Makan Siang Enak

Horay, nambah darah, nambah darah! Ya biasa, kalau habis makan enak, apalagi makanan yang lauknya full meat. Mantab deh pokoke, bener-bener "nambah darah".

Terakhir makan-makanan sejenis itu tahun 2016, hari ini kembali nyicipin lagi. Rasanya, ya tetap sih, sama kaya yang dulu, hanya beda hasil masaknya. Karena, kalau dicari tahu, resto yang saya datangi kali ini meski namanya sama, under chef yang berbeda.

Makanan enak yang saya ceritakan ini adalah steak ala Holycow by Chef Afit. Ya betul, ada resto dengan nama yang sama tapi beda ala chef nya. Kalau mau tahu, Chef Afit ini suami dari Miss Lucy Wiryono, host MotoGP Trans7. Untuk membedakannya sih dari bendera yang ditancapkan di steak siap sajinya, yang berwarna putih. Kalau Holycow satu lagi itu warnanya merah.


Resto yang saya datangi siang ini adalah yang di bilangan Senopati. Kalau resto yang 2016 lalu saya kunjungi itu yang di Kemang. Meski sama-sama Holycow, ya itu tadi supervisi chef nya beda lho. Tapi, tujuan Holycow tetap sama, menawarkan sajian menu steak dengan harga relatif lebih terjangkau. Ya, setidaknya begitu yang saya tahu sih.

Pokoknya, meski berbeda mereka nampaknya "sama", tapi buat yang mau cobain mana aja boleh lah, sama-sama enak yang pasti.

Nih kalau mau lihat lebih jelas, bisa mampir ke website nya, mau tahu dimana aja lokasi restonya di Jakarta & Tangerang, atau via aplikasi Zomato juga boleh.

Kalau Holycow! Steakhouse by Chef Afit itu menyatakan bahwa The original Holycoe recipe creator and conceptor. Benderanya cenderung berwarna putih lebih dominan, meski ciri khas merah ala Holycow tetap ada. Lebih jelas ya bisa visit di sini.

Kalau Steak Hotel by Holycow! Itu benderanya cenderung berwarna merah lebih dominan. Kemudian, ciri khas mereka menyebut restonya dengan sebutan #tkp. Lebih jelas ya bisa mampir di sini.


Sejujurnya saya awam sekali membedakan mana daging enak, mana yang paling enak, mana yang biasa saja. Yang saya tahu, semua daging adalah enak, asal empuk itu pasti enak. Soalnya daging, meski dibilang enak tapi keras, buat saya tidak enak, tidak beda kaya makan sandal "berbumbu".

Siang ini, menu yang kebetulan saya pilih adalah yang harganya bersahabat, karena berhubung juga rejeki, jadi sepaket. Kalau tidak salah itu "buddy" gitu deh, entah daging jenisnya apa, harga satu porsi itu sekitar 99K. Yang jelas mah, enak aja pokoke lah. Awalnya saya kira satu porsi bakal kurang, hmm, ternyata tidak, satu porsi cukup nampol. Saya duga sih yang buat kenyang itu adalah mushpotato-nya deh. Over all saya rasa bahagia, senang bisa makan enak.
Sepertinya, tiap bulan sekali saya akan buat schedule makan di sini, sekalian buat nambah darah dan memperpendek umur hahaha, maklum nambah penyakit buat yang jarang olahraga seperti saya. Satu porsi menu yang saya makan tadi itu, sedikit membuat kepala pusing, tengkuk seperti gimana gitu, tapi tidak parah, ya masih aman lah #kirakira.

Ya sekian dulu catatan horay hari ini, perut kenyang hati senang. Terima kasih ya.cpr

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Saya juga punya penilaian yang saya, yang penting dagingnya empuk. Kalau rasa sandal di bumbui, bikin gigi sakit saja saat mengunyahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bikin rusak gigi kalau steak ala "sandal".
      Tapi kalau si holy, okelah, bersahabat digigi dan didompet lah #relatif hihi

      Hapus
  2. Klo istilah steak yang dimasak setengah mateng itu apa ya Mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Medium apa gitu, mungkin medium rare, saya juga awam soal tingkat pemasakan daging steak kemarin itu saya pilih medium well deh. Tapi kayanya kurang empuk, ya empuk sih, tapi saya coba yang medium ajah, yang masih ada "pink" dagingnya itu lebih empuk.
      Kalau yang agak setengah matang itu rare, jadi kaya masih berasa bau badan sapinya hahaha, katanya sih begitu, saya belum coba juga, takut enek gak kemakan malah #eman

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6