Bus Wisata Jakarta - Bus Gratis Khusus Wisata

Pagi ini dan pagi sebelumnya saya dibuat bingung, karena ketika saya menunggu bus di Halte Halimun menunggu kedatangan bus Tj. 13E yang tak kunjung tiba, tibalah bus Tj. bernomor BW4 dihari sebelumnya dan BW2 dihari ini.

Yang saya heran itu petugasnya menyebutkan rute dari Tj. 13E. Karena saya yakin dan petugas meyakinkan saya ini bus dengan tujuan yang saya butuhkan, saya pun naik.


Di dalam bus ini saya amati kondisinya masih baru, masih kinyis-kinyis deh. Pada bus BW4 tertulis di papan digital berjalan "Pencakar Langit Jakarta". Kemudian di bus BW2 tertulis Jakarta Baru. Hmm, semakin saya dibuat penasaran dong. Apalagi ketika ada penumpang yang juga heran, menanyakan ke petugas, "Koq busnya tulisannya BW2?" Petugasnya menjawab, "Iya ini bus baru."

Langsung saya searching dong, penasaran ini bus apa. Dan saya mendapatkan jawaban dari postingan seorang blogger dilink ini. Klik saja link nya ya, di sana sang blogger menuliskan pengalamannya berkeliling Jakarta dengan Bus Wisata.

BW merupakan singkatan dari Bus Wisata. Pemda DKI Jakarta "baru" ketika masa pemerintahannya memberikan kebijakan pro hiburan kepada warganya, dengan menyediakan bus-bus gratis khusus wisata keliling Jakarta. Bus-bus baru disiapkan untuk melayani rute gratis ini. Rutenya pun strategis yang menjadi ikon Jakarta. Sekali lagi, semuanya gratis ya, alias free of charge, meskipun ada tiket yang dilabeli "gratis".

Bus Wisata ini menyediakan beberapa rute 
yaitu BW1, BW2, BW3, BW4, BW5, BW6 dan BW7. Untuk rutenya meliputi mana saja bisa dilihat dari cuplikan gambar di bawah ini ya.








Masing-masing bus ini punya rute masing-masing dan menggambarkan rute yang akan dilalui. Seperti BW1 diberi nama Sejarah Jakarta, BW2 diberi nama Jakarta Baru, BW3 diberi nama Kesenian & Kuliner, BW4 Pencakar Langit Jakarta, BW5 itu diberi nama Jakarta Ruang Terbuka, BW6 diberi nama Cagar Budaya dan BW7 itu diberi nama Jakarta Belanja.

Jadi akhirnya terjawab pertanyaan saya, kenapa saya naik bus ini. Bus ini dipersiapkan untuk akhir pekan dimana banyak masyarakat ingin berwisata. Meskipun menurut jadwal, dihari biasa pun ada layanan bus wisata ini. Pada weekend armada bus ini tentunya dipersiapkan banyak, untuk melayani masyarakat. Ketika hari biasa tentunya, tidak membutuhkan armada sebanyak akhir pekan. Maka, bus-bus BW ini mungkin ada yang diperbantukan di rute-rute tertentu yang tidak begitu ramai, untuk mengurangi waktu tunggu bus utama yang memang tugasnya melayani rute tersebut.

Jadi, buat penumpang yang menunggu di halte, diharapkan selalu berkonsentrasi menunggu bus tujuannya, meski begitu tetap perhatikan petugas kondekturnya juga. Kalau ada bus dengan nomor aneh, bisa coba mendekat dan menanyakan rutenya kemana. Bisa saja itu bus perbantuan.

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai pengalaman berwisata dengan bus ini, bisa coba visit ke link tadi di atas yang saya tautkan. Oh ya, jangan pikir bus BW yang saya naiki ini model bus tingkat double dekker, tidak seperti itu, ini bus Tj. biasa, single (bukan gandeng), hanya berlabel BW. Kalau mau merasakan sensasi BW di Jakarta, bisa waiting di halte yang bertuliskan Bus Wisata Transjakarta, jangan lupa free of charge ya.

Okelah, sekian dulu catatan kepo saya pagi ini, jadi nambah pengetahuan deh. Kini Transjakarta jadi pahlawan ku, menemani kemana saja berpergian, semoga sih semakin banyak rutenya, jadi tidak terpaku pada KRL, soalnya KRL terlalu crowded seringnya dan mudah-mudahan bisa mengurangi angkutan konvensional yang tidak profesional. -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6