Seperti biasa, saya kembali dibuat kepo setelah membaca artikel kesehatan sore ini. Dikisahkan, ada seorang wanita yang pada awalnya nampak kurus dengan pertumbuhan yang tidak normal, kini menjadi seorang body builder.
Baca juga artikel ini: Transformasi Pengidap SIBO, Dulu Kerempeng Kini Jadi Bodybuilder
Hmm, apa yang membuat saya tertarik? Ya soal itu, pertumbuhan tidak normal tapi akhirnya bisa jadi body builder. Ya, saya akui, tubuh wanita dan pria berbeda, wanita bisa makan dengan porsi sedikit namun dapat menimbun lemak, meskipun aktivitas mereka tidak jauh berbeda dengan pria. Sedangkan pria, jika tidak makan, bisa kedodoran pada akhirnya, celananya gitu yang kedodoran.
Saya dulu lahir sebagai anak sehat, gemuk bak anak "mike tyson", namun akibat sakit muntaber parah, akhirnya badan menyusut drastis. Hingga akhirnya sekarang saya sulit mendapatkan pertumbuhan yang ideal.
Sebenarnya banyak faktor eksternal yang menyebabkan demikian, terutama soal pikiran yang secara tidak sadar mempengaruhi pertumbuhan ideal yang diharapkan.
Nah kembali ke topik tadi di atas, dari artikel yang saya baca, si wanita itu ternyata mengidap SIBO. Apakah itu SIBO? Inilah yang akan saya cari tahu, untuk menambah pengetahuan seputar kesehatan dan jadi sarana berbagi informasi.
SIBO adalah singkatan dari Small Intestine Bacteria Overgrowth. Merupakan kelainan pencernaan dimana bakteri tumbuh secara berlebihan di dalam usus. Kita tahu, dalam usus memang ada bakteri, yakni bakteri pencernaan yang mana membantu mencerna makanan dan penyerapan nutrisi. Namun jika tumbuh berlebihan, akan jadi kontraproduktif. Hal ini terjadi akibat berkurangnya sekresi asam lambung dan melemahnya pergerakan usus halus.
Kondisi ini menyebabkan keseimbangan bakteri terganggu dimana proses pencernaan makanan terganggu (maldigestion) dan proses penyerapan nutrisi pun terganggu (malabsorbtion). Terganggunya proses penyerepan nutrisi ini membuat tubuh menjadi kekurangan zat besi, vitamin-vitamin seperti A, D, E dan K. Dampak lain dari SIBO ini adalah diare kronis dan penurunan berat badan secara drastis.
Gejala yang bisa ditemui pada penderita SIBO, antara lain:
- Mual / muntah
- Kembung
- Nyeri perut
- Diare
- Malnutrisi
- Penurunan berat badan
- Polineuropati
- Dermatitis
- Rosasea
Dari penjabaran sederhana di atas, saya bisa menyadari sekarang bahwa saya mungkin salah satu penderita SIBO ini, meskipun gejalanya tidak seperti yang di atas, namun dugaan malabsorbtion nampaknya terjadi.
Kenapa? Karena, setiap makanan yang saya makan dengan ritme normal tidak mampu mengimbangi bakteri-bakteri dalam usus. Memang, perlu adanya pemeriksaan medis lebih mendalam untuk memastikannya, bukan dengan ilmu kira-kira. Kemungkinannya jika saya mau mengalahkan bakteri-bakteri itu adalah dengan makan dengan ritme 2x lipat dari normal. Dugaan lain, kalau tidak bakteri ya berarti pertumbuhan cacing yang sudah berubah menjadi naga. Hahahaha
Mendapatkan berat badan ideal jadi usaha yang extra keras. Sebelum membuat kenyang sel-sel tubuh, saya harus mengenyangkan bakteri-bakteri dan cacing-cacing.
Ada hal menarik, penderita SIBO ternyata bisa "move on". Namun sayangnya, move on ada pada wanita. Seperti yang tertulis diberita bahwa seorang wanita yang tadinya kerempeng bisa jadi body builder dan bisa membentuk tubuh sesuai dengan yang diinginkan.
Lalu, apakah yang bisa dilakukan penderita SIBO untuk move on? Untuk pengobatan medis tentunya harus mendapatkan observasi dari dokter. Pengobatan dengan antibiotik sebenarnya mampu membunuh bakteri, namun takutnya antibiotik juga akan membunuh bakteri baik.
Cari terbaik lain adalah mengembalikan tubuh yang mengalami kekurangan nutrisi dengan menjaga pasokan asupan makanan dengan maksimal, mengatur pola makan dengan makan-makanan sehat, diet SIBO, serta perubahan pola gaya hidup demi memperoleh kesimbangan tubuh, misalnya rajin berolahraga.
Menjaga asupan makan dengan maksimal bukan berarti dengan makan besar-besaran dengan berlebihan demi mengejar "maksimal". Tapi adalah dengan membagi porsi makan ke dalam porsi makan kecil namun lebih sering. Jika sehari makan 3-4x, maka dengan porsi yang dibagi lebih sedikit namun jadi lebih sering 6-8x sehari. Cara ini membuat tubuh memaksimalkan proses penyerapan makanan jadi lebih cepat karena porsinya lebih sedikit.
Diet SIBO sendiri adalah untuk mengurangi pasokan-pasokan zat makanan yang masuk untuk diolah usus pada masa tertentu. Karena, ada zat-zat makanan tertentu yang perlu waktu untuk diolah, sehingga ketika proses penyerapan yang dilakukan usus jauh lebih lama, bakter-bakteri berlebihan itu justru yang akan mengambil peran itu. Hal ini malah hanya akan memberi makan bakteri-bakteri itu.
Untuk itu, hindari makanan-makanan yang sekiranya perlu usaha extra dalam proses pencernaan, seperti:
- Fruktosa (seperti jus buah, madu, sereal olahan, makanan dipanggang, sirup jagung, sirup mample, gula olahan)
- Laktosa (susu dan produk olahan susu lainnya)
- Fructans (gandum, bawang putih, bawang merah, asparagus, daun bawang, brokoli, kubis)
- Galactans (kacang polong, kacang kedelai)
- Poliol (sorbitol, isomalt, laktitol, xilitol dan bahan makanan lain yang ada hubungannya dengan permen karet).
Harapannya jika kita tahu apa yang harus kita makan dan tidak bisa membantu masalah pencernaan yang kita alami. Setidaknya sih begitu.
Ya, secara ringkas itulah SIBO, ya sedikit paham lah. Nah, sekarang apakah saya yang tidak bisa gemuk ini karena SIBO? Ataukah karena pasokan makan yang kurang diseringin dan porsinya dibanyakin? Saya hanya bisa tertawa sih, mungkin ada benarnya juga, tapi tambahan adalah kurangi pikiran, mungkin kalau tidak terlalu banyak berpikir hal yang tidak penting setidaknya bisa mengurangi faktor yang menggerogoti zat-zat yang harusnya jadi daging, malah menguap begitu saja bersama dengan ruwetnya pikiran.
Semoga catatan ringan ini bisa bermanfaat nambah pengetahuan, jika dilain waktu mendengar istilah SIBO. Sampai jumpa dicatatan kekepoan saya lainnya, apa saja tentang apa yang ingin saya cari tahu.cpr.
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6