan dan siap masuk ke daftar playlist ! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bungkus :)
      Kalau lagi kesel, marah sm org trdkat, cb dgr lagu ini, bikin adem ati, jgn smp menyesal ;)

      Hapus
  2. Semoga kita bisa menjadi anak yang berbakti kepada orangtua selagi masih ada ya kang, semoga selalu menjadi anak yang baik bagi orang tua dan sekitarnya, lagunya juga bagus yaaaa syukak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ni lagu bgs bwt ngademin ati pas lg marah atau ksl. Spy jgn nyesel, krn wkt gk da yg tw kapan berakhir.

      Hapus
  3. Nice song, awesome voice
    and amazing message

    Katakanlah sebelum terlambaaat :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ini lagu buat ngademin hati kalau lagi kesel sm org yg qt sayangi, siapa saja itu, jangan sampai kita menyesal pada akhirnya :)

      Hapus
  4. Balasan
    1. Tambah terus mas bro, kalau ada lagu enak, makna nya dapat :)

      Hapus
  5. Semoga kita menjadi orang yang penuh cinta kasih, dan berbagi cinta kasih dengan orangtua, keluarga, kaka ade, tetangga, teman, dan semua orang lainnya ... sebelum 'dipanggil'. Lagu ini, betul, bermakna sangat dalam :)

    BalasHapus
  6. Lagunya bikin tambah sayang sama orang2 Yang Kita sayangi sih. Anyway, suka banget suaranya Naura, tambah cantik lagi hehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasa sayange, rasa sayange, hei lihat dari jauh rasa sayang sayange :p

      Hapus
  7. Katakanlah sekaranggg



    bahwa kau tak bahagia
    Aku punya ragamu tapi tidak hatimu.
    Kau tak perlu berbohong ka..........

    EHH..

    #SalahLagu

    BalasHapus
  8. Berikan yang terbaik selagi orang tua kita masih ada..😄😄

    Sebuah lagu yang mewakili tentang cinta...Namun cinta terhadap ibu.. Meski pengertian cinta sangatlah luas..😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cinta itu sangat luas, biasanya hanya muda-mudi yang sedang dimabuk cinta yang menyempitkan makna cinta itu sendiri, buat yang sudah dewasa, pasti pemaknaan cinta akan sangat luas ;)

      Hapus
  9. Semoga kita semua selalu berusaha jadi pribadi yang baik juga menyayangi satu sama lain, baik keluarga, teman atau ke siapapun.

    Hindari kata-kata menyakiti pikitan orang lain.

    Benar apa yang ditulis di lirik lagu itu ..., kita semua tak akan pernah tau kapan saatnya dipanggil kembali pulang kerumahNya.
    Jadi, berbuatlah banyak-banyak kebaikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi terenyuh ;'( sudah sering dengar dan baca, tapi ketika diulang-ulang, jadi tersentuh, begitu sedihnya jika tiba saatnya ada yang belum tersampaikan, terutama ungkapan cinta dan sayang pada orang-orang disekitar kita. hiks hiks hiks

      Hapus
  10. Tulisan ini mengingatkan saya pada suatu masa dan pada sosok yang kita sebut ibu. Malang buana dengan duit yang cukup melimpah, kala itu, 500 ribu mungkin itu angka yang paling banyak, walau sebenarnya jarang untuk saya berikan. 2011 lalu sang bunda "PERGI" saat saya tidak tahu karena asik meneguk moke. Saat itu baru saya sadar arti cinta, tetapi semua sudah terlambat, hanya mengubah diri dan menjadi berkat semoga beliau bahagia di sana. Salam...

    Pak Christ tulisan ini, oohhh, tak ada kata lagi, haruuu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh, saya juga ikut terharu ... ;'( sepertinya ibu, mama, mbok, bunda dan apapun sebutannya jadi sosok yang dianggap paling bermakna, dengan tidak mengesampingkan yang lain ..

      Hapus
  11. Sebuah copas dari grup Whatsapp "Katolik Muda", berbagi untuk jadi bahan refleksi/ renungan, mengenai apa arti kehilangan, jadi katakanlah sayang, berikan ungkapan cinta pada mereka yang ada di sekitar kita, terutama sanak keluarga, saudara, teman, sahabat dll. Semua akan terasa ketika tiba-tiba kita kehilangan mereka:


    Sajaknya Ibu Sri Mulyani-Menkeu.....
    Pada kamu yang malam tadi berdebat dengan istri. Merasa lelah mendengar keluhannya yang tak henti. Membawa kesal itu dalam tidurmu, sehingga emosi belum reda pagi ini..

    Berpelukanlah sebelum pamit berangkat kerja nanti.

    Karena bisa jadi,
    Inilah waktumu melihatnya terakhir kali..

    Pada kamu yang akhir akhir ini merasa hidup berat sekali. Kelelahan mengurus rumah sendiri, tumpuk setrikaan tanpa henti, kepusingan mengatur tagihan yang datang bertubi. Lalu diam diam, kau rutuki karir suamimu yang tidak juga naik posisi...

    Sambutlah ia ketika pulang nanti.

    Katakan betapa bersyukurnya memiliki suami yang senantiasa bekerja keras dan menjaga kehalalan gaji. Ucapkan terimakasih dengan tulus hati.

    Kau tidak pernah tahu,
    Bisa jadi untuk melakukannya esok, kau tak lagi punya waktu..

    Pada kamu yang hari ini merasa pusing mendengar berisiknya anak di rumah. Padahal sepulang dari kantor mata rasanya hanya ingin terpejam dan badan butuh rebah. Lalu diam diam, kau simpan itu menjadi emosi marah..

    Tersenyumlah lebar buat mereka hari ini.
    Saat hendak pergi, dan saat nanti pulang kembali.

    Luangkan waktu untuk menatap wajah mungil itu yang bercerita riang tentang hari harinya padamu. Dengarkan intonasi suaranya. Rekam baik baik binar mata dan ekspresi mereka.

    Karena sungguh bukan sebuah ketidakmungkinan,
    Besok lusa tak ada lagi kesempatan..

    **

    Kebersamaan menahun seringkali membuat kita lebih mudah mendeteksi kekurangan, daripada menemukan kebaikan.

    Lebih lancar memberi kritik, daripada memberi apresiasi.

    Lebih cenderung mengeluh. Dan lupa mensyukuri satu sama lain.

    Padahal kita tidak pernah tahu kapan kebersamaan ini akan berhenti. Bisa jadi hari ini. Bisa jadi besok. Bisa jadi sebentar lagi.

    Hargai setiap momen yang kita punya saat ini.

    Minta maaf selagi bisa.

    Berterimakasih selagi masih ada waktu.

    Bercanda, berbincang, tertawa..., selagi kesempatan masih ada.

    Berpelukanlah.

    Selagi hangat tubuhnya masih bisa dirasa.

    **

    Deep condolence untuk seluruh awak dan penumpang Lion Air JT610..

    Yang diantaranya ada seorang Ayah, yang pagi kemarin baru saja pamit bekerja setelah menghabiskan weekendnya untuk mengunjungi anak istri yang tinggal di Jakarta. Melepas rindu setelah sepekan tak bertemu.

    Ada juga seorang Ibu yang semalam masih bercanda dengan putri kesayangannya. Menemaninya tidur. Lalu paginya berangkat untuk dinas luar kota. Bekerja. Menjemput pahala.

    Dan ada pula seorang lelaki yang baru menikah dua hari. Kemarin pagi mengecup istrinya di bandara. Mesra. Sembari meminta doa. Sebelum terbang mencari nafkah pertamanya.

    *

    Kita betul betul gak pernah tau.

    Bisa jadi salam yang kita berikan hari ini, adalah salam terakhir buat orang orang tercinta.

    Lakukanlah selagi bisa....

    (diambil dari post -Ronald Asto- grup WA Katolik Muda 31/10/2018)

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6